Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Suatu organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan. Organisasi tersebut harus mengelola berbagai rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju tercapainya tujuan organisasi. Pelaksanaan rangkaian kegiatan dalam organisasi dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai aktor atau peserta dalam organisasi yang bersangkutan. Agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efektif, diperlukan orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Konsep efektivitas bisa digunakan sebagai keberhasilan suatu organisasi. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepatperalatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Handoko, 2000:7. Efektivitas adalah tingkat hingga dimana suatu tindakan atau aktvitas mencapai tujuan yang ditetapkan. Efektivitas adalah suatu yang menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya Winardi 2006:19. Tingkat efektivitas kerja karyawan hendaknya mendapat perhatian yang lebih dari segenap unsur operasional perusahaan. Kesempurnaan sistem pengawasan diharapkan mampu menjadikan tingkat efektivitas kerja karyawan menjadi tinggi. Unsur yang menunjang efektivitas dari sudut pencapaian tujuan bukan hanya mempertimbangkan sasaran organisasi, tetapi mekanismenya mempertahankan diri dan manajemen sasaran. Untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang baik dan bermutu tinggi makan diperlukan pengawasan yang baik. Menurut Manullang 2002:172, pengawasan adalah proses untuk mengkoordinir apa yang dilaksanakan, mengevaluasi dan bila perlu menetapkan tindakan korektif sedemikian rupa sehingga pelaksanaan berjalan sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan baik dalam instansi pemerintah atau swasta. Sebab dengan adanya pengawasan yang baik maka efektivitas kerja karyawan akan dapat berjalan lancar dan dapat menciptakan hasil kerja yang optimal. Pengawasan yang baik akan mendorong karyawan lebih giat dalam bekerja dan menghasilkan kerja pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat yang baik. Pada PT Angkasa Pura II Persero dibawah Departemen Perhubungan merupakan salah satu BUMN yang menangani dan mengelola jasa Bandar Udara dan memberikan pelayanan lalu lintas udara yang selalu mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam memberikan manfaat optimal dalam pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis di Kota Medan, faktor pengawasan merupakan faktor penting bagi instansi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Permasalahan terkait dengan sumberdaya manusia masih saja terjadi di perusahaan ini. Permasalahan tersebut meliputi tingkat kedisiplinan, dimana hampir tiap hari ada karyawan yang terlambat selain itu juga meninggalkan tempat kerja lebih awal ataupun mangkir, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Absensi Karyawan Tahun 2010 No Alasan Absensi Tahun 2010 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Cuti 2 4 3 5 2 Cuti Sakit 6 5 6 8 3 Ijin 4 6 6 10 4 Mangkir 8 8 10 11 Total 20 23 25 33 Sumber : Divisi Administrasi dan Komersial PT Angkasa Pura II Persero Medan, 2011 Tabel 1.1 menunjukan bahwa data absensi karyawan PT Angkasa Pura II Persero mengalami peningkatan terlihat pada triwulan IV tahun 2010 berjumlah 33 karyawan dengan alasan mangkir semakin lama meningkat dan dapat dilihat data absensi dari triwulan I sampai dengan triwulan III tingkat kehadiran karyawan mengalami peningkatan. Absensi tingkat kehadiran merupakan masalah yang sering terjadi dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan yang efektif dari manajerpimpinan PT Angkasa Pura II Persero Medan dapat mempengaruhi lingkungan kerja seperti rendahnya disiplin kerja karyawan, penurunan efektivitas kerja karyawan, kurangnya minat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kurangnya koordinasi antar karyawan, karyawan suka membolos waktu saat bekerja, dan munculnya kebosanan kerja karena rutinitas yang berlanjut. Untuk itu dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan, manajer harus melakukan pengawasan yang baik sehingga disiplin kerja dalam diri karyawan meningkat. Tabel 1.2 Kondisi Fasilitas Bandara Polonia No Temuan Pemeriksaan Luas M 2 Kondisi Ideal Berdasarkan SK Dirjen Perhubungan Udara No. 77VI2005 Keluhan Masyarakat Sebelum Kebakaran Sesudah Kebakaran 1 Ruang tunggu waiting room 1.414 m 1.101 m 2 1.7740 m 2 Sangat tidak nyaman 2 2 Ruang check in domestik 1.301 m 854 m 2 357 m 2 Kondisi cukup padat, atau banyak pengantar yang ikut ke ruangan check in 2 3 Fasilitas keberangkatan dan kedatangan 8 m 8 m 2 15 m 2 Counter kurang dan kelancaran terkendala 2 4 Baggage claim Area 289 m 289 m 2 896 m 2 Ruangan kurang sehingga mengurangi kelancaran pengambilan bagasi 2 5 Toilet 200 m 50 m 2 66 - 198 m 2 Luas toilet tidak sebanding dengan jumlah penumpang saat jam sibuk 2 Sumber : Data Sekunder, Diolah Tahun 2011 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kondisi fasilitas Bandara Polonia Medan saat ini perlu perbaikan dan perhatian khusus dari segi prasarana terhadap pelayanan masyarakat dalam menggunakan jasa penerbangan yang dikelola PT Angkasa Pura II Persero Medan. Hal ini menjadi tanggung jawab keseluruhan dari unit kerja PT Angkasa Pura II Persero Medan yang melaksanakan tugas demi kenyamanan penumpang atau masyarakat. Hasil temuan pemeriksaan sebaiknya ditindaklanjuti oleh pihak PT Angkasa Pura II Persero Medanselaku pengelola Bandara Polonia Medan dan melakukan koordinasi antara pimpinan dan seluruh karyawan penting dibahas karena kaitannya dengan pengawasan, karena pengawasan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas kerja karyawan pada PT Angkasa Pura II Persero Medan. Pengawasan yang efektif akan menciptakan disiplin dan etos kerja karyawan menjadi lebih baik, serta memacu efektivitas kerja yang tinggi. Pengawasan yang efektif dari seorang manajerpimpinan maka semangat kerja akan timbul dan para karyawan akan bekerja dengan rajin dan bertanggung jawab sehingga efektivitas kerja karyawan dapat meningkat dengan sendirinya. Berdasarkan adanya masalah dan latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Pengawasan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada kantor dinas PT Angkasa Pura II Persero Medan”.

1.2 Perumusan Masalah