menunjukan keberanian terutama dalam bentuk perkelahian. Contohnya: Tawuran.
3. Narkoba
Remaja banyak yang terlibat dalam peredaran obat-obatan terlarang mulai dari obat-obat psikotropika sampai narkoba, sebagai pemakai ataupun
pengedar. Sebenarnya para remaja hanyalah korban permainan orang- orang dewasa yang ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan
mengorbankan mereka.
Contohnya :
penyalahgunaan obat-obatan
terlarang.
4. Tindak Kriminal
Pada banyak kota besar di Indonesia tiada hari tanpa perkelahian anak- anak pelajar remaja. Bahkan banyak pelajar remaja sudah terlibat
perbuatan kriminal berat, seperti penodongan, penganiayaan, pemerasan, perampasan, pemerkosaan, pelecehan, dan pembunuhan.
2.3 Faktor - faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
Berikut ini merupakan faktor –faktor yang menyebabkan kenakalan remaja adalah
1. Kurangnya perhatian orang tua
Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak bisa memicu anak terhadap hal yang negatif. Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang
melahirkan anak harus bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik ayah sebagai kepala keluarga maupun ibu sebagai pengurus rumah
tangga. Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan orang tua dalam keluarganya apabila sang anak menuruti orang
tua, Bobroknya moral seorang anak dan remaja bisa diakibatkan salah satu kesalahan dari orangtuanya seperti kurangnya perhatian perhatian orang tua
yang dibutuhkan sang anak. Hal tersebut dapat membuat anak menjadi orang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
yang temperamental menjadi anak yang nakal. Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan
prestasi si anak, dengan cara menanyakan tugas si anak merupakan salah satu cara untuk membentuk si anak menjadi rajin belajar dan berprestasi.
2. Broken home Perceraian orang tua
Salah satu penyebab broken home adalah perceraian orang tua, sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur.
Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar, hal inilah yang
mengakibatkan seorang
pelajar tidak
mempunyai minat
untuk berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah
mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka cuma ingin
cari simpati pada teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka. Suasana kenyamanan rumah dapat menimbulkan si remaja untuk belajar lebih
giat lagi.
3. Interaksi hubungan orang tua dan anak
Salah satu interaksi orang tua dan anak adalah berkomunikasi, komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan orang tua dan anak erat. Seorang anak
mampu berfikir dengan cepat bahwa orang tua tidak sungguh-sungguh mendengarkan ketika pertanyaannya hanya dijawab “Hm…” atau “Oke”.
Lebih parah lagi ketika orang tua sering memberitahu tidak punya waktu luang untuk berbicara. Rangkaian kejadian seperti ini akan menciptakan
situasi negatif yang dapat menyebabkan seorang anak berfikir tidak ada gunanya
berkomunikasi dengan
orang tua. Akibatnya, mereka akan mengalihkan komunikasinya dengan dunia luar yang bisa jadi orang tua tidak
akan mampu mengontrol kegiatannya setelah itu. Salah satu daya tarik remaja untuk belajar dengan maksimal yaitu ketika si remaja pulang rumah, mereka
slalu ingin berbagi apa yang terjadi pada mereka terhadap orang tua mereka. Menurut Lynas Waun, komunikasi komunikasi negatif terhadap anak seperti
itu seringkali terjadi ketika :
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
a. Orang tua mengabaikan perasaan anak
b. Orang tua meletakkan kepentingan anak dalam rangka mengeja
kepentingannya sendiri c.
Orang tua minim perhatian. d.
Orang tua mengkritik, menghakimi atau menyalahkan anak-anaknya.
4. Pengaruh teman
Penelitian yang dilakukan Buhrmester Santrock, 2004 menunjukkan bahwa pada masa remaja kedekatan hubungan dengan teman sebaya meningkat
secara drastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang tua menurun secara drastis. Hasil penelitian Buhrmester
dikuatkan oleh temuan Nickerson Nagle 2005 bahwa pada masa remaja komunikasi dan kepercayaan terhadap orang tua berkurang, dan beralih
kepada teman
sebaya untuk
memenuhi kebutuhan
akan kelekatan
attachment. Penelitian lain menemukan remaja yang memiliki hubungan dekat dan berinteraksi dengan pemuda yang lebih tua akan terdorong untuk
terlibat dalam kenakalan, termasuk juga melakukan hubungan seksual secara dini Billy, Rodgers, Udry, dalam Santrock, 2004. Sementara itu, remaja
alkoholik tidak memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya dan memiliki kesulitan dalam membangun kepercayaan pada orang lain Muro
Kottman, 1995.
Remaja membutuhkan afeksi dari remaja lainnya, dan membutuhkan kontak fisik yang penuh rasa hormat. Remaja juga membutuhkan perhatian
dan rasa nyaman ketika mereka menghadapi masalah, butuh orang yang mau mendengarkan dengan penuh simpati, serius, dan memberikan kesempatan
untuk berbagi kesulitan dan perasaan seperti rasa marah, takut, cemas, dan keraguan Cowie and Wallace, 2000. Teman sebangku adalah anak-anak
dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan
sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. Saking berpengaruhnya teman terhadap si remaja terkadang kebanyakan remaja jadi
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
ketergantungan terhadap
teman mereka
tersebut, dan
berpikir slalu
mengandalkan teman mereka.
5. Masalah yang dipendam
Masa remaja sering penuh dengan berbagai problem, terkadang remaja tidak terbuka pada orang tua sehingga merek merasa bahwa mereka mampu
mengatasi masalah itu sendiri. Ternyata mereka tidak sanggup. Contoh masalah berpacaran, ketika remaja putus cinta terkadang mereka tidak mau
menceritakan hal ini kepada orang tua tetapi yang mereka lakukan adalah memendam dan akhirnya mereka sendiri yang depresi dan akhirnya lari ke
hal-hal yang tidak baik seperti mabuk-mabukan, merokok,dll. Ketidaktahuan mereka akan penyelesaian masalah mereka, terkadang membuat mereka jadi
malas melakukan apa yang bisa mereka lakukan.
6. Problema waktu luang
Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak
ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai
bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang
negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi
waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya
adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum
minuman keras, obat bius, dan sebagainya. Ketika mereka tidak tahu bagaimana mengisi waktu mereka, mereka awali mengisinya dengan bermain
sama teman-teman sehingga mereka lebih mementingkan bermain ketimbang belajar untuk meningkatkan prestasinya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
7. Kurangnya pemahaman dasar dasar tentang agama
Pada masa adolesen antara 13-21 tahun anak-anak sedang mengalami goncangan jiwa, manakala jiwa mereka tertekan dan mengalami ketegangan,
sering mereka tidak mampu lagi mengendalikannya secara stabil, maka sering tindakan delikulen dimunculkan dalam perilaku sebagai wujud penyaluran
goncangan jiwa tadi. Masalah kesehatan ketenangan jiwa adalah masalah erat kaitannya dengan masalah supra logis, yaitu keimanan dan kepercayaan
yang merupakan awal beragamanya seseorang.
Keimanan dan kepercayaan ini menjadi integral dari kepribadian, asal bukan pengakuan di lisan semata, sebab penyelewengan-penyelewengan yang
datangnya dari orang-orang yang mengaku ber Tuhan itu karena kurang tertanamnya jiwa agama mental religius dalam kepribadiannya. Hal ini
terkadang tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua yang sibuk dengan segala usaha dan kegiatan mereka dan juga oleh pihak sekolah terkadang kurang
memperhatikan hal ini. Terkadang dalam diri si remaja yang tak takut akan dosa mereka sering melakukan dosa, yang mereka anggap kecil seperti
menyontek. Karena jika remaja tidak mendapat pendidikan agama yang baik mereka akan jauh dari Tuhan dan pasti tingkah laku mereka akan
sembarangan.
8. Kondisi ekonomi
Keadaan ekonomi yang tinggi maupun yang rendah, keduanya dapat menyebabkan para siswa menjadi sering melakukan tindakan kenakalan-
kenakalan remaja. Hal ini mungkin terjadi karena pada kalangan ekonomi tinggi orang tua terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial, atau sibuk
mencari nafkah pada kalangan ekonomi rendah sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi yanga baik dengan anaknya. Pada kalangan
keluarga ekonomi tinggi sering kita lihat banyak ibu-ibu pejabat yang sibuk berorganisasi, arisan, piknik, menolong korban banjir dan sebagainya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Kesemuanya itu menyebabkan para ibu lupa pada tugasnya sebagai pendidik, mereka tidak sempat memberikan perhatian, tuntunan dan kasih
sayang yang wajar terhadap anak-anaknya. Kenyataan kita semua kebanyakan keluarga kaya mempercayakan pemeliharaan anak-anak mereka kepada
pembantu yang pendidikannya relatif rendah, dimana mereka kurang mengerti bagaimana memeliharamendidik anak yang baik. Sementara orang tua yang
beranggapan bahwa anak cukup hidup hanya dengan diberi uang, perhiasan dan segala macam kebutuhannya tanpa mengingat kebutuhan rokhaniah anak.
Contoh ekonomi rendah adalah orang tua yang tidak mampu membeli buku untuk anaknya, ini sering kali berdampak kepada si remaja menjadi malas
untuk belajar dan mengembangkan prestasinya.
9. Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
Teknologi informasi dan komunikasi sudah ada sejak zaman modern. Teknologi trsebut biasa dikenal dengan komputer, internet dan lain-lain.
Komputer sejak dulu sudah sering digunakan di semua kalangan, di kalangan pelajar sekarang juga sudah banyak yang menggunakan komputer untuk
pelajaran. Dan alat canggih tersebut juga sudah sangat bermanfaat bagi orang- orang yang pekerjaaannya bersangkut paut dengan alat tersebut. Apa lagi
sekarang juga sudah ada alat komputer yang lebih praktis di bawa kemana- kemana yaitu laptop. Laptop tidak hanya digunakan orang-orang penting saja,
pelajar pun mamakai laptop untuk proses belajar mengajar.
Di samping komputer yang begitu sangat bermanfaat itu, sekarang juga sudah ada internet. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang digunakan
untuk mencari sebuah informasi yang ingin kita ketahui. Di dalam internet kita bias surfing mengenai beberapa hal, misalnya sebagai inspirasi untuk belajar
mengenai pelajaran, dan masih banyak lagi yg bias kita lakukan. Di jaringan internet kita juga bias mendunia, misalnya ingin mengetahui mengenai Negara
lain atau informasi-informasi mengenai Negara tersebut. Imternet sangat bermanfaat apabila kita bias menggunakannya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Tetapi ada juga yang salah menggunakannya, misalnya untuk membuka situs-situs yang berbau pornografi. Biasanya hal tersebut di lakukan
para siswa zaman sekarang. Sebaiknya sebagai remajapelajar yang mengaku berpendidikan, tidak membuka situs-situs yang berbau tersebut. Itu akan
sangat meruusak otak kita dan akan mencemari otak kita.
2.4 Variabel