Menguji ketepatan klasifikasi fungsi diskriminan, untuk mengetahui ketepatan klasifikiasi fungsi diskriminan dilihat dari hasil klasifikasi classification result.
Dari output terlihat bahwa ketepatan prediksi dari model adalah 59,6 . Dengan demikian terbukti bahwa fungsi diskriminan tersebut mempunyai ketepatan
prediksi yang tinggi, karna pada umumnya ketepatan diatas 50 dianggap valid. Maka fungsi diskriminan tersebut dapat memprediksi sebuah kasus apakah akan
diklasifikasi ke tipe tidak berpengaruh dan berpengaruh.
TABEL 4.20 Hasil Klasifikasi
Y Prediksi grup
Total 0,00
1,00 original
jumlah 0,00
20 10
30 1,00
26 33
59 0,00
66,7 33,3
100,0 1,00
44,1 55,9
100,0 Valid
jumlah 0,00
20 10
30 1,00
26 33
59 0,00
66,7 33.3
100,0 1,00
44,1 55.9
100,0
4.5 Akurasi statistik
Dapat menguji secara statistik apakah klasifikasi yang dilakukan dengan menggunakan fungsi diskriminan akurat atau tidak. Uji yang dilakukan Press’Q
Statistic. Ukuran sederhana ini membandingkan jumlah kasus yang diklasifikasi secara tepat dengan ukuran sampel dan jumlah grup. Nilai yang diperoleh dari
perhitungan kemudian disbandingkan nilai kritis critical value yang diambil dari tabel Chi-Square dengan derajat kebebasan satu df=1 dengan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Dengan dan df = 1 maka nilai X
2
tabel adalah 3,841. Jika nilai X
2
tabel Press-Q maka fungsi diskriminan akurat. Dari perrhitungan diatas diperolah
nilai Press-Q = 4,955. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan tersebut akurat.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang termasuk dalam penyebab kenakalan remaja yang
dapat mempengaruhi prestasi siswai di SMA Prayatna Medan sebesar 0,317 adalah hubungan faktor Kurangnya pemahanaman dasar-dasar
tentang agama terhadap prestasi ternyata berpengaruh lemah, hubungan faktor Broken Home Perceraian orang tuaterhadap prestasi sebesar 0,240
juga dikatakan lemah, begitu juga dengan faktor-faktor yang lainnya, nilai faktor problema waktu luang sebesar 1,000 artinya hubungan antara faktor
problema waktu luang terhadap prestasi siswa adalah sangat kuat.
2. Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang lebih dominan
pengaruhnya terhadap prestasi adalah Problema Waktu luang X
6
yakni bernilai sebesar 1,000 sehingga semakin banyak waktu luang yang
diberikan kepada remaja maka remaja tersebut semakin nakal dan berpengaruh terhadap prestasinya.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara faktor– faktor penyebab
kenakalan remaja terhadap yang berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap perstasi. Hal ini terlihat pada Wilk‟s� berasosiasi sebesar 0,921
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
dengan fungsi diskriminan. Angka ini kemudian ditransformasikan menjadi Chi-Square dengan derajat kebebasan
��=1 dengan nilai Chi- Squarenya adalah 7,103 Kesimpulannya, cukup bukti untuk menolak
� dengan tingkat kesalahan 0.000.
4. Fungsi Diskriminan yang diperoleh adalah :
D
i
= -2,230+0,791 X
6
5. Banyaknya siswa yang masuk kedalam kelompok “Berpengaruh ada 59
siswa, dan tidak berpengaruh ada 30 siswa.
6. Ketepatan klasifikasi dari model ini adalah 59,6 dalam menentukan
seberapa berpengaruhnya penyebab kenakalan remaja terhadap prestasi siswa. Oleh karena itu, ketepatan model ini dianggap tinggi dan model
diatas bisa digunakan untuk mengklasifikasi sebuah kasus.
1.2 Saran