b. Skala Gruttman
Skala Gruttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten.
c. Skala Diferensial Semantik
Skala diferensial semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar dua kutub.
d. Skala Rating Rating scale
Berbeda dengan ketiga skala diatas, jika skala likert, skala gruttman, dan skala perbedaan semantik, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan. Sedangkan rating scale yaitu data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
e. Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang
berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai 10 tetapi nilai- nilainya tidak diketahui responden.
2.7 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian Supranto, 2010. Teknik sampling secara statistik dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
untuk menentukan jumlah sampel, sehingga setiap sampel terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya. Metode slovin dipilih sebagai teknik
sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan perhitungan sebagai
berikut Arikunto, 2010:
2
1 Ne N
n
Keterangan : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
2.8 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini untuk uji validitas
pengumpul data dengan menggunakan metode uji regresi linear, dengan cara regresi linear dapat diketahui uji normalitasnya, atau bisa disebut dengan uji
validitas data secara keseluruhan. Dan dikatakan valid jika R
hitung
R
tabel
.
2.9 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkanTeknik perhitungan reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Brown, yaitu :
� = �
�
+ �
�
Keterangan : r
11
= nilai reliabilitas r
b
= nilai validitas r
hitung
2.10 Analisis Korelasi
Korelasi ialah metode yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Perhitungan derajat didasarkan pada
persamaan regresi. Dalam ilmu statistika, istilah korelasi diartikan sebagai hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
dikenal dengan istilah bivariate correlation, sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel disebut multivariate correlation.
Tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain ialah: a
Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan korelasi antarvariabel.
b Bila sudah ada hubungan, maka dapat digunakan untuk melihat tingkat
keeratan hubungan antarvariabel. c
Dan untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti meyakinkansignifikan atau tidak berarti.
Tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar-kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka koefisien yang disebut
angka indeks korelasi atau coefficient of correlation, yang disimbolkan dengan ρ
atau r. Koef isien korelasi untuk data populasi disimbolkan dengan ρ, sedangkan
korelasi untuk data sampel disimbolkan dengan r. Angka korelasi berkisar antara 0r1. Perhatikan tanda plus minus ± pada angka indeks korelasi. Tanda plus
minus pada angka indeks korelasi ini fungsinya hanya untuk menunjukkan arah korelasi jadi bukan sebagai tanda aljabar. Apabila angka indeks korelasi bertanda
plus + maka korelasi tersebut positif dan arah korelasi satu arah dan apabila angka indeks korelasi bertanda minus -, maka korelasi tersebut negatif
berlawanan arah, serta apabila angka indeks korelasi sama dengan 0, maka hal ini menunjukkan tidak ada korelasi. Dengan demikian, arah korelasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu yang bersifat satu arah dan yang sifatnya berlawanan arah.
Apabila terdapat dua buah variabel yaitu X dan Y yang keduanya memiliki tingkat pengukuran ordinal maka koefisien korelasi yang dapat
dipergunakan ialah koefisien korelasi product moment dan angka indeks korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
� = � ∑
− ∑ . ∑ √{� ∑
− ∑ }{� ∑
− ∑ }
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi X
= skor pertanyaan Y
= skor total n
= jumlah sampel
Untuk menentukan
validtidaknya suatu
instrumen dengan
cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien
korelasi dengan tabel nilai koefisien r pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan sebesar 95 .
Apabila r
xy
≥ r
tabel
→ valid dan apabila r
xy
r
tabel
→ tidak valid
2.11 Analisis Diskriminan