Anggapan Dasar Gambaran Umum Tentang Masyarakat Desa Silalahi

4 Menunjang program pemerintah dalam upaya menggali, mengembangkan, dan melestarikan budaya daerah.

1.5 Anggapan Dasar

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu anggapan dasar. Menurut Arikunto 1996:65, “Anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas”. Maksud kebenaran disini adalah apabila anggapan dasar tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Karena itu, penulis berasumsi bahwa cerita ini masih ada dalam masyarakat Batak Toba dan mengingatkan kepada pembaca, khususnya pada masyarakat Batak Toba supaya tidak memaksakan kehendaknya untuk melakukan hal-hal yang tidak baik yang melanggar norma dan etika.

1.6 Gambaran Umum Tentang Masyarakat Desa Silalahi

Kabupaten Dairi dengan ibu kota Sidikalang terletak di Provinsi Sumatera Utara dengan luas Kabupaten146,10 km2, yang terletak pada titik koordinat 98 °00’ –98°30’ BT dan 2°15’ - 3°00 LU. Kabupaten Dairi terletak di ketinggian 400 – 1.700 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Dairi memiliki lima belas Kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Sidikalang, Sumbul, Silima Pungga- Pungga, Siempat Nempu, Tigalingga, Tanah Pinem, Parbuluan, Pegagan Hilir, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir, Lae Parira, Gunung Sitember, Berampu, Silahisabungan, Sitinjo. Kecamatan Silahisabungan adalah daerah yang menjadi tempat penelitian tentang cerita Batu Sigadap. DidalamKecamatan tersebut terdapatlima desa yaitu: Paropo I,Paropo II, Silalahi I,Silalahi II, Silalahi III dengan memiliki 1008 kepala keluarga KK yang sudah menetap. Universitas Sumatera Utara Desa Silalahi I terletak dengan batas wilayah : Sebelah Utara berbatasa dengan Desa Paropo Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Silalahi II Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo Data tersebut bersumber dari informan Camat Silahi Sabungan dan BPS Tahun 2010 Kabupaten Dairi dan dikelola oleh peneliti. Keterangan Gambar: Tanda panah diatas menunjukkan lokasi Batu Sigadap. Lokasi: Desa Silalahi. Sumber Foto: koleksi pribadi peneliti Desa Silalahi terdapat di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Penduduk disekitar desa Silalahi berdomisilikan keturunan Batak Toba, Pakpak dairi, Simalungun, dan Karo wilayah desa Silalahi ini terdapat di pinggiran perairan Danau Toba, keturunan masyarakat desa Silalahi berasal dari Ompu Raja Silahisabungan yang dulu bertempat tinggal di Balige dan pergi membuka perkampungan arah Dairi. Masyarakat di desa Silalahi sangat taat akan aturan dan Universitas Sumatera Utara norma adat, hal ini dibuktikan dengan adanya batu peninggalan Raja Silahisabungan, batu ini dinamakan Batu Sigadap. Batu sigadap adalah sebuah cerita rakyat yang sangat relevan bagi masyarakat desa Silalahi yang dipandang dari segi pola kehidupan masyarkat tersebut. Hal ini dapat dilihat dari cara pandang masyarakat terhadap cerita legenda tersebut. Masyarakat Silalahi menyakini kebenaran cerita Batu Sigadap.Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat Batu Sigadap tidak terlepas dengan pola budaya masyarakat dewasa ini. Masyarakat desa Silalahi mempercayai adanya kekuatan supernatural yang ditimbulkan oleh Batu Sigadap ini, sehingga kebanyakan pihak yang bertikai akan menolak dibawa ke Batu Sigadap karena masih mempercayai kekuatan di dalamnya dan memilih menyelesaikan masalah berdasarkan kekeluargaan daripada menerima konsekuensi yang berat. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA