Uji Presisi Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Analisis Data Secara Statistik

31 perolehan kembali = ��−�� �∗� x 100 Keterangan: C F = konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan baku C A = konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan baku C A = konsentrasi bahan baku yang ditambahkan ke dalam sampel

3.10.2 Uji Presisi

Berdasarkan hasil perolehan kembali nitrit dan nitrat ditentukan standar deviasi nitrit dan nitrat. Menurut Sudjana 2005, untuk menghitung standar deviasi SD digunakan rumus: SD = � ∑�−� ��� 2 �−1 Keterangan: x = kadar zat yang terkandung dalam sampel �̅ = rata-rata kadar zat yang terkandung dalam sampel n = jumlah pengulangan Berdasarkan nilai standar deviasi yang didapat, dihitung simpangan baku relatif nitrit dan nitrat. Simpangan baku relatif dapat dihitung dengan rumus: RSD = �� �̅ x 100 Keterangan: �̅ = rata-rata kadar zat yang terkandung dalam sampel SD = standar deviasi RSD = Relatif Standard Deviation, Simpangan Baku Relatif

3.10.3 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi atau Limit of Detection LOD didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah yang masih dapat dideteksi meskipun tidak selalu dapat dikuantitasi. Sedangkan Batas kuantitasi atau Limit of Quantitation LOQ didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat Universitas Sumatera Utara 32 ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan Gandjar dan Rohman, 2012. Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Simpangan Baku �� � � = � ∑�−�� 2 �−2 Batas deteksi LOD = 3 � ��� ����� Batas kuantitasi LOQ = 10 � ��� �����

3.10.4 Analisis Data Secara Statistik

Kadar yang telah diperoleh dari hasil perhitungan selanjutnya dianalisis apakah data tersebut ditolak atau diterima dengan menggunakan metode t hitung. Menurut Sudjana 2005, penyimpangan dari hasil yang diperoleh dapat diketahui dengan menggunakan uji distribusi t sebagai berikut: t hitung = � �−�̅ �� √� � dengan dasar penolakan apabila t hitung ≥ t tabel. Untuk mencari kadar sebenarnya dengan , α ½ , dk, dk = n-1, dapat digunakan rumus: µ = �̅± t α ½, dk x SD √� keterangan: µ : kadar sebenarnya �̅ : rata-rata kadar analit dalam sampel SD : standar deviasi dk : derajat kebebasan dk = n-1 t : harga t tabel sesuai dengan dk Universitas Sumatera Utara 33 α : tingkat kepercayaan n : jumlah pengulangan

3.11 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata