Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 8,8. Ini berarti pencapaian kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional BPN Kantor
Pertanahan Kota Medan dipengaruhi oleh adanya gaya kepemimpinan situasional sebesar 8,8. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini yakni sebesar 91,2.
F. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausalsebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier
sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen X mempengaruhi variabel dependen Y. Untuk menguji regresi linier sederhana
antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :
∑�
�
�∑��
� 2
� − ∑��
�
∑��
�
�
�
a = n
∑��
� 2
− ∑��
� 2
1.971,51464893,040 − 1.943,19564.442,800
a = 60 × 64.893,040
− 1.943,195
2
127.937.536,9 − 125.224.926,7
a = 3.893.582,4
− 3.776.006,808 2.712.610,2
a = 117.575,592
a = 23,071
Universitas Sumatera Utara
n ∑X
i
Y
i
− ∑X
i
∑Y
i
b = n
∑X
i 2
− ∑X
i 2
60 × 64442,800 − 1943,1951971,514
b = 60 × 64893,040
− 1943,195
2
3.866.568 − 3.831.036,147
b = 3.893.582,4
− 3.776.006,808 35.531,853
b = 117.575,592
b = 0,302
Berdasarkan perhitungan
regresi linier sederhana,
nilai gaya
kepemimpinan situasional dan kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional BPN Kantor Pertanahan Kota Medan adalah Y = 23,071 + 0,302 X. Hasil dari
persamaan regresi diatas mempunyai makna: Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai
konstanta a sebesar 23,071 dan nilai b 0,302 yang artinya jika variabel independen yaitu gaya kepemimpinan situasional tetap X=0 maka perubahan
kinerja pegawai sebesar 23,071 atau 23. Koefisien regresi bernilai 0,302 mengakibatkan gaya kepemimpinan situasional berpengaruh positif terhadap
kinerja pegawai. Nilai ini menunjukan bahwa setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada gaya kepemimpinan situasional atau variabel X ditingkatkan
100 maka kineja pegawai akan bertambah sebesar 0,302. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat
positif antara gaya kepemimpinan situasional dengan kinerja pegawai di Badan Pertanahan Nasional BPN Kantor Pertanahan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan
Nasional BPN Kota Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kepemimpinan Situasional merupakan gaya kepemimpinan yang diterapkan di BPN Kantor Pertanahan Kota Medan, karena pimpinan selalu berusaha
untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat fleksibel dalam menyesuaikan beradaptasi dengan kematangan bawahan
dan lingkungan kerjanya untuk mendukung visi dan tujuan organisasi. Kepemimpinan situasional mendasarkan pada perilaku hubungan dan tugas,
dimana seorang pemimpin yang efektif tidak saja ditunjukkan pada jumlah kekuasaan yang dimiliki tapi ditunjukkan oleh perhatian dan komitmen
pertumbuhan bawahannya, sehingga dapat meningkatkan hasil kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat dan akan meningkatkan
kinerja perusahaan pula. 2.
Hasil rekapitulasi dari data penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja pegawai di Badan Pertanahan
Nasional BPN Kantor Pertanahan Kota Medan dapat dikatakan baik. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional variabel X
berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah
106
Universitas Sumatera Utara