4. Infeksi pada daerah insersi
5. Berat Badan naik atau turun
2.3 Akseptor KB Aktif
Akseptor KB aktif adalah Akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu caraalat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilanmengakhiri
kesuburan Ade, 2015.
2.4 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implan Pada Akseptor KB Aktif
2.4.1 Umur
Sebagian besar masa reproduksi secara aktif digunakan untuk kebutuhan seksual, dengan demikian wanita memiliki periode yang panjang dimasa mereka
memerlukan metode yang efektif yang digunakan untuk mengatur kehamilan dan menjarangkannya Finer Philbin, 2012. Usia reproduksi yaitu usia diantara 20
tahun sampai 35 tahun dimana merupakan usia dewasa yang cukup matang untuk dibuahi, dan sebaliknya usia 20 tahun yang merupakan usia terlalu muda untuk
hml sehingga penggunaan kontrasepsi diperlukan sebagai alat untuk menunda kehamilan. Usia yang terlalu tua untuk hamil 35 tahun, sehingga pada kedua
periode usia tersebut diperlukan metode yang lebih efektif dan berlaku dalam jangka waktu yang lebih panjang Depkes RI, 2006.
Pemakaian kontrasepsi Implant lebih banyak dipakai oleh wanita usia muda 21 tahun karena mempunyai resiko abortus yang lebih tinggi. Penelitian yang
dilakukan pada ibu muda di USA, untuk menjarangkan kehamilan mereka mengatakan diperlukan suatu metode kontrasepsi yang efektif untuk jangka
panjang, karena umur yang muda maka masa reproduktifnya lebih panjang, dari
Universitas Sumatera Utara
penelitian tersebut didapati pada wanita usia 21 tahun cenderung mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan abortus lebih besar dua kali Winner dkk,
2012. Penggunaan kontrasepsi dengan metode yang lebih efektif lebih banyak diamati wanita dengan umur 20 tahun dan 35 tahun dengan angapan pemilihan
yang rasional sesuai fase usia Ode dkk,2013. Hasil penelitian Alemayehu dkk 2012 tentang hasil analisis bivariat
didapatkan OR 0,82 dengan CI 0,37-1,75. Hasil menunjukkan bahwa peluang umur 20 tahun atau 35 tahun untuk memakai implant 0,8 kali dibandingkan
dengan umur 20-35 tahun, jadi wanita yang banyak menggunkan implant adalah umur 20-35 tahunakan tetapi secara statistik tidak bermakna karena nilai CI yang
mengandung angka satu. Hal ini berlawanan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi hampir sama dengan penelitian yang dilakukan
di Ethopia didapatkan akseptor implant lebih banyak pada usia 25 tahun sampai 35 tahun.
Hasil penelitian Firdawsyi 2015 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian implant, pada kelompok memakai implant 35,71 pada usia
20 tahun atau 35 tahun, sedangkan pada kelompok tidak memakai Implant 40,38. Ada sedikit perbedaan pada kedua kelompok namun secara statistik tidak
bermakna karena niali p0,05 berdasarkan karakteristik responden pada variabel umur didapatkan OR=0,82, yang artinya peluang umur 20 tahun atau 35 tahun
untuk memakai implant , 8 kali dibandingkan dengan yang umur 20-35 tahun. Hasil penelitian Rahma 2014 tentang faktor yan berhubungan dengan
pemakaian metode kontrasepsi Implant diketahui bahwa WUS dengan usia 20-35
Universitas Sumatera Utara
tahun yang menggunakan Implant sejumlah 36 orang 47,4, sedangkan WUS dengan usia 35 tahun yang menggunakan implant sejumlah 4 orang 33,3.
Berdasarkan Chi Square Continuity Correction sebesar 0,355 dengan p-value 0,552. Oleh karena p-
value=0,552 α 0,05, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan pemakaian kontrasepsi implant
pada WUS.
2.4.2 Pendidikan