47
3. Tahap tiga
Menghargai setiap pekerjaan untuk menentukan tarif pembayaran berdasarkan hak interanal dan eksternal yang adil.
2.3.8 Indikator Kompensasi
Indikator Kompensasi yang dikemukan oleh Husein Umar edisi Revisi 2011:16 adalah : 1.
Gaji : Imbalan yang diberikaan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka
gaji akan tetap diterima secara penuh 2.
Insentif :Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu waktu dapat berubah.
3. Bonus pembayaran :Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran
kinerja. 4.
Upah :Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya kerja. 5.
Premi : Premi adalah sesuatuyang diberikan sebagai hadiah d]atau derma atau sesuatau yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu pembayaran
tambahan di atas pembayaran normal 6.
Pengobatan :Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan.
7. Asuransi :Asuransi merupakan penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
2.4 Motivasi 2.4.1 Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menggerakkan atau mendorong seseorang melakukan suatu perbuatan mencapai untuk mencapai tujuan yang di harapkan , Suatu keahlian dalam
Universitas Sumatera Utara
48
mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan karyawan dan tujuan perusahaan sekaligus tercapai Rivai 2008:457. Motivasi
adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi suatu kebutuhan individual. Seorang individu melakukan sesuatu atas dasar keinginan serta adanya dorongan
untuk memenuhi kebutuhan.Motivasi sebagai dorongan seorang individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan tersebut maka individu tersebut tidak termotivasi untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan.Dimyati dan Mudjiono 2009 : 80 yang mengatakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
pengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Istilah motivasi mengandung tiga hal yang amat penting, yaitu:
a. Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran organisasional. Tersirat pada pandangan ini bahwa dalam tujuan dan sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi anggota organisasi. Pemberian
motivasihanya akan efektif apabila dalam diri bawahan yang digerakkan terdapat keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan maka tujuan pribadi akan ikut pula tercapai.
b. Motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu.
Usaha merupakan ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang termotivasi, maka akan berusaha keras untuk melakukan sesuatu.
c. Kebutuhan adalah keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu
menjadi menarik. Artinya suatu kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan ketegangan yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu pada diri seseorang
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,
Universitas Sumatera Utara
49
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan. Kepuasan tersebut menyangkut pada terpenuhinya berbagai kebutuhan yang diharapkan. Kebutuhan
dari setiap individu akan berbeda, karena keinginan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang belum dimilikinya.
2.4.2 Teori –Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi menurut Nursalam 2008 :231 mengklasifikasi kedalam teori isi motivasi dan proses motivasi.
Teori motivasi dibagi menjadi dua dorongan: 1.
Motivasi Sebagai Dorongan Internal Menurut Badeni 2013: 78 ada beberapa model atau teori tentang motivasi yang searah
dengan pandangan bahwa motivasi sebagai dorongan dari dalam yaitu: a.
Teori motivasi kebutuhan dari Abraham Maslow Manusia dimotivasi untuk memuaskan kebutuhan yang melekat pada diri setiap
manusia yang cenderung bersifat bawaan. b.
Teori X dan Y Manusia pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu jenis manusia yang termasuk jenis
X dan Y. Masing-masing memiliki karakteristik tertentu: a.
Manusia jenis X: Orang dengan tipe ini tidak menyukai kerja dan selalu ingin menghindari
pekerjaan dan tanggung jawab apabila mungkin.Tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi atau diancam dengan hukuman agar berprestasi atau mencapai
tujuan.Tidak punya inisiatif, senang diarahkan. Bila dikaitkan dengan teori kebutuhan, dikatakan bahwa tipe manusia X, termasuk memiliki hierarki kebutuhan tingkat
rendah
Universitas Sumatera Utara
50
b. Manusia jenis Y:
Orang dengan tipe ini menunjukkan sifat yang senang bekerja, mempunya inisiatif dan tidak senang diarahkan karena memreka memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan.Tipe manusia Y memiliki kebutuhan tingkat tinggi.
2. Three needs theory
Teori ini dikemukakan oleh David McClelland yang mengatakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia yaitu:
a. Kebutuhan berprestasi Need for achievement yaitu keinginan untuk melakukan
sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya b.
Kebutuhan untuk berkuasa Need for power yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh terhadap orang lain.
c. Kebutuhan afiliasi Need for affiliation yaitu kebutuhan untuk disukai dan
mengembangkan atau memelihara persahabatan dengan orang lain. 3.
Teori Dua Faktor Motivation-Hygiene-Theory Suatu pekerjaan berhubungan dengan dua aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri contohnya
mengajar, mengkoordinasi suatu kegiatan, dan lain-lain yang disebut job content dan aspek yang berkaitan dengan pekerjaan contohnya gaji, kebijaksanaan perusahaan, rekan kerja, dan
lingkungan kerja yang disebut job context. Menurut Badeni 2013 ada beberapa model motivasi yang semata-mata dipengaruhi oleh
tuntutan kebutuhan yang bersifat internal tetapi dipengaruhi oleh apa yang dipelajari, sesuai dengan pandangan di atas meliputi:
Universitas Sumatera Utara
51
1. Teori Harapan
Kecenderungan bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu penghargaan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya
tarik dari keluaran tersebut. Motivasi dipengaruhi oleh tiga faktor atau situasi yaitu: a.
Hubungan antara tingkat usaha dengan kinerja. b.
Hubungan antara kinerja dengan ganjaran. c.
Hubungan ganjaran dengan tujuan pribadi. 2.
Teori Keseimbangan atau Keadilan Karyawan membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan dengan karyawan lain,
kemudian berespon untuk menghapuskan ketidakadilan. 3.
Teori Penguatan Faktor yang memotivasi seseorang dalam melakukan pekerjaan adalah imbalan yang akan
diterima dari pelaksanaan suatu pekerjaan. 4.
Teori Penetapan Tujuan Tujuan spesifik dan sulit menghantarkan ke kinerja yang lebih tinggi.Pekerjaan yang
dapat memotivasi adalah pekerjaan yang tingkat kesulitannya sedang, jelas, dan diterima oleh pelaksana.
2.4.4 Membangun Motivasi
Menurut Wibowo 2014 : 324 teknik memotivasi harus dapat memastikan bahwa lingkungan dimana karyawan bekerja memenuhi sejumlah kebutuhan manusia yang penting.
Beberapa cara perlu dilakukan untuk dapat membangun motivasi, yaitu: 1.
Menilai sikap Penting bagi manajer untuk memahami sikap mereka terhadap bawahannya. Pikiran
mereka dipengaruhi oleh pengalaman mereka dan akan membentuk cara bagaima-na berperilaku terhadap semua orang yang dijumpai.
Universitas Sumatera Utara
52
2. Menjadi Manajer Yang Baik
Manajer yang baik mempunyai karakteristik : mempunyai komitmen bekerja, berkolaborasi dengan bawahan, memercayai orang, loyal pada teman sekerja,
menghindari ‘politik kantor’. 3.
Memperbaiki Komunikasi Komunikasi antar manajer dengan bawahan dilakukan dengan menyediakan informasi
secara akurat dan detail. Informasi menyangkut apa yang ingin diberitahukan dan apa yang mau diketahui manajer dengan bawahan.
4. Menciptakan Budaya Tidak Menyalahkan
Setiap manajer dan bawahan yang mempunyai tanggung jawab harus dapat menerima kegagalan.Tetapi untuk memotivasi secara efektif diperlukan ‘budaya tidak menyalahkan.
5. Memenangkan Kerja Sama
Komponen dasar dari lingkungan motivasional adalah kerja sama, yang harus diberikan manajer pada bawahan dan sebaliknya diharapkan dari mereka.
6. Mendorong Inisiatif
Kemampuan mengambil inisiatif tergantung pada pemberdayaan dan lingkungan yang mengenal kontribusi.Semakin banyak yang diharapkan orang, se-makin banyak mereka
memberi selama ada dukungan.
2.4.5 Jenis- Jenis Motivasi
Menurut Hasibuan 2008 : 149-150 : “Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif”.
1. Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi merangsang bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berproduktivitas di atas produktivitas standar.
Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia
Universitas Sumatera Utara
53
senang menerima yang baik-baik saja. Alat motivasi daya perangsang yang diberikan kepada bawahan adalah:
a. Material Incentive
Material incentive adalah dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja merupakan upah atau gaji yang wajar tetapi juga jaminan yang dapat dinilai dengan
uang.Materiaincentive merupakan faktor yang sangat mempengaruhi seseorang untuk bekerja dengan giat sehingga meningkatkan produktivitas kerjanya.
b. Non Material Incentive
Non material incentive yaitu segala jenis insentif yang tidak dapat dinilai dengan uang. 1.
Motivasi Negatif Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan
mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu
panjang dapat berakibat kurang baik. Sedangkan menurut Handoko 2009 :314, motivasi terdiri atas :
a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya tanpa rangsangan dari luar, karena
dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan. b.
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri individu.
Teori ERG Alderfer 1996 :144 menyatakan kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga tingkatan, serta merupakan perluasan teori hierarki kebutuhan Maslow, yaitu:
1. Kebutuhan atas eksistensi
Adalah kebutuhan yang terdiri atas fisiologis dan material, kebutuhan terhadap rasa aman, kebutuhan atas upah, kondisi kerja, jaminansosial dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Kebutuhan atas keterikatan
Adalah suatu keinginan untuk memiliki serta memelihara hubungan sosial, mendapatkan status untuk berinteraksi dengan orang lain
3. Kebutuhan atas pertumbuhan
Terciptanya kesempatan bagi seorang karyawan untuk mengembangkan diri
2.4.6 Metode Motivasi
Menurut Hasibuan 2008 terdapat dua metode motivasi yang biasa digunakan oleh perusahaan atau manajer, yaitu :
1. Motivasi Langsung Direct Motivation
Motivasi langsung adalah motivasi materil dan nonmateril yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa
2. Motivasi Tak Langsung Inderect Motivation
Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para
karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.Misalnya, kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruang kerja yang terang dan nyaman, suasana pekerjaan yang
serasi, serta penempatan yang tepat.Motivasi tidak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif.
2.4.7 Ciri-ciri orang Termotivasi
Orang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut Sardiman 2009: 83 mengemukakan motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
55
Ciri-ciri orang termotivasi anatara lain : 1.
tidak mudahputus asa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, selalu merasa inginmembuat prestasinya semakin meningkat.
2. Tekun menghadapi tugas
3. Ulet menghadapi kesulitan
4. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah
5. Lebih senang bekerja mandiri
6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
7. Dapat mempertahankan pendapatnya
8. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
9. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
2.3.8 Indikator – Indikator Motivasi
Menurut William dan Devis 2009 : 253 yang membedakan lingkungan kerja motivasi eksternal dan internal, Berikut indikator motivasi terdiri dari :
2.4.8.1 Motivasi Eksternal
1. GajiUpah yang sesuai dan jaminan financial
Pemberian upahgaji untuk memenuhi kebutuhan fisik minimal maupun untuk kebutuhan hidup minimal.Tanpa upahgaji yang layak sulit untuk mengharapkan atau bahkan
memaksa SDM agar memberikan kontribusi maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya.
2. Kondisi kerja yang baik
Perasaan puas dan senang dalam bekerja dilingkungan organisasi, sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja, baik yang bersifat fisikmaterial maupun psikisnon material.Kondisi
Universitas Sumatera Utara
56
kerja yang bersifat fisik menyangkut factor sarana dan prasarana, seperti luas ruangan termaksut penataan dalam ruangan, ketersedian perlengkapan dan peralatan kerja yang
mutahir dan lain-lain.Sedangkan factor psikisnon material mengenai antara hubungan atasan dengan bawahan yang lain.
3. Supervisi yang baik sebagai kegiatan mengamati, menilai dan membantu SDM agar
bekerja secara efektif dan efisien, merupakan salah satu kegiatan prilaku organisasi, karena tujuan untuk terus menerus memperbaiki, meningkatkan dan menyempurnakan
keterampilan dalam bekerja 4.
Rekan kerja yang Baik dan Solid.Membangun sebuah tim yang solid tentu tidak mudah. Menyatukan banyak hati, pikiran dan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan yang sama
memang tidak selalu mudah. Karena dalam sebuah tim terdapat banyak jenis dan tipe orang yang berbeda. Namun inilah yang menjadi seni dari sebuah hubungan tim yang
solid. Kemampuan dari masing – masing anggota dan juga pemimpin tim untuk dapat menyatukan perbedaan adalah yang harus dimiliki dan dilakukan. Itu sebabnya baik
pemimpin ataupun anggota tim harus tahu apa saja yang harus mereka pelajari dan lakukan, untuk membangun sebuah tim yang solid
5. Rekan kerja yang Bertanggung jawab
2.4.8.2 Motivasi Internal
1. Pekerjaan yang menyenangkan
Pekerjaan yang bebas dari tekanan dan paksaan, disamping mudah atau tidak rumit melaksanakannya. Namun pekerjaan yang berat dan komplek juga akan menyenangkan,
jika dikerjakan dalam suasana kerja yang saling bantu membantu dan tolong menolong atau dalam suasana kerjasama yang efektif dan efisien.
2. Pekerjaan yang menarik
Universitas Sumatera Utara
57
Setiap SDM akan menyenangi bekerja dalam bidang yang sesuai dengan potensi, latar belakang pengalaman, pendidikan, keterampilan dan keahlian atau profesionalisme yang
dikuasainya. Kesesuaiannya itu membuat pekerjaannya dirasakan menarik karena mencakup sesuatu yang sudah dikenal dan dipahaminya.
3. Pekerjaan yang menantang
Motivasi kerja tidak saja timbul karena pekerjaan yang menyenangkan, tetapi juga yang menantang untuk mencapai suatu prestasi, sebagai sukses yang diinginkan oleh setiap
pekerja Sumber Daya Manusia . Dengan kata lain pekerjaan yang menantang cenderung akan menimbulkan motivasi berprestasi melalui kemampuan berkompentisi secara sehat
dalam arti jujur dan sportif, sejalan dengan kemampuan bekerjasama yang efektif dan efisien
4. Pekerjaan yang membuat merasa bangga
2.4 Penelitian Terdahulu