2.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan
Perkembangan sistem pengawasan yang dilakukan, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut ini akan dikemukakan berbagai
pendapat ahli. Menurut Winardi 2006 menyatakan ada empat faktor yang
mempengaruhi batas-batas atas berbagai macam situasi yang ada sebagai berikut : a.
Kesamaan fungsi yang akan disupervisi diawasi Ruang lingkup pengawasan harus menyusul dan jumlah fungsi yang
berbeda-beda yang perlu disupervisi bertambah jumlahnya. b.
Kompleksitas fungsi yang disupervisi. Ruang lingkup pengawasan harus lebih kecil bagi pihak bawahan yang
melaksanakan tugas yang besifat lebih kompleks, dibandingkan dengan tugas yang lebih sederhana.
c. Koordinasi yang diperlukan antara fungsi yang disupervisi.
Ruang lingkup pengawasan harus lebih kecil, sewaktu tugas-tugas yang akan disupervisi makin berat dikerjakan.
d. Perencanaan yang diperlukan bagi fungsi yang disupervisi.
Makin banyak waktu yang diperlukan seseorang manajer untuk melaksanakan perencanaan untuk fungsi-fungsi yang akan disupervisi,
makin kecil ruang lingkup pengawasan yang tepat.
2.2.2 Tipe-tipe Pengawasan
Begitu pula dengan Maman 2004:343 yang menyebutkan ada tiga fase pengawasan, yaitu 1 pengawasan awal, 2 pengawasan tengah berjalan, dan 3
pengawasan akhir. Lebih lanjut Maman memperjelas bahwa: Maksud dari pada pengawasan awal yang mendahului tindakan adalah
tiada lain untuk mencegah serta membatasi sedini mungkin kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan sebelum terjadi. Dengan kata lain tindakan berjaga-jaga
sebelum memulai suatu aktivitas. Sedangkan pengawasan tengah berjalan dilakukan untuk memantau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dengan cara
membandingkan standar dengan hasil kerja, sehingga perlu ada tindakan-tindakan korektif untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan. Bukan hanya manajer
yang bertindak, tetapi bawahan pun dapat melakukannya untuk dapat memberikan masukan pada organisasi bagi tindakan-tindakan perencanaan yang akan berulang
di masa yang akan datang. Sebenarnya pengawasan akhir tidak berdiri sendiri tetapi merupakan hasil kombinasi pada pengawasan awal dan tengah.
Adapun 5 lima tahap proses pengawasan menurut Handoko 2002:173, sebagai berikut :
1. Penentuan standart
2. Mengadakan pengukuran
3. Adanya proses pelaksanaan kerja
4. Adanya usaha membandingkan
5. Melakukan tindakan perbaikan
Sumber : Maman 2004:343 Gambar 2.1 Lingkup Waktu Pengawasan
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengawasan terhadap suatu aktivitas kerja dapat dilakukan sebelumnya, sedang
berjalan dan sesudah proses kegiatan berakhir. Dengan demikian, maka sistem pengawasan harus dirancang sesuai dengan kegiatan-kegiatan tepat pada
waktunya.
2.2.3 Sifat dan Waktu Pengawasan