4.4 Analisa Bivariat
Analisa Bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen umur,pendidikan ,paritas, pengetahuan, dukungan suami dengan
variabel dependen yaitu penggunaan alat kontrasepsi Implant pada akseptor KB aktif.
4.4.1 Hubungan Umur dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah
Tabel 4.7 Hubungan Umur terhadap Penggunaan alat kontrasepsi Implant
Umur Pengnggunaan alat kontrasepsi
Total Implant
Non Implant p-value
n n
n
20-35 tahun 15
19,7 61
80,3 76
100,0 0,581
35 tahun 6
25 18
75 24
100,0 Hasil analisis tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa umur akseptor dengan
kategori umur 20-35 tahun sebanyak 76 akseptor, di antaranya 15 akseptor 19,7 dengan kategori penggunaan implant dan 61 akseptor 80,3 dengan
kategori penggunaan non implant. Umur akseptor dengan kategori 35 tahun sebanyak 24 akseptor, diantaranya 6 akseptor 25 dengan kategori penggunaan
implant dan 18 akseptor 75 dengan kategori penggunaan non implant. Berdasarkan hasil uji chi square dengan nilai p-value = 0.581 sehingga Ho
diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Beurumun Tengah
Tabel 4.8 Hubungan Pendidikan terhadap Penggunaan alat kontrasepsi
Implant
Pendidikan Penggunaan alat kontrasepsi
Total Implant
Non Implant p-value
n n
n
Pendidikan Dasar 1
3,4 28
96,6 29
100,0 0,006
SD,SMP Pendidikan Tinggi
20 28,2
51 71,8
71 100,0
SMA,D3,S1 Hasil analisis tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa pendidikan akseptor
dengan kategori pendidikan dasar sebanyak 29 akseptor, di antaranya 1 akseptor 3,4 dengan kategori penggunaan implant dan 28 akseptor 96,6 dengan
kategori penggunaan non implant. Pendidikan akseptor dengan kategori pendidikan tinggi sebanyak 71 akseptor, diantaranya 20 akseptor 28,2 dengan
kategori penggunaan implant dan 51 akseptor 71 dengan kategori penggunaan non implant. Berdasarkan hasil uji chi square dengan nilai p-value = 0.006
sehingga Ho ditolak berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi.
4.4.3 Hubungan Paritas Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Beurumun Tengah
Dari variabel hubungan paritas dengan penggunaan kontrasepsi Implant dapat dilihat pada Tabel.4.9
Tabel 4.9 Hubungan Paritas terhadap Penggunaan alat kontrasepsi Implant Paritas
Penggunaan Kontrasepsi Total
p- value Implant
Non Implant n
n N
≤2 orang 4
8.2 45
91,8 49
100,0 0,007
2 orang 17
33,3 34
66,7 51
100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa paritas akseptor dengan kategori ≤2 anak sebanyak 49 akseptor, di antaranya 4 akseptor 8,2 dengan
kategori penggunaan implant dan 45 akseptor 91,8 dengan kategori penggunaan non implant. Paritas akseptor dengan kategori 2 anak sebanyak 51
akseptor, diantaranya 17 akseptor 33,3 dengan kategori penggunaan implant dan 34 akseptor 66,7 dengan kategori penggunaan non implant. Berdasarkan
hasil uji chi square dengan nilai p-value = 0.007 sehingga Ho ditolak berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan penggunaan alat
kontrasepsi.
4.4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Beurumun Tengah
Tabel 4.10 Hubungan Pengetahuan terhadap Penggunaan alat kontrasepsi Implant
Pengetahuan Penggunaan Kontrasepsi
Total p- value
Implant Non Implant
n n
n
Baik 17
36,2 30
63,8 47
100,0 0,001
Kurang baik 4
7,5 49
92,5 53
100,0 Hasil analisis tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor
dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 47 akseptor, di antaranya 17 akseptor 36,2 dengan kategori penggunaan implant dan 30 akseptor 63,8 dengan
kategori penggunaan non implant. Pengetahuan akseptor dengan kategori pengetahuan kurang baik sebanyak 53 akseptor, diantaranya 4 akseptor 7,5
dengan kategori penggunaan implant dan 49 akseptor 92,5 dengan kategori penggunaan non implant. Berdasarkan hasil uji chi square dengan nilai p-value =
0.001 sehingga Ho ditolak berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun
Tabel 4.11 Hubungan Dukungan Suami terhadap Penggunaan alat kontrasepsi Implant
Dukungan Suami Penggunaan Kontrasepsi
Total p- value
Implant Non Implant
n n
n
Mendukung 14
77,8 4
22,2 18
100,0 0,001
Tidak Mendukung 7
8,5 75
91,5 82
100,0 Hasil analisis tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa dukungan suami
akseptor dengan kategori mendukung sebanyak 18 akseptor, di antaranya 14 akseptor 77,8 dengan kategori penggunaan implant dan 4 akseptor 22,2
dengan kategori penggunaan non implant. Dukungan suami akseptor dengan kategori Tidak mendukung sebanyak 82 akseptor, diantaranya 7 akseptor 8,5
dengan kategori penggunaan implant dan 75 akseptor 91,5 dengan kategori penggunaan non implant. Berdasarkan hasil uji chi square dengan alternatif uji
Fisher’s Exact test diperoleh nilai p-value = 0.001 sehingga Ho ditolak berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan
alat kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang berhubungan terhadap penggunaan alat kontrasepsi implant pada akseptor KB di
wilayah kerja puskesmas binanga, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.1 Hubungan Umur dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant pada akseptor KB aktif
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam penggunan kontrasepsi, mereka yang berumur tua mempunyai peluang
lebih kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan dengan yang berumur muda Notoatmodjo, 2010.
Hasil analisis tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa umur akseptor dengan kategori umur 20-35 tahun sebanyak 76 akseptor, di antaranya 15 akseptor
19,7 dengan kategori penggunaan implant dan 61 akseptor 80,3 dengan kategori penggunaan non implant. Umur akseptor dengan kategori 35 tahun
sebanyak 24 akseptor, diantaranya 6 akseptor 25 dengan kategori penggunaan implant dan 18 akseptor 75 dengan kategori penggunaan non implant.
Berdasarkan hasil uji chi square dengan nilai p-value = 0.581 sehingga Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan penggunaan alat kontrasepsi.. Sesuai dengan penelitian Tety Erwani 2011 yang menyatakan tidak ada
hubungan antara usia dengan penggunaan kontrasepsi implant. Begitu juga
Universitas Sumatera Utara