BAB III DESKRIPSI LOKASI
3.1 Sejarah Berdirinya
UPTD Rantauprapat yang sering disebut juga Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Rantauprapat berdiri sejak 1980, SAMSAT merupakan
wadah yang melaksankan tugas secara bersama 3 tiga instansi yaitu : a Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
b Kepolisian c P.T Asuransi Jasa Raharja.
Pada mulanya urusan pengelolaan pajak dan pendapatan daerah berada dibawah biro keuangan pada sekretariat wilayah Propinsi Sumatera Utara, yaitu
merupakan salah satu bagian, selanjutnya berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara nomor 108IIGSU Tanggal 6 Maret 1973
tentang susunan organisasi dan tata cara sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara maka Biro Keuangan ditingkatkan menjadi “Direktorat keuangan” Dengan
demikian tentu bagian pajak dan pendapatan daerah berubah menjadi “Sub Direktorat”, pendapatan daerah pada direktorat keuangan tersebut dengan
terbitnya SK Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara tanggal 1 April 1975, No.137IIGSSU, terhitung mulai April 1975, maka sub direktorat
pendapatan daerah ditingkatkan menjadi “Direktorat Pendapatan Daerah” Pada Tanggal 1 September 1975, keluarlah surat Mentri Dalam Negeri Nomor KUPD
31243 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I dan Tingkat II diseluruh Indonesia, maka bersama dengan itu direktorat pendapatan daerah
Universitas Sumatera Utara
diubah statusnya menjadi “Dinas Pendapatan Daerah” Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah berdasarkan SK Gubernur
Kepala Daerah propinsi Sumatera Utara Tanggal 31 Universitas Sumatera UtaraMaret 1976 No. 143IIGBU, dengan persetujuan DPRD pembetukan dinas
ini ditetapkan dalam peraturan daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976. Kemudian sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 0612743S
tahun 1999 tentang tata kerja pemerintah daerah maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat ini, menjadi “ Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera
Utara” yang terdiri dari 15 Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Pendapatan yaitu :
1. UPTD MEDAN UTARA 2. UPTD MEDAN SELATAN
3. UPTD BINJAI 4. UPTD PEMATANG SIANTAR
5. UPTD KISARAN 6. UPTD RANTAUPRAPAT
7. UPTD PADANG SIDEMPUAN 8. UPTD TEBING TINGGI
9. UPTD KABANJAHE 10. UPTD SIBOLGA
11. UPTD SIDIKALANG
Universitas Sumatera Utara
12. UPTD GUNUNG SITOLI 13. UPTD BALIGE
14. UPTD STABAT 15. UPTD PANYABUNGAN
Yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan sistem administrasi manunggal satu atap adalah didasarkan pada surat keputusan bersama menteri pertahanan
keamananpanglima angkatan bersenjata, menteri keuangan, dan menteri dalam negeri nomor: Pol. KEP13XII76.KEP. 1693MKIV121976, dan nomor 311
tahun 1976 tentang peningkatan kerjasama antara pemerintah daerah tingkat I provinsi, komando kepolisian, aparat departemen keuangan dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pendapatan daerah khususnya mengenai pajak-pajak kendaraan bermotor, tertanggal 28 desember
1976. Adapun isi keputusan bersama tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Dalam rangka pelayanan kepada pemilik kendaraan bermotor dan peningkatan pendapatan daerah, kerjasama antar aparat pemerintah daerah
tingkat I, aparat komando daerah kepolisian, dan aparat keuangan seluruh indonesia harus ditingkatkan.
2. Penelitian ulang surat tanda nomor kendaraan bermotor STNK dilakukan
setiap tahun oleh kepolisian negara. 3.
Berlakunya masa tahun pajak kendaraan bermotor dan tahun pembayaran dana kecelakaan lalu lintas jalan, sama dengan masa berlakunya penelitian
ulang STNK, yaitu satu tahun.
Universitas Sumatera Utara
4. Menginstruksikan kepada Gubernur kepala daerah tingkat I seluruh
Indonesia, kepala kepolisian Republik Indonesia daerah komando tingkat I dan direktur utama Perum asuransi kerugian jasa raharja untuk
melaksanakan keputusan bersama ini, serta selanjutnya atas pedoman ini dituangkan dalam naskah kerjasama untuk mewujudkan sistem
administrasi manunggal satu atap one line operation under one roof operation.
5. Guna tercapainya tujuan pelaksanaan surat keputusan ini, dipandang perlu
aparat departemen dalam negeri, aparat POLRI, dan aparat departemen keuangan dilingkungan pusat memberikan pembinaan dan bimbingan
lanjutan kepada aparat didaerah. 6.
Pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam surat keputusan bersama, lebih lanjut akan diatur secara bersama-sama ataupun oleh
masing-masing instansi ditingkat pusat. 7.
Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pembinaan dan bimbingan dimaksud dalam dictum lima belas, diberikan pada pembiayaan
subsidiperimbangan keuangan daerah otonom.
3.2 Struktur Organisasi