Jenis dan Desain Penelitian

Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu karena dilakukan dalam seting sosial, dengan memberikan suatu perlakuan kepada sekelompok sampel dan mengkaji dampak dari perlakuan tersebut. Adapun perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran generatif. Agar dampak perlakuan yang diberikan tidak bias, peneliti berupaya semaksimal mungkin mengontrol variabel-variabel luar yang tidak menjadi fokus kajian dalam penelitian. Dampak dari pemberian perlakuan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis KPM, kemampuan komunikasi matematis KKM dan kemandirian belajar siswa dalam matematika KBS yang disebut sebagai variabel terikat dependent variable, sedangkan perlakuan yang diberikan kepada kelompok sampel penelitian disebut variabel bebas dependent variable, yaitu pembelajaran generatif. Untuk melihat dampak dari perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen, dampak tersebut perlu dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan khusus, sehingga siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini hanya mendapat pembelajaran biasa konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest and Postest Control Group Design Tuckman, 1978; Ruseffendi, 2005. Secara singkat, desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu O X O O O Ruseffendi, 2005 Keterangan: O : Pretes dan Postes tes KPM dan KKM X : Perlakuan berupa pembelajaran generatif. Dalam implementasinya, peneliti menggunakan tiga level sekolah, yaitu level sekolah atas, level sekolah tengah, dan level sekolah bawah. Dari masing- masing sekolah dipilih dua kelas, satu kelas untuk eksperimen dan satu kelas lagi untuk kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan X yaitu pembelajaran generatif, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus. Penetapan kelompok sampel penelitian atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempertimbangkan pengelompokan siswa dalam rombongan belajar yang ada di sekolah. Setiap kelas penelitian diberikan pretes dan postes untuk mengukur KPM, KKM dan KBS. Skor hasil pretes dan postes merupakan data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan.

B. Variabel Penelitian