L-26 4.2.
Pengolahan Data 4.2.1 Pengolahan Data Primer
1. Penyusunan Hirarki
Langkah awal pembobotan metode AHP diawali dengan penyusunan struktur hirarki berdasarkan hasil jawaban responden dari
kuisioner I. Adapun struktur hirarki dengan AHP pada penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 4.1. sebagai berikut:
Gambar 4.1. Struktur Hirarki
2. Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner 2 sebagai Penentuan Bobot
Perspektif, Kriteria Tujuan, dan Indikator Kinerja
Kuisioner 2 dibuat untuk menentukan bobot tiap perspektif, kriteria tujuan, dam indikator kinerja. Penyebaran kuisioner 2
Tujuan
Proses Bisnis Internal I
Pertumbuhan dan Pembelajaran L
Perspektif Customer C
Perspektif Keuangan F
C.1 C.2
C.3 C.4
F.1 F.2
F.3 F.4
I.1
I .2
L.1 L.2
L.3
C.1.1 C.1.2
C.1.3 I.1.1
I.1.2
L-27 diberikan pada responden yang sama dengan kuisioner 1, yaitu
Direktur Utama, Direktur Marketing, Direktur produksi dan 7 pejabat setingkat direksi. Pengisian kuisioner pembobotan dilakukan langsung
oleh responden dan didampingi oleh peneliti untuk memberikan pengertian tujuan penelitian dan penjelasan mengenai metode
Analytical Hierarchy Process. Rekapitulasi hasil kuisioner 2 dapat dilihat pada Lampiran II.
3. Pengujian konsistensi
Pengujian konsistensi dilakukan untuk menilai konsistensi matriks perbandingan berpasangan. Sebuah set matriks perbandingan
berpasangan yang terdiri dari set perbandingan yang berisi perspektif- perspektif yang ada dalam BSC, kriteria tujuan yang ada dalam tiap
persepektif dan indikator yang ada dalam tiap kriteria tujuan. Apabila pengujian matriks perbandingan tidak konsisten, maka dilakukan
penilaian ulang bagi responden yang memberikan penilaian tidak konsisten terhadap kriteria-kriteria yang diperbandingkan.
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat rekapitulasi penilaian tingkat kepentingan yang diberikan ke-10 responden terhadap perspektif
Balanced Scorecard dapat dilihat pada Tabel 4.5. dibawah ini :
Tabel 4.5 . Penilaian Tingkat Kepentingan Responden Terhadap Perspektif BSC
Responden 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
C 1 5
3 1 3
3 1 5
4 3
1 5 2
1 2 I
1 3 1 3
1 2 2
1 3
1 2 1 5
1 1
F L
3 2
1 3 2
2 2
2 1
3 3
I 1
1 5 1 5
2 4
1 1 3
2 2
1 2 C
L 4
3 1 5
1 3
1 5 1
3 1
2
P e
rs p
e k
ti f
I L
5 1 3
2 1 3
1 2 1 2
1 3
3 1 3
F 1,000
1,000 0,483
1,861 0,795
2,213 1,047
0,507 1,565
1,107 C
2,115 0,577
0,589 0,901
2,449 0,507
0,507 1,861
0,901 1,189
I 1,136
1,492 1,682
0,536 0,595
0,595 1,565
1,275 1,107
0,574
Rataan Geometrik
L 0,358
1,278 1,313
1,000 0,758
1,565 0,637
0,740 0,508
0,760 F
0,217 0,230
0,119 0,433
0,173 0,454
0,279 0,116
0,383 0,305
C 0,459
0,133 0,145
0,210 0,533
0,104 0,135
0,425 0,221
0,328 I
0,246 0,343
0,414 0,125
0,129 0,122
0,417 0,291
0,271 0,158
Vektor Prioritas
L 0,078
0,294 0,323
0,233 0,165
0,321 0,170
0,169 0,125
0,209
Lambda Maks 3,801
4,178 4,135
4,042 4,067
4,144 3,901
4,244 4,053
4,121
L-28
Rasio Konsist ensi
-0,074 0,066
0,050 0,015
0,025 0,054
-0,036 0,091
0,020 0,454
Konsisten Tidak
Konsisten Konsisten
Konsisten Konsisten
Konsisten Konsisten
Konsisten Konsisten
Konsisten Konsisten
4. Penentuan bobot