Klasifikasi Selada Nilai Gizi dan Manfaat Selada

5 `BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Selada Lactuca sativa L.

Lactuca sativa adalah satu-satunya genus Lactuca, yang didomestikasi dan dibudidayakan sebagai tanaman sayuran. Selada diperkirakan berasal dari daerah sekitar Laut Mediterania, yang meliputi Asia Kecil, Transcaucasia, Iran dan Turkistan. Pertama kali, selada dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai tanaman obat-obatan, seperti obat tidur, dan mulai pada tahun 4.500 SM tanaman ini dimanfaatkan sebagai makanan Zulkarnain, 2013.

2.1.1 Klasifikasi Selada

Di dalam sistematika botani, tanaman selada menempati kedudukan sebagai berikut Samadi, 2014: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Lactuca Spesies : Lactuca sativa Universitas Sumatera Utara 6 Menurut Pracaya 2006, tanaman selada mempunyai empat varietas sebagai berikut: a. Selada Kepala Lactuca sativa var. capitata L. Selada yang disebut juga selada kol ini mempunyai daun yang kompak seperti kepala atau kol, hanya lebih kecil dan kurang keras. Daunnya lebar hampir buat, halus dan lembut. Umumnya selada ini hanya membentuk kepala bila ditanam di dataran tinggi. b. Selada Silindris Lactuca sativa var. longifolia Lam. Selada ini disebut juga selada kerucut, selada romain dan selada cos. Selada ini membentuk krop yang bentuknya silinder atau kerucut. Daunnya memanjang, ujungnya lengkung, tekstur keras, kaku dan agak kasar. c. Selada daun atau selada keriting Lactuca sativa var. crispa L. Tanaman ini membentuk roset yang longgar tidak membentuk krop, daunnya menyerupai tekstur selada kepala dengan tepi berumbia. d. Selada Batang Lactuca sativa var. asparagina Bailey, sin. L. sativa var. Angustana Irish Selada ini mempunyai batang yang berdaging tebal sehingga dapat dikonsumsi. Adapun daunnya tidak dikonsumsi karena kasar dan tidak enak.

2.1.2 Nilai Gizi dan Manfaat Selada

Selada merupakan salah satu tanaman sayuran rendah kalori dan sumber antioksidan serta vitamin K. Selain itu, selada juga memiliki kandungan vitamin A dan C yang tinggi Zulkarnain, 2013. Di samping mengandung vitamin dan mineral, seluruh jenis selada mengandung senyawa yang dikenal sebagai Lactucarium atau Opium Selada, Universitas Sumatera Utara 7 yaitu senyawa yang bila dikonsumsi menimbulkan rasa kantuk menyerupai reaksi tubuh setelah mengkonsumsi opium. Oleh karena itu, pada masa lalu, penduduk Romawi dan Mesir memanfaatkan selada sebagai makanan penutup untuk merangsang timbulnya rasa kantuk. Komposisi kimiawi yang terkandung dalam 100 gram tanaman selada dapat dilihat pada Tabel 2.1 Zulkarnain, 2013. Tabel 2.1 Komposisi Kimiawi per 100 g Tanaman Selada Senyawa Kadar Nutrisi Persen dari Kebutuhan Harian Energi kalori 15,00 1,00 Karbohidrat g 2,79 2,00 Protein g 1,36 2,00 Lemak Total g 0,15 0,50 Serat g 1,30 3,00 Folat mikrogram 38,00 9,50 Vitamin A IU 7.405,00 247,00 Vitamin C mg 9,20 15,00 Natrium mg 28,00 2,00 Kalium mg 194,00 4,00 Kalsium mg 36,00 3,50 Magnesium mg 13,00 3,00 Besi mg 0,86 10,00 Fosfor mg 29,00 4,00 `` Universitas Sumatera Utara 8

2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Selada