Pengertian Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan Situasional

1. Gaya Kepemimpinan Situasional

a. Pengertian Kepemimpinan

Kata kepemimpinan pada dasarnya berasal dari kata “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” melahirkan kata kerja “memimpin” yang artinya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan yaitu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan. Pasolong, 2008:1 Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang kepemimpinan, diantaranya adalah: 1. Menurut Malayu Hasibuan 2007:27, “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. 2. Menurut Stoner 1996:161, “Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. 3. Menurut Veithzal Rivai 2004:2, “Kepemimpinan adalah leadership adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut- pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi”. 4. Menurut Hersey Blanchard 1982:99, “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”. Universitas Sumatera Utara 5. Menurut Nawawi 2004:9, “Kepemimpinan adalah kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang dua orang atau lebih agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan–kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. 6. Sedangkan menurut Koontz, O’Donnel Weihrich 1990:147, “Kepemimpinan didefinisikan sebagai pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias”. Dari beberapa definisi di atas, dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok dalam situasi tertentu agar mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan maksud tertentu. Jadi, dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

b. Teori-Teori Kepemimpinan