Kompensasi .1 Pengertian Kompensasi Uji Normalitas

36 2.3 Kompensasi 2.3.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kompensasi ditinjau dari sudut pandang perusahaan merupakan unsur biaya yang dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan,proses rekruitmen, dan tingkat perputaran karyawan. Sedangkan ditinjau sudut pandang karyawan merupakan unsur pendapatan yang mempengaruhi gaya hidup, status, harga diri, dan perasaan bangga karyawan terhadap perusahaan untuk tetap bersama perusahaan atau mencari pekerjaan lainnya. Selain itu juga merupakan alat manjemen bagi perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja, meningkatkan produktivitas, dan mempengaruhi kepuasan kerja serta kinerja yang baik karyawan.Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Menurut Sedarmayanti 2011:239 menyatakan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.Menurut Andrew di kutip oleh Manukunegara 2009:83 menyatakan kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding.Dari sekian pengertian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu berupa uang atau bukan uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai konsekwensi perusahaan karena telah mempekerjakannnya. Menurut Ardana 2012: 153 kompensasi adalah segala sesuatu yang dierima oleh karyawan sebagai balas jasa atas kontribusinya kepada perusahaan atau organisasi. Sastrohadiwiryo 2011: 125 kompensasi adalah imbalan jasa atau balsas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena para tenaga kerja tersebut telah Universitas Sumatera Utara 37 memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarakan definisi para pakar tersebut peneliti menyimpulkan bahwa kompensasi merupakan unsur biaya pengeluaran bagi perusahaan yang dikeluarkan sebagai balas jasa pada karyawan atas pengorbanan sumber daya waktu, tenaga, dan pikiranserta kompentensi pengetahuan, keahlian,cara, ide dan kemampuan yang telah mereka curahkan selama periode waktu tertentu sebagai pendapatan yang merupakan bagian dari hubungan kepegawaian yang dikemas dalam suatu sistem imbalan jasa.

2.3.2 Jenis- Jenis Kompensasi

Menurut Rivai 2009: 360-363, jenis-jenis kompensasi terdiri atas :

2.3.2.1 Kompensasi Finansial Lansung

Kompensasi lansung merupakan penghargaan imbalan yang diterima karyawan dalam bentuk uang Kompensasi lansung dapat berupa gaji, upah,insentif,komisi,bonus,pembelian saham, dan program tabungan. a. Gaji Gaji merupakan uang bayaran yang diberikan kepada pegawai atas jasa pelayanannya yang diberikan secara periode biasanya secara bulanan. Dibawah ini dikemukakan prinsip upah dan gaji ,yaitu : 1. Tingkat bayaran, bisa diberikan tinggi,rata-rata, atau rendah tergantung pada kondisi perusahaan. Artinya, tingkat pembayaran bergantung pada kemampuan perusahaan membayar jasa pegawainya 2. Struktur bayaran, berhubungan dengan rata-rata bayaran, tingkat pembayaran dan klasifikasi jabatan di perusahaan. Universitas Sumatera Utara 38 3. Menentukan bayaran secara individu, perlu didasarkan pada rata-rata tingakat bayaran, tingkat bayaran, tingakat pendidikan, masa kerja, dan prestasi kerja pegawai dan kinerja pegawai. 4. Metode pembayaran , Ada dua metode pembayaran, yaitu metode pembayaran yang didasarkan pada waktu per jam, per minggu, per bulan dan metode pembayaran yang didasarkan pada pembagian hasil. 5. Control pembayaran, merupakan pengendalian secara lansung dan tak lansung dari biaya kerja. Pengendalian biaya merupakan factor utama dalam administrasi upah dan gaji. Tugas mengontrol pembayaran adalah pertama, mengembangkan standart kompensasi dan meningkatkan fungsinya. Kedua, mengukur hasil yang bertentangan dengan standard yang tetap. Ketiga, meluruskan perubahan standard pembayaran upah. 6. Upah Upah merupakan imbalan financial lansung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja. Jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relative tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang dihasilkan. 7. Insentif Insentif merupakan imbalan lansung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standard yang ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain dariupah lansung di luar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang bias disebut kompensasi berdasarkan kinerja. pay for performance plan . Universitas Sumatera Utara 39 8. Bonus Imbalan yang diberikan kepada seseorang karyawan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujauan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan atas prestasi dan tidak ada aturan yang pasti mengenai pemberian bonus.

2.3.2.2 Kompensasi Finansial Tidak Lansung

Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya menigkatkan kesejahteraan para karyawan. Terdiri dari 1. Program perlindungan yang meliputi, Asuransi kesehatan,Asuransi jiwa,bantuan sosial, uang cuti , uang pensiun, tunjangan hari raya, tunjangan jabatan. 2. Bayaran di luar jam kerja yang meliputi , liburan, beasiswa, hari besar, cuti tahunan, cuti hamil. 3. Fasilitas yang meliputi kendaraan, ruang kantor, tempat parkir, rumah dinas, seragam, dan lain-lain.

2.3.2.2 Kompensasi Non Finansial

Kompensasi Non finasial meliputi : 1. Pekerjaan yang nyaman dan rekan kerja Pekerjaan yang bervariasi, pekerjaan yang membuat karayawan bangga, pekerjaan yang sesuai bakat, tugas-tugas yang menarik, tugas-tugas yang menantang dan rekan kerja tim kerja yang solid dan bertanggung jawab dan mampu menyelesaiakan tugas dengan baik. Universitas Sumatera Utara 40 2. Lingkunga kerja Lingkungan kerja yang nyaman, aman , asri, nama baik dan citra positif perusahaan dan atasanpimpinan yang menyenangkan 3. Sarana dan prasarana Alat yang digunakan untuk cepat dalam mengerjakan suatu pekerjaan seperti , computer, buku, Televisi, wifi. Dan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan seperti lapangan olahraga, musholla, laboratorium,tempat parkir, dan lain-lain. 4. Fleksibilitas Berhubungan dengan waktu kerja yang fleksibel contohnya untuk ibu-ibu mempunyai tempat penitipan anak 5. Kebijakan-kebijakan Kebijakan yang adil, sehat sehingga karyawan dapat tertolong di dalam bekerja di perusahaan.

2.3.3 Tujuan Diadakan Pemberian Kompensasi

Secara umum tujuan kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama dipasar kerja. Selain itu tujuan kompensasi adalah untuk kepentingan karyawan, dan kepentingan pemerintah atau masyarakat .Supaya tujuan kompensasi tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip-prinsip adal dan wajar, undang—undang perburuhan, serta memperhatikan internal dan eksternal konsistensi. Program kompensasi haarus dapat menjawab pertanyaan apa yang mendorong seseorang bekerja dan mengapa ada orang yang bekerja keras, sedangkan orang lain bekerjanya sedang-sedang saja. Universitas Sumatera Utara 41 Menurut Hasibuan 2008: 121, tujuan pemberiankompensasi balas jasa antara lain adalah : 1. Ikatan kerja sama Dengan pemberian kompensasi terajlinlah kerja sama formal antara perusahaan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Kepuasan kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status social, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahann akan lebih mudah 4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya. 5. Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil, layak dan kompetitif maka stabilitas karyawan lebih trrjamin karena turn-over relative kecil. 6. Pengaruh pemerintah Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku seperti batas upah minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.3.4 Sistem Kompensasi

System pembayaran Kompensasi yang diterapakan adalah : Universitas Sumatera Utara 42 1. System waktu Dalam system wakktu, besarnya kompensasi gaji, upah ditetapkan berdasarkan standard waktu separti jam, minggu, atau bulan. 2. System hasil output Dalam system hasil, besarnya kompensasi upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, kilogram, dan lain-lain. 3. Sistem borongan System borongan adlah suatau cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya . Dalam hal ini sistem pembayaran yang diterapakan menggunakan system waktu. Hal ini juga di didukung oleh pendapat menurut Ardana 2012 : 155 , sistem pembayaran kompensasi antara lain : 1. Sistem waktu a. Kompensasi gaji, upah besarnya ditetapkan berdasarkan standard waktu seperti : jam, hari, minggu atau bulan b. Administrasi pengupahannya relative mudah dapat diterapkan pada karyawan tetap maupun kepada pekerja harian c. Sistem ini diterapkan jika prestasi kerja sulit diukur per uintnya dan bagikaryawan tetap kompensasinya dibayarkan atas sistem waktu secara periode setiap bulannya. d. Besarnya kompensasi hanya didasarkan kepada lamanya bekerja, bukan dikaitkan dengan prestasi kerjanya 2. Sistem hasil output a. Kompensasi atau upah yang ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, meter,liter, kilogram. Universitas Sumatera Utara 43 b. Kompensasi yang dibayar selalu didasarkan pada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya. c. Tidak dapat ditetapkan pada karyawan tetap, dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai standard fisik seperti karyawan administrasi 3. Sistem borongan a. Suatu cara pengupahan yang penempatannya penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lamanya mengerjakannya b. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem ini cukup rumit, lama mengerjakannya serta berapa banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya. c. Dalam sistem borongan memerlukan kalkulasi yang tepat untuk memperoleh balas jasa yang wajar, perhitungan-perhitungan yang tepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa hendaknya dasar penentuan sistem kompensasi memberikan kepuasan dan rasa bangga pada karyawan, laba untuk perusahaan, serta barangjasa yang berkualitas dan harga yang pantas, jadi semua pihak mendapatkan kepuasan dari sistem pengupahan yang diterapkan.

2.3.5 Fator-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

Menurut Mankumanegara 2009:4 menyebutkan bahawa yang mempengaruhi kompensasi sebagai berikut : 1. Faktor pemerintah Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standard gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasiangkutan,inflasi maupun devaluasisangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai. Universitas Sumatera Utara 44 2. Penawaran bersama anatara perusahaan dan pegawai Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi juga pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah di berikan oleh perusahaan kepada pegawainya. 3. Standard dan biaya hidup pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertibangkan standart dan biaya hidup minimal pegawai.Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Ukuran perbandingan upah Kebijakan dalam menentuakan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan karyawan, mas kerja karyawan. Artinya,perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatiakn tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan. 5. Permintaan dan persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi karyawan perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertibangan dalam menentukan tingkat upah pegawai 6. Kemampuan membayar Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya,jangansampai menentukan kebijakan kompensasi di luar batas kemampuan yang ada pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 45

2.3.6 Asas Dan Metode Kompensasi

2.3.6.1 Asas kompensasi Program kompensasi balas jasa harus ditetapkan atas asa adil dan layak serta dengan memperhatikan Undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapatkan perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas dan jasa yang diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan. Asas kompensasi menurut Hasibuan 2013 :133 antara lain : 1. Asas adil Besarnya kompensasi yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus diseimbangkandisesuaikan dengan seberapa besar prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawan, jabatan pekerjaan, dan memenuhi persyaratan internal kosistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi dasar penilaian,perlakuan dan pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asa adil akan tercipta suasana kerja sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas,dan stabilitasi karyawan akan menjadi lebih baik. 2. Asas layak dan wajar Kompensasi yang diterima oleh karyawan dapat memenuhi kebutuhannnya pada tingkat normativeyyang ideal.Tolak ukur layak adalah relative, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimla pemerintah dan eksternal konsitensi yang berlaku. Manajer personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi dengan eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting supaya semangat kerja dan karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan serikat buruh dikurangi dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 46 2.6.3.2 Metode Kompensasi Dalam pelaksanaan komposisi memiliki metode kompensasi yang akan dilaksanakan anatara lain menggunakan metode tunggal dan metode jamak. 1. Metode tunggal Yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki oleh karyawan.Jadi tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir yang dijadikan standartnya. 2. Metode jamak Yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan gaji pokok seseorang.Jadi standard gaji pokok yang pasti tidak ada.Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang didalamnya masih sering terdapat diskriminasi. Metode manapun yang dipergunakan hendaknya dapat memberikan kepuasan dann keadilian kepada semua pihak sehingga tujuan karyawan maupun sasaran organisasi perusahaan sama-sama-sama tercapai dengan baik.

2.3.7 Tahapan- Tahapan Kompensasi

Menurut Sedarmayanti 2008:240, menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan penelolaan kompensasi, tahap yang harus dilakukan adalah : 1. Tahap Satu Mengevaluasi setiap pekerjaan dengan memanfaatkan informasi analisis pekerjaan guna menjamin hak internal yang adil berdasarkan nilai ralatif setiap pekerjaan. 2. Tahap dua Melakukan penetapan gaji dan upah untuk menetapkan hak eksternal yang adil berdasarkan tariff yang dibayarkan di pasar kerja Universitas Sumatera Utara 47 3. Tahap tiga Menghargai setiap pekerjaan untuk menentukan tarif pembayaran berdasarkan hak interanal dan eksternal yang adil.

2.3.8 Indikator Kompensasi

Indikator Kompensasi yang dikemukan oleh Husein Umar edisi Revisi 2011:16 adalah : 1. Gaji : Imbalan yang diberikaan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh 2. Insentif :Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu waktu dapat berubah. 3. Bonus pembayaran :Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja. 4. Upah :Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya kerja. 5. Premi : Premi adalah sesuatuyang diberikan sebagai hadiah d]atau derma atau sesuatau yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal 6. Pengobatan :Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan. 7. Asuransi :Asuransi merupakan penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. 2.4 Motivasi 2.4.1 Pengertian Motivasi