II-37 2.1.8 Implementasi Strategi
Dalam rencana strategi PT.Primissima disusun berdasarkan visi, misi, tujuan dan strateginya terdapat beberapa target pencapaian terhadap
beberapa aspek yang ingin dicapai PT.Primissima. Namun, pada kenyataannya implementasi strategi yang telah ditetapkan masih belum
memenuhi target yang diharapkan.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Pengukuran Kinerja
Faktor utama yang harus dimiliki suatu perusahaan agar dapat bertahan dan bersaing adalah kemampuan mereka dalam mengikuti perkembangan
yang ada, baik yang datang dari dalam internal maupun dari luar eksternal perusahaan. Kemampuan mengikuti perkembangan inilah yang
nantinya menentukan dimana posisi dan keunggulan perusahaan tersebut dalam peta persaingan. Untuk itulah diperlukan suatu pengukuran kinerja
yang mampu mengukur prestasi perusahaan tersebut. Adapun definisi dari pengukuran kinerja itu sendiri menurut para ahli
antara lain adalah sebagai berikut : 1. The activity of measuring the performance of an activity or the entire
value chain Anthony, Baker, Kaplan Young, 1997. 2. Pengukuran kinerja performance merupakan salah satu proses dalam
sistem pengendalian manajemen, dengan membandingkan dan mengevaluasi antara rencana yang dibuat dan hasil yang dicapai,
menganalisa penyimpangan yang terjadi dan melakukan perbaikan Patrik L. Romano 1989.
3. Proses evaluasi bagaimana organisasi dikelola dan nilai yang dapat diberikan untuk konsumen dan stakeholder lain.
4. Suatu proses pengukuran efisiensi dan efektivitas sebuah tindakan dengan tujuan tertentu.
Tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah : § Menerjemahkan strategi perusahaan ke bentuk tujuan nyata.
II-38
§ Menyampaikan tujuan perusahaan kepada karyawan. § Membimbing dan memusatkan kinerja karyawan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. § Mengontrol ada atau tidaknya tujuan strategi yang telah dicapai.
§ Menggunakan pembelajaran double-loop untuk mengetahui ke- valid-an strategi itu sendiri.
§ Menggambarkan bagaimana usaha karyawan berpengaruh ke semua tujuan bisnis .
Sistem pengukuran kinerja yang efektif paling tidak memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu sendiri sesuai perspektif pelanggan.
2. Evaluasi atas berbagi aktivitas menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang customer-validated.
3. Sesuai dengan
semua aspek
kinerja aktivitas
yang mempengaruhi pelanggan, sehingga menghasilkan penilain
yang komprehensif. 4. Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota
organisasi mengenali masalah-masalah yang ada kemungkinan perbaikannya.
Sistem pengukuran kinerja harus seimbang, melingkupi semua hal yang relevan Kaplan and Norton, 1992 dan harus
ada hubungan yang jelas antara ukuran dan strategi organisasi Skinner, 1989; Kaplan and Norton, 2001. Pengukuran
kinerja biasanya dilakukan menggunakan sistem pengukuran kinerja yang terdiri dari pengukuran beberapa individu. Hal ini
didasarkan pada strategi dan visi organisasi. Ukuran dipilih untuk mengukur faktor sukses dari sudut pandang yang
berbeda, seperti konsumen, karyawan, proses bisnis dan finansial, yang sama baiknya bila dilihat dari sudut pandang
masa lalu, sekarang dan masa depan.
II-39
Suatu pengukuran kinerja dikatakan berhasil bila : 1. Informasi yang diberikan dari hasil pengukuran kinerja
bermanfaat bagi perusahaan. 2. Informasi yang diberikan dari hasil pengukuran kinerja
digunakan oleh perusahaan. Untuk membuat suatu pengukuran kinerja perlu adanya
pertimbangan : 1. Rumusan mudah diukur dan mudah dimengerti
Crawford and Cox, 1990; Kennerley and Neely, 2003. 2. Kriteria tujuan sebaiknya digunakan pada rumusan
daripada pada permasalahan Neely et al., 1997. 3. Rasio lebih baik digunakan daripada nilai mutlak
Globerson, 1985. 4. Rumusan bisa mendorong peningkatan Kaplan and
Norton, 1992. 5. Rumusan dibuat dengan proses perundingan yang
melibatkan orang yang diukur performansinya Wisner and Fawcett, 1991.
6. Rumusan harus seakurat mungkin Neely et al., 1997. 7. Rumusan harus memiliki tingkat ketelitian yang tepat.
2.2.2 Balanced Scorecard