II-33
produksi rendah. Efisiensi mesin tergantung dari kondisi mesin, bahan baku, dan keterampilan operator, termasuk juga banyak
sedikitnya mesin yang dioperasikan. 7. Inspeksi
Inspeksi merupakan tahap akhir dari proses yang ada di Departemen Weaving I. Setelah benang ditenun menjadi grey,
kemudian diinspeksi untuk dilihat kualitas. Inspeksi merupakan Quality Control dari Departemen Weaving I. Dalam inspeksi, jika
terdapat cacat kain yang fatal, pihak inspeksi langsung memberitahu kepada operator loom tenun tentang cacat kain tersebut, sehingga
untuk rol berikutnya, cacat kain itu dapat dihindari atau dikurangi.
2.1.5 Proses Produksi Benang
Ditinjau dari bentuknya dan prosesnya, terdapat dua jenis benang, yaitu benang carded garuk dengan kode CD serta benang combed sisir
dengan kode CM. dari bentuk luarnya, benang CD terlihat lebih kasar dibanding benang CM, sedangkan perbedaan pada proses dapat dilihat pada
gambar 2.3 sebagai berikut :
II-34 Gambar 2.3.
Bagan proses produksi benang PT. Primissima
Blowing Kapas
Carding kapas
Sliver lap
Drawing passage I
Winding Flyer
Ribbon lap
Comber
Ring spinning Drawing passage II
sliver
roving sliver
sliver 8 rangkap sliver 8 rangkap
gulungan lap 4 gulung gulungan lap 6 gulung
benang
Gulungan cone Benang 40CM
Benang 40CD
II-35 2.1.6 Strategi Korporasi Perusahaan
Untuk meningkatkan keadaan lingkungan dan perusahaan maka perlu diciptakan strategi korporasi perusahaan yaitu dengan melakukan
pengembangan pasar melalui diversivikasi produk. Secara terperinci strategi korporasi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Bidang Pemasaran a.Meningkatkan ekspor bagi produk unggulan serta memperluas pasar
ekspor bagi produk – produk baru. b.Melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan penjualan pasar lokal.
2. Bidang Produksi a. Meningkatkan pemakaian kapasitas mesin dan efisiensi yang optimal.
b.Pemeliharaan dan
rehabilitasi mesin
secara terpadu
dan berkesinambungan untuk menjamin tercapainya target produksi, baik
kualitas maupun kuantitas. c. Melakukan Pengembangan produk sesuai dengan permintaan pasar.
3. Bidang Organisasi, Personalia dan Keuangan a. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menunjang strategi
pertumbuhan perusahaan. b.Meningkatkan
kualitas tenaga
kerja dengan
meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja.
c.Menerapkan pola manajemen keuangan yang lebih efisien dan efektif serta memelihara cash flow arus kas perusahaan sehingga aktivitas
perusahaan tidak terganggu. 4. Menetapkan Kebijakan Program Kegiatan Perusahaan
a. Mengupayakan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 pada semua bagian yang terkait dengan harapan dapat memperlancar
penjualan ekspor. b. Menekan persediaan barang jadi maksimum 2 bulan produksi, dengan
cara meningkatkan volume penjualan.
II-36
c.Meningkatkan koordinasi
seluruh unsur
dalam perusahaan,
menyatukan langkah demi langkah demi tercapainya tujuan perusahaan.
2.1.7 Formulasi Strategi