3.4.1. Bersifat Rekreasi Hiburan
Rekreasi adalah suatu penyegaran kembali badan dan pikiran, dan sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan segala pikiran yang ada dikepala,
sehingga dengan adanya rekreasi segala masalah yang terjadi dapat terlupakan. Seperti yang telah dikemukakan pada Bab pertama dalam tulisan Geertz
tentang sabung ayam atau adu ayam pada masyarakat Bali ini menunjukkan bahwa dalam permainan sabung ayam ini mempertarukan prestise atau harga diri seseorang
dimana yang menang menunjukkan bahwa dia yang paling hebat sedangkan yang kalah dianggap seseorang yang memalukan. Bagi masyarakat Bali ayam sebagai
simbol perwakilan mereka sebagai kaum laki-laki, jadi dalam masyarakat Bali harga diri yang mereka miliki mereka junjung setinggi-tingginya.
Dalam permainan judi ini yang dibutuhkan oleh ibu-ibu adalah kesenangan saja, mereka tidak ada mempertahankan yang namanya harga diri atau prestise. Bagi
mereka kalah menang tidak masalah walaupun ada sedikit kekecewaan yang meraka rasakan, bagi ibu-ibu yang ikut dalam permainan ini yang terpenting adalah mereka
terasa terhibur dalam mengikuti permainan tersebut. Beda halnya dengan masyarakat Bali dimana yang mereka utamakan adalah harga diri yang mereka miliki dan
memang taruhan yang mereka buat adalah harga diri mereka sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu ibu-ibu yang ikut dalam permainan judi ini yaitu Ibu E.
Sinaga : “Inanguda dison marlabas alani molo Inanguda marlabas
sude masalah na dipikiran on ndang terbabani be alanakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
molo marlabas masalah-masalah na godang I boi mago satokkin, alanakan molo marlabas iba na hita pikiri I kan
songon dia taktik ta asa boi bonang”.
”Inanguda disini ikut bermain judi karena Inanguda merasa dengan bermain kartu, masalah yang ada dipikiran Inanguda
tidak terbebani lagi karena dengan bermain kartu masalah- masalah yang sudah menumpuk dipikiran hilang seketika
ketika bermain kartu karena ketika bermain kartu yang dipikiran kita hanya cara gimana kita dapat menang”.
Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Ibu E. Sinaga dapat kita lihat bahwa Ibu E. Sinaga merasa segala masalah-masalah dan beban pikiran yang dihadapinya
hilang seketika ketika ikut dalam permainan judi kartu remi tersebut. Jadi, dalam perminan judi ini Prestise atau harga diri tidak utama buat ibu-ibu
yang ikut dalam permainan judi ini. Mereka tidak ada menghubungkan harga diri dengan kalah menangnya dalam permainan judi ini yang mereka butuhkan adalah
kesenangan semata saja.
3.4.2. Bersifat Sosialisasi