BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Defenisi Keluarga Berencana
Menurut World Health Organization WHO Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan
objek-objek tertentu, menghindarkan kelahiran yang tidak Diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara
kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga WHO, 2007.
Keluarga Berancana adalah mengatur jumlah anak sesuai kehendak anda, dan menentukan sendiri kapan anda ingin hamil. Bila anda memutuskan untuk
tidak segera hamil sesudah menikah, anda bisa ber-KB, layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metode pencegahan
kehamilan, atau menjarangkan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa anda pilih sendiri Irianto, 2014.
2.2 Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kontrasepsi berasal dari kata kontra
berarti mencegah atau melawan. sedangkan Konsepsi artinya pembuahan jadi kontrasepsi berarti mencegah bertemunya sperma dengan ovum, sehingga tidak
terjadi pembuahan yang mengakibatkan kematian Irianto,2014.
2.2.1 Jenis dan Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Aman
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima orang lain
6. Dapat dipakai dalam jangka panjang
Jenis-jenis kontrasepsi yang tersedia antara lain: A.
Metode Sederhana 1. Tanpa Alat
a. Pantang Berkala b. Metode Kalender
c. Metode Suhu Badan Basal d. Metode Lendir Serviks
e. Coitus Interputus 2. Dengan Alat
a. Mekanis barier - Kondom Pria
- Barier intra vaginal antara lain : diafragama, kap serviks, spons,dan kondom wanita
b. Kimiawi - Spermisid antara lain: vaginal jelly, vaginal suppositoria, vaginal
tablet, dan lain-lain. B. Metode Modren
Universitas Sumatera Utara
1. Kontrasespi Hormonal a. Pil KB
b. AKDR c. Suntik Kb
d. Susuk KB 2. Kontrasepsi Mantap
a. Medis Operatif Pria MOP b. Medis Operatif Wanita MOW
Berdasarkan lama efektifitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi : 1.
MKJP Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yang termasuk dalam kategori ini adalah susukimplant, IUD,MOP, dan MOW.
2. Non MKJP Non Metode Kontrasepsi jangka panjang yang
termasuk dalam kategori ini adalah kondom, pil,suntik, dan lain-lain.
2.2.2 Alat Kontrasepsi Implant
Implan adalah metode kontrasepsi yang dipakai di lengan atas bagian sebelah dalam. Berbentuk silastik lentur. Berukuran hampir sebesar korek api.
Implan dipakai biasanya pada lengan kiri. Ditanamkan diantara kulit dan daging. Tepatnya dibawah kulit namun diatas lapisan daging otot, sehingga jika dilihat
dari luar akan terlihat menonjol dan dapat diraba Irianto,2014. Jenis- jenis Implan
1. Norplant terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang
2. Implanon
3. Jadena dan Indoplant
Universitas Sumatera Utara
Cara Kerjanya: 1.
Lendir serviks menjadi kental 2.
Mengganggu Proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mencegah ovulasi
4. Mengurangi transportasi sperma
Keuntungan IMPLANT: 1.
Daya guna tinggi. 2.
Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun 3.
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan 4.
tidak memerlukan pemeriksaan dalam. 5.
Bebas dari pengguna estrogen 6.
Tidak mengganggu aktivitas seksual 7.
Tidak mengganggu produksi asi 8.
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan 9.
Dapat dicabut setiap saatsesuai dengan kebutuhan. Efektivitas Implant:
Sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan. Keuntungan dari segi Nonkontrasepsi:
1. Mengurangi nyeri haid
2. Mengurangi jumlah dara haid
3. Mengurangimemperbaiki anemia
4. Melindungi terjadinya kanker endometrium
Universitas Sumatera Utara
5. Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara
6. Menurunkan angka kejadian endometriosis
Kerugian IMPLANT: 1.
Nyeri kepala, peningpusing kepala 2.
Peningkatanpenurunan berat badan 3.
Nyeri payudara 4.
Perubahan mood atau kegelisahan 5.
Tidak memberi perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual termasuk HIVAIDS
6. Memerlukan tindakan pembedahan minor intuk memasanginsersi dan
pencabutannya sehingga klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaiannya sesuai dengan keinginan, tetapi harus pergi ke klinik
untuk pencabutan 7.
Efektifitasnya menurun jika menggunakan implant bersamaan denagn penggunaan obat untuk epilepsi dan tuberkulosis.
8. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi 1,3 per 100.000
perempuan pertahun Indikasi pemakaian implant
Yang boleh menggunakan KB implant : a. Wanita usia reproduksi
b. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi tidak bersedia menjalani atau menggunakan AKDR
Universitas Sumatera Utara
c. Wanita-wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen
d. Menyusui dan membutuhkan kontasepsi e. Pasca persalinan tidak menyusui
f. Pasca keguguran g. Tekanan darah 180100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah,
atau anemia bulan sabit 2. Kontraindikasi implant
Yang tidak boleh menggunakan KB Implant : a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya c. Kanker payudara
d. Riwayat kehamilan ektopik e. Gangguan toleransi gula. Saifuddin, 2006.
Sekalipun masih dijumpai penyulit Implant, kelangsungan pemakaian cukup tinggi, sehingga tetap menjadi andalan gerakan Keluarga Berencana Nasional.
Waktu Pemasanagan IMPLANT: 1.
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan. Apabila insert setelah hari ke-7 siklus haid, dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja.
Universitas Sumatera Utara
3. Apabila menyusui antara enam minggu sampai enam bulan pasca
persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat. Apabila menyusui penuh, tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
4. Apabila setelah enam minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali,
insersi dapat dilakukan setiap saat, dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama tujuh hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk tujuh hari dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini
tersebut tidak hamil, atau menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
5. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, implant dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntik. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
6. Apabila kontrasespsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal kecuali
AKDR dan ingin menggantinya dengan norplant, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak hamil. Tidak perlu
menunggu sampai datangnya haid berikutnya. 7.
Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan ingin menggantinya dengan implant. Maka dapat di insersikan pada saat haid hari ke-7 dan
dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual selama tujuh hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja. AKDR segera
dicabut 8.
Pasca keguguran, Implan dapat segera diinsersikan
Universitas Sumatera Utara
IMPLAN tidak dapat dipasang pada keadaan 1.
Hamil atau di duga hamil. 2.
Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Memiliki benjolankanker payudara atau riwayat kanker payudara.
4. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
5. Memiliki miom uterus dan kanker payudara
6. Mengalami gangguan toleransi glukosa
Instruksi Pemasangan IMPLAN a.
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi.
b. Perlu dijelaskan bahwa mungkin akan terasa sedikit perih,
pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi, tetapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
c. Pekerjaan rutin harian tetap dapat dilakukan. Namun hindari benturan ,
gesekan atau penekanan pada daerah insersi. d.
Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester tetap dipertahankan hingga luka sembuh biasanya lima hari.
e. Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan yang wajar. f.
Apabila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera
kembali ke klinik Sulistyawati,2011.
Universitas Sumatera Utara
Teknik insersi implant Pemasangan dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau bawah, kira-kira
6-8 cm, diatas atau dibawah siku, melalui insisi tunggal, dalam bentuk kipas, dan dimasukkan tepat dibawah kulit.
Untuk memasang Norplant a.
Letakkan lengan akseptor yang akan dipasang norplant diatas penyangga.
b. Pakailah sarung tangan. Bukalah tempat alat-alat yang telah steril dan
aturlah alat-alat sedemikian rupa agar mudah dicapai c.
Cucilah daerah lengan tempat pemasangan tersebut dengan sabun antiseptik dan berila betadin atau antiseptik lainnya
d. Pasanglah kain steril yang berlubang besar yang biasa dipakai untuk operasi pada lengan bawah dan lengan atas
e. Letakkan ke 6 kapsl berjejer seperti bentuk kipas f. Isilah semprit dengan zat anastesi local sebanyak 2,5 cc.Suntikan jarum
semprit yang berisi zat anastesi local tadi hingga dibawah kulit ditempat dimana norplant akan dimasukkan dan lepaskan 0,5cc. Kemudian tanpa
memindahkan jarum, masukkan kebawah kulit sekitar 4 cm, hal ini akan membuat kulit terangkat dari jaringan lunak dibawahnya.
Kemudian tarik jarum pelan-pelan seingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anastesi sebanyak 1 ml diantara tempat untuk
memasang, kapsul 1 dan 2, selanjutnya diantara kapsul 3 dan 4 serta 5 dan 6.
Universitas Sumatera Utara
g. Dengan pisau scalpel dibuat insisi 2 mm sejajar dengan lengkung siku. h. Masukkan ujung trokar melalui insisi
Terdapat 2 garis yang batas pada trokar, satu dekat ujung, lainnya dekat pangkal trokar. Dengan perlahan-lahan trokar dimasukkan sampai
mencapai garis batas dekat pangkal trokar, kurang lebih 4-4,5 cm, trokar dimasukkan sambil melakukan tekanan keatas dan tanpa
merubah sudut pemasukan. i.
Masukkan implant kedalam trokarnya Dengan batang pendorong, implant didorong perlahan-lahan keujung
trokar sampai terasa adanya tahanan. Dengan batang tetap stationer, trokar perlahan-lahan ditarik kembali sampai garis batas di dekat ujung
trokar terlihat pada insisi an terasa implan nya “melonjat keluar” dari trokarnya. Jangan keluarkan trokarnya, raba lengan dengan jari untuk
memastikan implan sudah berada pada tempatnya dengan baik. j. Ubah arah trokar sehingga implan berikutnya berada 15 dari implan
sebelumnya. Letakkan jari tangan pada implan sebelumnya. Masukkan kembali trokar sepanjang pinggir jari tangan sampai garis batas dekat
pangkal trokar. Masukkan implan kedalam trokar. Selanjutnya seperti pada butir Ulangi lagi prosedur tersebut sampai semua implan telah
terpasang. k. Setelah semua implan terpasang, lakukan penekanan pada tempat luka
insisi dengan kasa steril untuk mengurangi perdarahan. Lalu ke pinggir insisi ditekan sampai berdekatan dan ditutup dengan plester. Tidak
Universitas Sumatera Utara
diperlukan penjahitan luka insisi. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa.
l. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa intuk mencegah perdarahan.
m. Nasihatkan pada akseptor agar luka jangan basah selama lebih kurang 3 hari dan datang kembali jika terjadi keluhan-keluhan yang
mengganggu. Pemeriksaan ulang IMPLAN
1. Tidak perlu kembali ke klinik, kecuali jika ada masalah kesehatan ayau
ingin mencabut implan. dianjurkan kembali ke klinik tempat implan dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut.
a. Amenore yang disertai nyeri perut bagian bawah
b. Perdarahan dengan jumlah yang banyak
c. Rasa nyeri pada lengan
d. Luka bekas insisi menegeluarkan darah atau nanah
e. Ekspulsi dari batang implan
f. Sakit kepala hebat ataiu penglihatan menjadi kabur
g. Nyeri dada hebat
h. Dugaan adanya kehamilan
Efek Samping IMPLAN: 1.
Amenore 2.
Perdarahan bercak spotting ringan 3.
Ekspulsi
Universitas Sumatera Utara
4. Infeksi pada daerah insersi
5. Berat Badan naik atau turun
2.3 Akseptor KB Aktif