18
2.7 Pemeriksaan Kualitatif Nitrat dan Nitrit
Pemeriksaan kualitatif nitrit dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi asam sulfanilat dan N-1-naftil etilen dihidroklorida NED. Larutan
yang mengandung nitrit dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes asam sulfanilat dan NED lalu dikocok, dibiarkan
beberapa menit, terbentuk warna ungu merah Vogel, 1979. Pemeriksaan kualitatif nitrat dapat dilakukan dengan menggunakan
larutan besi II sulfat dan asam sulfat pekat atau disebut dengan uji cincin coklat. Uji ini dilakukan dengan menambahkan larutan besi II sulfat yang baru saja
dibuat ke dalam larutan sampel kemudian tuangkan asam sulfat pekat secara perlahan-lahan melalui dinding tabung sehingga asam ini akan membentuk suatu
lapisan di sebelah bawah campuran tersebut. Sebuah cincin coklat akan terbentuk pada tempat di mana kedua cairan tersebut bertemu Vogel, 1979.
2.8 Spektrofotometri Sinar Tampak
Radiasi elektromagnetik, yang mana sinar ultraviolet dan sinar tampak merupakan salah satunya, dapat dianggap sebagai energi yang merambat dalam
bentuk gelombang Gandjar dan Rohman, 2012. Radiasi di daerah UVvisibel diserap melalui eksitasi elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan-ikatan antara
atom-atom pembentuk molekul sehingga awan elektron menahan atom bersama- sama mendistribusikan kembali atom-atom itu sendiri dan orbital yang ditempati
oleh elektron-elektron pengikat tidak lagi bertumpang tindih Watson, 2010. Warna sinar tampak dapat dihubungkan dengan panjang gelombangnya.
Sinar putih mengandung radiasi pada semua panjang gelombang di daerah sinar
Universitas Sumatera Utara
19 tampak. Sinar pada panjang gelombang tunggal radiasi monokromatik dapat
dipilih dari sinar putih. Berikut adalah hubungan antara warna dengan panjang gelombang sinar tampak Gandjar dan Rohman, 2012. Hubungan antara warna
dan panjang gelombang dapat dilihat pada Tabel
Tabel 2.3 Hubungan antara warna dengan panjang gelombang sinar tampak Panjang Gelombang
Warna yang diserap Warna yang diamati
warna komplementer
400-435 nm Ungu lembayung
Hijau kekuningan 450-480 nm
Biru Kuning
480-490 nm Biru kehijauan
Orange 490-500 nm
Hijau kebiruan Merah
500-560 nm Hijau
Merah anggur 560-580 nm
Hijau kekuningan Ungu lembayung
580-595 nm Kuning
Biru 595-610 nm
Oranye Biru kekuningan
610-750 nm Merah
Hijau kebiruan
Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh
cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya. Jika sinar
monokromatik dilewatkan melalui suatu lapisan larutan dengan ketebalan db, maka penurunan intensitas sinar dI karena melewati lapisan larutan tersebut
berbanding langsung dengan intensitas radiasi I, konsentrasi spesies yang menyerap c secara matematis pernyataan ini dapat dituliskan:
Universitas Sumatera Utara
20 -dI = kIcdb
Persamaan di atas dapat disusun ulang dan diintegralkan dengan batas Io intensitas sinar mula-mula dan I intensitas sinar setelah melewati larutan
dengan ketebalan b. I =Io e
-kbc
Dengan mengubah menjadi logaritma basis 10, maka akan didapatkan persamaan: I = I
o
10
-kbc
Yang mana
� 2,303
= �, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi
Log
�� �
= ���
A = abc Keterangan: A = absorbansi
a = absorptivitas b = tebal kuvet cm
c = konsentrasi Persamaan di atas dikenal dengan hukum Lambert-Beer. Kuantitas
spektroskopi yang diukur biasanya adalah transmitans T = IIo, dan absorbansi A; yang mana A = log 1T.
Absorptivitas a merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel.
Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan-satuan b dan c. Jika satuan c
dalam molar M maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar dan disimbolkan dengan e dengan satuan M
-1
cm
-1
atau liter.mol
-1
cm
-1
. Jika c
Universitas Sumatera Utara
21 dinyatakan dalam persen beratvolume g100mL maka absortivitas dapat ditulis
dengan E
1 1
juga sering ditulis dengan A
1 1
. Sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Spektofotometri sinar tampak digunakan untuk
penetapan kadar senyawa yang berwarna Gandjar dan Rohman, 2012. Menurut Gandjar dan Rohman 2012, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri sinar tampak terutama untuk senyawa yang tidak berwarna yang akan dianalisis yaitu:
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar tampak
Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu sehingga dapat menyerap sinar tampak.
b. Waktu kerja operating time
Tujuannya ialah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu kerja ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan
absorbansi larutan. c.
Pemilihan panjang gelombang Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang
gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih panjang gelombang maksimal dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara
absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku dengan konsentrasi tertentu.
d. Pembuatan kurva baku
Dilakukan dengan membuat seri larutan baku dalam berbagai konsentrasi kemudian absorbansi tiap konsentrasi diukur lalu dibuat kurva yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
22 hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi. Kurva baku yang lurus
menandakan bahwa hukum Lambert-Berr terpenuhi. e.
Pembacaan absorbansi sampel Absorbansi yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai
0,8 atau 15 sampai 70 jika dibaca sebagai transmitan. Hali ini disebabkan karena pada kisaran nilai absorbansi tersebut kesalahan fotometrik yang terjadi
adalah yang paling minimal.
2.9 Validasi