kesalahan pengawas, maka Pengawas diberi kesempatan dari tanggung jawab untuk menutup kerugian yayasan.
127
Setiap tindakan yang dilakukan Pengurus di luar kewenangan yang diberikan tidak akan mengikat yayasan, artinya Pengurus dalam melakukan tugas haruslah
bertanggung jawab mempergunakan wewenang yang dimilikinya berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan, untuk tujuan yang patut, yang sesuai dengan maksud dan
tujuan Yayasan yang tertuang dalam Anggaran Dasar Yayasan.
C. Perlindungan Bagi Pihak Yang Beritikad Baik
Tanggung jawab pengurus timbul apabila Pengurus yang memiliki wewenang atau menerima kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan mengurus yayasan telah
menggunakan wewenangnya. Tanggung jawab berarti kewajiban seseorang individu untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang ditugaskan kepadanya sebaik mungkin
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
128
Pengurus Yayasan dalam menjalankan tugasnya, berlandaskan dalam 3 tiga prinsip yaitu :
a Prinsip yang lahir karena tugas dan kedudukan yang dipercaya oleh
Yayasan kepadanya fiduciary duty b
Prinsip yang merujuk kepada kemampuan serta kehati-hatian tindakan Pengurus duty of skill and care
127
Lihat Pasal 47 Undang-Undang No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
128
Winardi, Asas-asas menajemen , Bandung:Alumni, 1983 hlm 144
Universitas Sumatera Utara
c Prinsip yang berkaitan dengan kekuasaan dan kewenangan serta tanggung
jawab Pengurus Yayasan statutory duty Ketiga prinsip ini menuntut Pengurus untuk bertindak secara berhati-hati dan
disertai dengan itikad baik semata-mata untuk kepentingan dan tujuan yayasan. Berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Pengurus yayasan, pengurus harus
mampu mengekspresikan dan menjalankan tugasnya dengan baik, agar yayasan selalu berjalan pada yang benar atau layak. Hal ini ditegaskan dalam pasal 35 Undang-
Undang Yayasan yaitu: 1.
Pengurus Yayasan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan untuk kepentingan dan tujuan yayasan serta berhak mewakili yayasan, baik
di dalam maupun di luar Pengadilan.
2. Setiap Pengurus menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab untuk kepentingan dan tujuan yayasan 3.
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, pengurus dapat mengangkat dan memberhentikan pelaksanaan kegiatan yayasan
4. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian
pelaksanaan kegiatan Yayasan diatur dalam Anggaran Dasar Yayasan. 5.
Setiap Pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar, yang mengakibatkan kerugian yayasan atau pihak ketiga.
Ada beberapa prinsip-prinsip dalam fiduciary duty a
Pengurus dalam melakukan tugasnya tidak boleh melakukannya untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan pihak ketiga, tanpa persetujuan
dan atau sepengetahuan yayasan the conflict of rule
Universitas Sumatera Utara
b Pengurus tidak boleh memanfaatkan kedudukannya sebagai Pengurus untuk
memperoleh keuntungan, baik untuk dirinya sendiri maupun pihak ketiga, kecuali atas persetujuan yayasan the profit rule
c Pengurus tidak boleh menggunakan atau menyalahgunakan milik yayasan
untuk kepentingan diri sendiri the misappropriation rule Sepanjang Pengurus bertindak dengan itikad baik dan tindakan tersebut semata-
mata untuk kepentingan yayasan, tapi ternyata yayasan tetap menderita kerugian, maka Pengurus tidak serta merta bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
tersebut. Sehubungan dengan hal ini pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Yayasan menyatakan bahwa Pengurus tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
tersebut, apabila dapat membuktikan: a
Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b
Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud Yayasan;
c Tidak mempunyai benturan langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; d
Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutan kerugian tersebut.
Ketentuan di atas memperlihatkan bahwa Pengurus tidak boleh menimbulkan kerugian bagi yayasan, yang disebabkan ketidakcakapannya ataupun kelalaiannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan doktrin business judgement rule, Pengurus tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari suatu tindakan pengambilan keputusan, apabila
tindakan tersebut didasarkan pada itikad baik dan kehati-hatian serta jujur honestly Business judgement rule memberikan perlindungan bagi pengurus sepanjang
Pengurus benar-benar telah melaksanakan tugasnya dengan itikad baik dan semata- mata untuk kepentingan Yayasan.
Pengurus mendapat perlindungan hukum tanpa memperoleh pembenaran dari Pembina atau Pengadilan atas keputusan yang diambilnya dalam konteks pengelolaan
Yayasan.
129
Dalam mempertimbangkan apakah seorang Pengurus telah melakukan kelalaian neglience atau kealpaan yang mengakibatkan wan prestasi breach of duty
perbuatannya diukur dengan 2 dua landasan yaitu: 1.
Standart of Care, merupakan suatu standart yang objektif, dimana seorang Pengurus diharapkan berbuat atau bertindak sebagaimana seorang awam
bertindak atas nama Pengurus seandainya berada posisi yang sama. 2.
Tindakan pengurus diukur berdasarkan ”standart of skill” ini bergantung pada persyaratan untuk menjadi Pengurus.
Standart of care merupakan suatu standar yang mewajibkan seseorang dalam bertindak untuk tetap memperhatikan segala resiko. Prinsip kehati-hatian dan
129
Angela Scheeman, The Law of Corporations, Albany : Partnerships and Sole Proprietorship,Delmar Publisher, 1997 hlm.245
Universitas Sumatera Utara
ketelitian harus diterapkan, supaya dapat menghindari segala kemungkinan- kemungkinan yang tidak diinginkan.
Kelalaian atau kealpaan Pengurus dapat dihubungkan dengan Pasal 1336 KUH Perdata ” Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kurang hati- hati.
Pada dasarnya seseorang tidak dapat dinyatakan melakukan kesalahan karena kelalaian, besar atau kecil, kecuali dapat ditentukan sampai berapa jauh atau luas
tugas yang diduga telah dilalaikan. Timbul kesukaran dalam menentukan batas minimal kemampuan dan kehati-hatian yang harus dimiliki oleh seorang Pengurus.
Karena undang-undang tidak memberikan ukuran atau standar kecakapan yang dibutuhkan bagi seorang Pengurus dan juga batasan dari suatu perbuatan yang
merupakan suatu kelalaian. Sebelum Bank memberikan kredit kepada yayasan, bank harus meyakinkan
adanya itikad baik dari pengurus yayasan bahwa pinjaman yang diberikan akan dipergunakan untuk maksud dan tujuan dari yayasan. Itikad baik dari Pengurus
yayasan dapat diketahui berdasarkan track record dari pengurus tersebut. Apabila seseorang memiliki track record yang baik, maka kemungkinan besar orang tersebut
mempunyai niat yang baik untuk melakukan pinjaman kepada Bank. Seperti disebutkan pada bab terdahulu, bahwa yang karakter dari calon debitur adalah hal
yang terpenting untuk diketahui sebelum diberikan kredit oleh bank.
Universitas Sumatera Utara
D. Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah