Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4. Skala Kemandirian Belajar Siswa dalam Matematika
Skala kemandirian belajar siswa KBS dalam matematika digunakan untuk mengetahui tingkatan kemandirian belajar siswa dalam matematika. Skala
ini dijaring melalui angket tertutup, disusun dan dikembangkan berdasarkan sepuluh aspek kemandirian belajar, yakni: 1 inisiatif belajar; 2 mendiagnosis
kebutuhan belajar; 3 menetapkan tujuan belajar; 4 mengatur dan mengontrol belajar; 5 mengatur dan mengontrol kognisi, motivasi, perilaku diri; 6
memandang kesulitan sebagai tantangan; 7 mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang relevan; 8 memilih dan menerapkan strategi belajar; 9
mengevaluasi proses dan hasil belajar; dan 10 self-efficacy konsep diri. Skala KBS dalam matematika terdiri dari 74 item pernyataan dengan
empat pilihan jawaban, yaitu: SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Pilihan jawaban N Netral tidak digunakan untuk
menghindari keraguan siswa. Penyusunan skala KBS diawali dengan membuat kisi-kisi skala tersebut mencakup aspek yang diukur dan pernyataan positif dan
negatif. Sebelum skala ini digunakan dalam penelitian, dilakukan ujicoba terbatas
pada 5 siswa SMA diluar sampel tetapi setaraf. Tujuan ujicoba adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa dan sekaligus memperoleh gambaran
apakah pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket kemandirian belajar dapat dipahami oleh siswa SMA kelas X dengan baik sudah layak digunakan.
Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan hasil ujicoba terbatas, selanjutnya skala KBS dalam matematika diujicobakan pada siswa kelas X SMA
Negeri 5 Pekanbaru sebanyak 40 siswa. Ujicoba ini bertujuan untuk mengetahui
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
validitas setiap item pernyataan dan sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan SS, S, TS, STS dari setiap pernyataan. Pemberian skor setiap pilihan dari
pernyataan skala KBS ditentukan berdasarkan distribusi jawaban responden atau dengan kata lain menentukan nilai skala dengan deviasi normal. Dengan
menggunakan cara ini, skor SS, S, TS, dan STS dari setiap pernyataan dapat berbeda-beda, tergantung pada sebaran respon siswa terhadap masing-masing
pernyataan. Proses perhitungan skor setiap pilihan SS, S, TS, STS dari masing-
masing pernyataan pada skala kemandirian, data hasil ujicoba dan perhitungan reliabilitas dan validitas butir skala secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C
halaman 491. Untuk menguji validitas butir pernyataan, skor setiap butir pernyataan dikorelasikan dengan skor total. Hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut: H
o
: Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir pernyataan dan skor total.
H
1
: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir pernyataan dan skor total.
Selanjutnya mengukur koefisien korelasi antara skor butir pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah: jika t
hitung
t
xy
≥ t
tabel
, maka H
o
ditolak; dalam keadaan lainnya H
o
diterima. Pada taraf α = 0,05 dengan N = 40 dan dk = 38 diperoleh t
tabel
= 1,68, sedangkan untuk menghitung reliabilitas tes digunakan Cronbach-Alpha. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien
korelasi setiap butir pernyataan untuk skala KBS disajikan pada Tabel 3.17.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.17 Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Skala KBS
Reliabilitas Nomor
Soal Validitas
Nomor Soal
Validitas t
xy
Kriteria t
xy
Kriteria 1
2 3
4 5
6 7
0,88
1 2,50
Valid 38
3,32 Valid
2 2,01
Valid 39
2,73 Valid
3 1,53
Tidak Valid 40
4,03 Valid
4 3,81
Valid 41
1,29 Tidak Valid
5 2,35
Valid 42
0,99 Tidak Valid
6 3,15
Valid 43
3,14 Valid
7 1,82
Valid 44
2,11 Valid
8 0,29
Tidak Valid 45
4,56 Valid
9 0,84
Tidak Valid 46
1,44 Tidak Valid
10 5,26
Valid 47
2,30 Valid
11 3,11
Valid 48
3,18 Valid
12 2,37
Valid 49
0,74 Tidak Valid
13 3,47
Valid 50
1,85 Valid
14 1,55
Tidak Valid 51
2,46 Valid
15 2,58
Valid 52
3,41 Valid
16 3,85
Valid 53
3,17 Valid
17 2,07
Valid 54
2,80 Valid
18 2,45
Valid 55
1,46 Tidak Valid
19 4,26
Valid 56
1,21 Tidak Valid
20 0,87
Tidak Valid 57
-0,81 Tidak Valid
21 3,43
Valid 58
3,47 Valid
22 1,80
Valid 59
2,62 Valid
23 1,35
Tidak Valid 60
1,19 Tidak Valid
24 2,98
Valid 61
2,64 Valid
25 2,51
Valid 62
3,41 Valid
26 2,45
Valid 63
2,84 Valid
27 2,06
Valid 64
1,60 Tidak Valid
28 1,56
Tidak Valid 65
2,24 Valid
29 1,42
Tidak Valid 66
2,53 Valid
30 1,77
Valid 67
2,48 Valid
31 2,13
Valid 68
1,30 Tidak Valid
32 4,21
Valid 69
2,62 Valid
33 2,12
Valid 70
0,93 Tidak Valid
34 1,70
Valid 71
1,89 Valid
35 3,83
Valid 72
2,79 Valid
36 -0,06
Tidak Valid 73
2,15 Valid
37 -1,22
Tidak Valid 74
1,12 Tidak Valid
Dari Tabel 3.17 terlihat bahwa besarnya koefisien reliabilitas adalah 0,88. Menurut Guildford Ruseffendi, 2006, koefisien reliabilitas sebesar 0,88
tergolong tinggi. Dari tabel itu juga terlihat bahwa setiap butir skala kemandirian belajar, kecuali butir 3, 8, 9, 14, 20, 23, 28, 29, 36, 37, 41, 42, 46, 49, 55, 56, 57,
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
60, 64, 68, 70, dan 74, koefisien t
hitung
t
xy
lebih besar dari t
tabel
1,68 sehingga H
o
ditolak. Jadi, terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir pernyataan dan skor total. Dengan demikian untuk setiap butir skala kemandirian belajar,
kecuali butir 3, 8, 9, 14, 20, 23, 28, 29, 36, 37, 41, 42, 46, 49, 55, 56, 57, 60, 64, 68, 70, dan 74, dinyatakan valid. Selanjutnya untuk butir pernyataan yang tidak
valid tidak dipakai dalam penelitian.
5. Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran