ax Perangkat Pembelajaran dan Pengembangannya

Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk menyelesaikan permasalahan c, siswa diberi petunjuk atau langkah-langkah sebagai berikut. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran generatif, guru tidak hanya melakukan tahap melihat kembali dan memberi PR; tetapi juga melakukan generalisasi. Dengan bimbingan guru, siswa membuat generalisasi dari materi yang sudah dipelajari selama pembelajaran dan mengelaborasi pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi-materi yang telah dipelajari. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran generatif yang telah dilakukan oleh Hulukati 2005 dapat dijelaskan bahwa dalam RPP tahap orientasi, guru langsung memberikan permasalahan atau soal-soal yang harus dikerjakan; sedangkan pada RPP yang peneliti lakukan; untuk setiap materi baru, guru memberikan gambar berupa media dari situasi dan kondisi permasalahan yang diberikan yang dapat menghubungkan atau mengaitkan materi dengan pengalaman siswa sehari-hari, sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari. Dalam LKS pada penelitian Hulukati, guru hanya memberikan soal-soal saja tanpa ada petunjuk atau langkah-langkah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pada LAS yang peneliti lakukan; untuk Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang variabelnya paling tinggi berderajat dua. Pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x dapat berbentuk Bentuk Umum: 1. ax 2 + bx + c 0, 2. ax 2 + bx + c 0,

3. ax

2 + bx + c ≥ 0, dengan a, b, c konstata real dan a ≠ 0. 4. ax 2 + bx + c ≤ 0, Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu beberapa permasalahan, diberikan petunjuk atau langkah-langkah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan tidak semua informasi yang dibutuhkan ada pada buku paket; sehingga mempermudah siswa memperoleh informasi atau konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran generatif yang dilakukan oleh Hulukati, guru hanya melakukan tahap melihat kembali dan memberi PR, sedangkan yang peneliti lakukan; guru tidak hanya melakukan tahap melihat kembali dan memberi PR saja; tetapi juga melakukan generalisasi, yakni dengan bimbingan guru, siswa membuat generalisasi dari materi yang sudah dipelajari selama pembelajaran dan mengelaborasi pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi-materi yang telah dipelajari. Sampel yang diambil pada penelitian yang dilakukan oleh Hulukati adalah siswa kelas 8 SMP negeri Gorontalo dengan level sekolah tinggi dan rendah, sedangkan sampel yang peneliti ambil adalah siswa SMA kelas X pada level sekolah atas dan tengah dan bawah di Kota Pekanbaru. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran generatif yang telah dilakukan oleh Fahinu 2007 dapat dijelaskan bahwa dalam RPP tahap orientasi, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa 1 untuk mengenali topik atau materi melalui observasi secara induktif sehingga menemukan generalisasinya secara umum dan 2 untuk mengemukakan gagasannya secara tertulis tentang aksioma lapangan bilangan real dan sifat-sifat teorema aljabar bilangan real. Artinya tidak ada media atau alat bantu yang digunakan untuk mempermudah Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu mahasiswa memahami topik atau materi yang akan sedang dipelajari; sedangkan pada RPP yang peneliti lakukan; untuk setiap materi baru, guru memberikan gambar berupa media dari situasi dan kondisi permasalahan yang diberikan yang dapat menghubungkan atau mengaitkan materi dengan pengalaman siswa sehari-hari, sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari. Dalam LKM pada penelitian Fahinu, dosen hanya memberikan soal-soal saja tanpa ada petunjuk atau langkah-langkah yang dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pada LAS yang peneliti lakukan; untuk beberapa permasalahan, diberikan petunjuk atau langkah-langkah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan tidak semua informasi yang dibutuhkan ada pada buku paket; sehingga mempermudah siswa memperoleh informasi atau konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi perbedaan pembelajaran generatif yang peneliti lakukan dengan pembelajaran generatif yang dilakukan oleh Hulukati dan Fahinu adalah sebagai berikut. 1. Dalam RPP, untuk setiap materi baru, guru memberikan gambar berupa media dari situasi dan kondisi permasalahan yang diberikan yang dapat menghubungkan atau mengaitkan materi dengan pengalaman siswa sehari-hari, sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari. 2. Dalam LAS untuk beberapa permasalahan, diberikan petunjuk atau langkah- langkah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu diberikan tidak semua informasi yang dibutuhkan ada pada buku paket; sehingga mempermudah siswa memperoleh informasi konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran generatif, guru tidak hanya melakukan tahap melihat kembali dan memberi PR; tetapi juga melakukan generalisasi. Dengan bimbingan guru, siswa membuat generalisasi dari materi yang sudah dipelajari selama pembelajaran dan mengelaborasi pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi-materi yang telah dipelajari. 4. Semua permasalahan atau soal-soal yang diberikan baik pada RPP maupun LAS berbentuk soal cerita yang sifatnya kontekstual soal-soal nonrutin. Dengan demikian empat hal ini yang merupakan originalitas dari pembelajaran generatif yang dikembangkan oleh peneliti dibandingkan dengan pembelajaran generatif yang telah dikembangkan oleh Hulukati 2005 dan Fahinu 2007.

F. Jadwal Penelitian