Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Gambaran Umum PTPN IV Persero Medan .1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

28 Variabel Independen Pengendalian Internal Pengendalian intern adalah suatu prosedur yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dan memberikan informasi pelaporan keuangan yang akan sesuai dengan kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif. 1.Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Aktivitas pengendalian 4.Informasi dan komunikasi 5.Pemantauan Skala Interval Pedoman Perilaku Pedoman perilaku adalah standar etika dan perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh jajaran bank yang meliputi komisaris, direksi, executive management dan seluruh karyawan dalam menjalankan tugas dan kedinasan sehari-hari serta dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun rekan sekerja. 1.Kebijakan 2.Sanksi Skala Interval 3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu: 1. Data Primer, yaitu berupa data yang belum diolah yang diperoleh dari jawaban kuisioner yang telah diisi oleh karyawan pimpinanstaff dan bagian SPI yang terlibat dalam mendukung adanya kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 29 2. Data sekunder, yaitu berupa data yang telah diolah yang diperoleh dari perubahan seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi PTPN IV Persero Medan.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti melakukan proses pengumpulan data melalui: a. Kuesioner angket diberikan peneliti kepada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero yang ada pada yang beralokasi di Jl. Suprapto No. 2 Medan. Kuesioner diberikan hanya sekali kepada populasi, setelah 1 minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi. b. Studi dokumentasi yaitu mengambil data permanen seperti sejarah dan struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara IV Persero yang ada pada yang beralokasi di Jl. Suprapto No. 2 Medan.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science . Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Universitas Sumatera Utara 30 3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrument dan Data 3.6.1.1 Pengujian Validitas Instrumen dan Data Validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya Azwar, 2000 dalam Erlina 2008 : 91. Menurut Erlina 2008 : 92 Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya, validitas berhubungan dengan kenyataan, validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika � ℎ� �� positif dan � ℎ� �� � �� , maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika � ℎ� �� negatif atau � ℎ� �� � �� , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. � ℎ� �� dapat dilihat pada kolom Corrected Iten Total correlation.

3.6.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen dan Data

Menurut Erlina 2008 : 99 “Reliabilitas data adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Untuk melihat realibitas masing-masing instrument yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha ”. Universitas Sumatera Utara 31 Kriteria untuk mengukur reliabilitas menurut Sekaran 2009 adalah: 1. Kurang dari 0,6 tidak reliabel 2. 0,6-0,7 dapat diterima 3. 0,7 – 0,8 baik 4. Lebih dari 0,8 reliabel

3.6.2 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono 2006 : 142 “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi ”. Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi dan perhitungan prosentasi, dalam Sugiyono 2006 : 143. Penelitian yang dilakukan menggunakan pengujian hipotesis asosiatif dengan datanya berbentuk interval maka digunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel Universitas Sumatera Utara 32 independen dinaikkan atau diturunkan nilainya dimanipulasi, dalam Sugiyono 2006 : 149. 3.6.3 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Normalitas Tujuan uji normal variabel atau residual memiliki distribusi adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji grafik dan uji Statistik Kolmogrov-Smirov K-S. Pada uji grafik, data yang baik adalah data dengan bentuk lonceng bell shaped yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji statistik Kolmogrov-Smirov K-S memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. 2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal.

3.6.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel- variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika Universitas Sumatera Utara 33 terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah : a. Koefisien –koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu: a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi. b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan tejadi korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Disamping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi diantara variabel independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2001 dalam Erlina 2008: 105. Universitas Sumatera Utara 34

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, Erlina 2008: 106. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik plot. Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot yang kemudian dibandingkan dengan hasil prediksi. Penentuan heteroskedastisitas didasari oleh: 1. Jika titik-titik tersebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.

3.6.4 Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono 2006 : 210 analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai. Universitas Sumatera Utara 35 Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara peranan pengendalian internal dan code of conduct pedoman perilaku terhadap peningkatan kinerja karyawan bagian akuntansi pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Peneliti menggunakan analisis regresi berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y : Peningkatan Kinerja Karyawan a : Nilai intersep konstanta � − � : koefisien arah regresi X1 : Peranan Pengendalian Internal X2 : Pedoman Perilaku e : error 3.6.5 Uji Hipotesis 3.6.5.1 Uji t Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji- t ini disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan � ℎ� �� dengan � �� dalam tingkat probabilitas 5. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika : � ℎ� �� � �� atau sig t 0.05 Ha diterima jika : � ℎ� �� � �� atau sig t 0.05 Universitas Sumatera Utara 36

3.6.5.2 Uji F

Uji ini digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengurus secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak Kriteria pengambilan keputusan: Jika � ℎ� �� � �� maka tolak Ho artinya signifikan Jika � ℎ� �� � �� maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan α = 0,05

3.6.5.3 Koefisien Determinan

� � Pengujian koefisien determinan � digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan bernilai antara nol sampai satu 0 ≤ � ≥ 1. Hal ini bila � = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila � semakin mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila � semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 37 BAB IV ANALISIS HASIL DATA 4.1 Gambaran Umum PTPN IV Persero Medan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 tiga Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT Perkebunan VI Persero, PT Perkebunan VII Persero, dan PT Perkebunan VIII Persero sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara III Persero dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Universitas Sumatera Utara 38 Iwan, SH, MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN. Bidang Usaha PTPN IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan bisnisnya PTPN IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu : 1. Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit 2. Segmen Usaha Komoditi Teh PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, 3 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTB perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton perhari. Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Universitas Sumatera Utara 39 Bidang Usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akte Nomor : 11 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro indutri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkanmengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut : a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaandan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya. c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri. Selain kegiatan utama diatas Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort oleh raga dan dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, perpupukan, jalan, tol, pusat perbelanjaanmall, jasa konsultasi bidang Universitas Sumatera Utara 40 agro bisnis dan agro industri, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan. Produk dan Jasa Yang Dihasilkan PTPN IV memiliki 2 segmen usaha yaitu kelapa sawit dan teh dengan komoditi kelapa sawit merupakan segmen usaha terbesar. Selain itu perseroan juga memiliki 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT Dolok Ilir dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit. Produk dan Jasa yang dihasilkan Perseroan sebagai berikut : Komoditi Kelapa Sawit: Minyak Sawit dan Inti Sawit Komoditi Teh: Teh Hitam Jasa lainnya Jasa Pelayanan Kesehatan, Jasa Engineering, Manufacturing and Construction yang dihasilkan dari Unit Usaha PMT Dolok Ilir Budaya Perusahaan Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. Universitas Sumatera Utara 41 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan Paradigma Bisnis 1. Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul excellence. 2. Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan. 3. Kepemimpinan yang visioner mampu memandang jauh kedepan dan kedalam perusahaan serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi peraturan dan undang-undang yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis. 5. Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan. 6. Peduli terhadap kehidupan social masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap idegagasanmasukan dari stakeholder, dalam menciptakan hubungan yang sinergis. 7. Dalam mengelola pengetahuan knowledge management perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan knowledge sharing untuk perbaikan yang berkelanjutan. 8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 42 Tata Nilai Tata nilai dirangkum dalam frasa ”PRIMA”, meliputi: P : Profitability mengutamakan profit R : Responsibility bertanggung jawab terhadap stakeholder I : Integrity integritas M : Market ahead selalu yang terdepan A : Accountability terpercaya.

4.1.2 Visi dan Misi perusahaan Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. Misi Perusahaan 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan Universitas Sumatera Utara 43 yang telah ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu. Struktur organisasi adalah posisi setiap jabatan yang ada yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.15Kpts55VIII2014 Tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV. Struktur organisasi perusahan dapat dilihat pada gambar 4.1: Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara 45 Job Description Berikut ini adalah Uraian Tugas Job Description dari setiap unit pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Jenis RUPS :  RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.  RUPS lainnyaRUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. Hak Pemegang Saham :  Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.  Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.  Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan dividen.  Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta  penyelenggaraan RUPS Luar Biasa. Wewenang Pemegang Saham  Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan RKAP.  Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.  Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. Universitas Sumatera Utara 46  Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan.  Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.  Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun 2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-12MBU2012 tentang Organ Dewan KomisarisDewan Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Tugas Dewan Komisaris  Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.  Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing- masing Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Perfomance Indicator KPI dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.  Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang diterapkan oleh perusahaan. Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:  Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan. Universitas Sumatera Utara 47  Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.  Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.  Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan oleh Direksi.

3. Tugas Direktur Utama

 Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.  Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.  Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.  Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.  Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi. Wewenang Direktur Utama  Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan RUPS.  Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi. Universitas Sumatera Utara 48  Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.  Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan didalam dan diluar Pengadilan.  Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.

4. Tugas Direktur Produksi

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Produksi.  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Produksi.  Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang Tanaman, Pengolahan termasuk P3TBSdan Teknik.  Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.  Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program usaha Wewenang Direktur Produksi  Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi.  Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.  Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama. Universitas Sumatera Utara 49  Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi.  Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas Direktur Keuangan  Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan.  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan.  Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.  Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.  Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. Wewenang Direktur Keuangan  Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat Keuangan.  Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.  Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.  Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.

6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Universitas Sumatera Utara 50  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.  Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.  Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.  Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan tidak termasuk aspek legal. Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha  Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.  Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.  Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.  Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha.  Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Tugas Direktur SDM dan Umum

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum.  Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum. Universitas Sumatera Utara 51  Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.  Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. Wewenang Direktur SDM dan Umum  Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan Umum.  Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.  Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.  Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.  Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.  Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham

PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro Nusantara PT.SAN yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu: 1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara Universitas Sumatera Utara 52 3. PT Nusantara Mas Serta penyertaan saham pada : 1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara 4. Hamburg – Indonesische Import dalam likuidasi. Jaringan Usaha PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 575ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTBper hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik MesinTenera Universitas Sumatera Utara 53 PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 lima Grup Unit Usaha GUU. Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut. Kinerja Usaha Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19 dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar 72.786 ton atau 30,99. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50 dan 25. 722 ton atau 18,86. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61 dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I2014 sebesar Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I2014 sebesar Rp 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56. Rencana Usaha Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang – bidang sebagai berikut : 1. Melakukan pengembangan industri hilir Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia dll. Universitas Sumatera Utara 54 2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi 3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit 4. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir 5. Spin off Rumah Sakit Sekolah PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG Good Corporate Governance secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1. Transparansi transparency: yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dandalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas accountability: yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Pertanggungjawaban responsibility: yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian independency: yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran fairness: yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan ketentuan yang berlaku. Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan Universitas Sumatera Utara 55 penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola. 4.2 Analisis Hasil Data 4.2.1 Deskriptif Data