28
Variabel Independen
Pengendalian Internal
Pengendalian intern adalah suatu
prosedur yang
digunakan untuk melindungi harta
perusahaan dan
memberikan informasi
pelaporan keuangan yang akan
sesuai dengan
kepatuhan hukum
dan peraturan
yang berlaku
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif.
1.Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko 3. Aktivitas
pengendalian 4.Informasi
dan komunikasi
5.Pemantauan Skala
Interval
Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku adalah standar etika dan perilaku
yang harus dipedomani oleh seluruh jajaran bank yang
meliputi komisaris, direksi, executive management dan
seluruh karyawan dalam menjalankan
tugas dan
kedinasan sehari-hari serta dalam melakukan hubungan
bisnis dengan para nasabah, rekanan
maupun rekan
sekerja. 1.Kebijakan
2.Sanksi Skala
Interval
3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu: 1.
Data Primer, yaitu berupa data yang belum diolah yang diperoleh dari jawaban kuisioner
yang telah diisi oleh karyawan pimpinanstaff dan bagian SPI yang terlibat dalam mendukung adanya kinerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Data sekunder, yaitu berupa data yang telah diolah yang diperoleh
dari perubahan seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi PTPN IV Persero Medan.
b. Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini peneliti melakukan proses pengumpulan data melalui: a.
Kuesioner angket diberikan peneliti kepada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero yang ada pada yang beralokasi di
Jl. Suprapto No. 2 Medan. Kuesioner diberikan hanya sekali kepada populasi, setelah 1 minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang
telah diisi. b.
Studi dokumentasi yaitu mengambil data permanen seperti sejarah dan struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara IV Persero yang
ada pada yang beralokasi di Jl. Suprapto No. 2 Medan.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis
data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science
. Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
Universitas Sumatera Utara
30
3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrument dan Data 3.6.1.1 Pengujian Validitas Instrumen dan Data
Validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya
Azwar, 2000 dalam Erlina 2008 : 91. Menurut Erlina 2008 : 92
Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya, validitas
berhubungan dengan kenyataan, validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid
jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika
�
ℎ� ��
positif dan �
ℎ� ��
�
��
, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika
�
ℎ� ��
negatif atau �
ℎ� ��
�
��
, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
c. �
ℎ� ��
dapat dilihat pada kolom Corrected Iten Total correlation.
3.6.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen dan Data
Menurut Erlina 2008 : 99 “Reliabilitas data adalah tingkat
seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Untuk melihat realibitas masing-masing instrument yang
digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha
”.
Universitas Sumatera Utara
31
Kriteria untuk mengukur reliabilitas menurut Sekaran 2009 adalah:
1. Kurang dari 0,6 tidak reliabel
2. 0,6-0,7 dapat diterima
3. 0,7
– 0,8 baik 4.
Lebih dari 0,8 reliabel
3.6.2 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono 2006 : 142 “statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
”. Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan modus, median, mean
pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi dan
perhitungan prosentasi, dalam Sugiyono 2006 : 143. Penelitian yang dilakukan menggunakan pengujian hipotesis
asosiatif dengan datanya berbentuk interval maka digunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi,
bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel
Universitas Sumatera Utara
32
independen dinaikkan atau diturunkan nilainya dimanipulasi, dalam Sugiyono 2006 : 149.
3.6.3 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normal variabel atau residual memiliki distribusi adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji grafik
dan uji Statistik Kolmogrov-Smirov K-S. Pada uji grafik, data yang baik adalah data dengan bentuk lonceng bell shaped yang
mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji statistik Kolmogrov-Smirov K-S memiliki kriteria sebagai
berikut: 1.
Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal.
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen.
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini
kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel- variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang
memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika
Universitas Sumatera Utara
33
terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah :
a. Koefisien
–koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b.
Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika
terjadi korelasi,
maka dinamakan
terdapat problem
multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu:
a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel
independen A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau
Regresi Ridge. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
VIF dan tejadi korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2, maka terjadi multikolinearitas di antara
variabel independen. Disamping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi diantara variabel
independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2001 dalam Erlina 2008: 105.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, Erlina 2008: 106. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik plot.
Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot yang kemudian dibandingkan dengan hasil
prediksi. Penentuan heteroskedastisitas didasari oleh: 1.
Jika titik-titik tersebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang
melebar kemudian
menyempit, maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak
terjadi.
3.6.4 Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono 2006 : 210 analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai.
Universitas Sumatera Utara
35
Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara peranan pengendalian internal dan code of conduct pedoman perilaku terhadap
peningkatan kinerja karyawan bagian akuntansi pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Peneliti menggunakan analisis regresi
berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana : Y
: Peningkatan Kinerja Karyawan a
: Nilai intersep konstanta � − �
: koefisien arah regresi X1
: Peranan Pengendalian Internal X2
: Pedoman Perilaku e
: error
3.6.5 Uji Hipotesis 3.6.5.1 Uji t
Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji- t ini
disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan
�
ℎ� ��
dengan �
��
dalam tingkat probabilitas 5. Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika : �
ℎ� ��
�
��
atau sig t 0.05 Ha diterima jika :
�
ℎ� ��
�
��
atau sig t 0.05
Universitas Sumatera Utara
36
3.6.5.2 Uji F
Uji ini digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini
mempunyai pengurus secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak Kriteria pengambilan keputusan:
Jika �
ℎ� ��
�
��
maka tolak Ho artinya signifikan Jika
�
ℎ� ��
�
��
maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan α = 0,05
3.6.5.3 Koefisien Determinan
�
�
Pengujian koefisien determinan � digunakan untuk
mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel
dependen. Koefisien determinan bernilai antara nol sampai satu 0 ≤ � ≥ 1. Hal ini bila � = 0 menunjukkan tidak adanya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila
� semakin mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila
� semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV ANALISIS HASIL DATA
4.1 Gambaran Umum PTPN IV Persero Medan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil
peleburan 3 tiga Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT Perkebunan VI Persero, PT Perkebunan VII Persero, dan PT
Perkebunan VIII Persero sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara IV
No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus
1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No.
8675. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan
Nusantara III Persero dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz
Universitas Sumatera Utara
38
Iwan, SH, MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status
Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN. Bidang Usaha
PTPN IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan bisnisnya PTPN IV
mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu : 1. Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit
2. Segmen Usaha Komoditi Teh PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya
Kelapa Sawit, 3 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat,
Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses
pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit
Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTB perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450
ton perhari. Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina.
PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha
Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
Universitas Sumatera Utara
39
Bidang Usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan
Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akte Nomor : 11 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati,
SH, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro indutri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
Perseroan untuk menghasilkan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkanmengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut : a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaandan pengolahan
lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari
pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan
agro industri. Selain kegiatan utama diatas Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata,
perhotelan, resort oleh raga dan dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi,
perpupukan, jalan, tol, pusat perbelanjaanmall, jasa konsultasi bidang
Universitas Sumatera Utara
40
agro bisnis dan agro industri, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
Produk dan Jasa Yang Dihasilkan
PTPN IV memiliki 2 segmen usaha yaitu kelapa sawit dan teh dengan komoditi kelapa sawit merupakan segmen usaha terbesar.
Selain itu perseroan juga memiliki 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT
Dolok Ilir dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit. Produk dan Jasa yang dihasilkan Perseroan sebagai berikut :
Komoditi Kelapa Sawit: Minyak Sawit dan Inti Sawit
Komoditi Teh: Teh Hitam
Jasa lainnya Jasa Pelayanan Kesehatan, Jasa Engineering, Manufacturing and
Construction yang dihasilkan dari Unit Usaha PMT Dolok Ilir
Budaya Perusahaan
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi.
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan
utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
41
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan
Paradigma Bisnis
1. Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul excellence.
2. Mampu merencanakan,
melaksanakan, menganalisa
dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan
inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan.
3. Kepemimpinan yang visioner mampu memandang jauh kedepan dan kedalam perusahaan serta menjadi panutan dan inspirator
terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi peraturan dan
undang-undang yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis.
5. Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan.
6. Peduli terhadap kehidupan social masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan, serta
menghargai setiap
idegagasanmasukan dari stakeholder,
dalam menciptakan
hubungan yang sinergis. 7. Dalam
mengelola pengetahuan
knowledge management
perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan knowledge sharing untuk perbaikan yang berkelanjutan.
8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi
secara berkesinambungan,
dalam menghadapi
perubahan di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
42
Tata Nilai
Tata nilai dirangkum dalam frasa
”PRIMA”, meliputi: P : Profitability mengutamakan profit
R : Responsibility bertanggung jawab terhadap stakeholder I : Integrity integritas
M : Market ahead selalu yang terdepan A : Accountability terpercaya.
4.1.2 Visi dan Misi perusahaan Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
Misi Perusahaan
1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.
3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi
pada teknologi terkini.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan
adanya hubungan keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan
Universitas Sumatera Utara
43
yang telah ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu. Struktur
organisasi adalah posisi setiap jabatan yang ada yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT
Perkebunan Nusantara IV No. 04.15Kpts55VIII2014 Tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV.
Struktur organisasi perusahan dapat dilihat pada gambar 4.1:
Universitas Sumatera Utara
44
Universitas Sumatera Utara
45
Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas Job Description dari setiap unit pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Jenis RUPS :
RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan. RUPS lainnyaRUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Hak Pemegang Saham :
Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan
perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan dividen. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Wewenang Pemegang Saham
Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan RKAP.
Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
Universitas Sumatera Utara
46
Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan.
Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun
2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran
Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara
BUMN No: PER-12MBU2012 tentang Organ Dewan KomisarisDewan Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
Tugas Dewan Komisaris
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing-
masing Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Perfomance Indicator KPI dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian
target yang telah ditetapkan. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang
diterapkan oleh perusahaan.
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:
Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga
dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
47
Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.
Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan oleh Direksi.
3. Tugas Direktur Utama
Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
Memimpin, mengkoordinasikan
dan mensinkronisasikan
pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.
Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi.
Wewenang Direktur Utama
Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan RUPS.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah
disetujui dalam Rapat Direksi.
Universitas Sumatera Utara
48
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama
Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan
didalam dan diluar Pengadilan. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
4. Tugas Direktur Produksi
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Produksi.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Produksi.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang Tanaman, Pengolahan termasuk P3TBSdan Teknik.
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program
usaha
Wewenang Direktur Produksi
Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
Universitas Sumatera Utara
49
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
Tugas Direktur Keuangan
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Wewenang Direktur Keuangan
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat Keuangan.
Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.
6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
Universitas Sumatera Utara
50
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk
pengembangan di Bidang Tanaman dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan tidak termasuk aspek legal.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur
Perencanaan dan
Pengembangan Usaha. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Tugas Direktur SDM dan Umum
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum.
Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat SDM dan Umum.
Universitas Sumatera Utara
51
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan Umum.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat
SDM dan Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro Nusantara PT.SAN yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun
dan pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa
Sawit. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu:
1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara
Universitas Sumatera Utara
52
3. PT Nusantara Mas Serta penyertaan saham pada :
1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara
3. PT Riset Perkebunan Nusantara 4. Hamburg
– Indonesische Import dalam likuidasi.
Jaringan Usaha
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan
komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan
komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas
yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit,
1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit
Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 575ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun
Teh Basah DTBper hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha
Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik MesinTenera
Universitas Sumatera Utara
53
PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV
dikelompokkan kedalam 5 lima Grup Unit Usaha GUU. Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.
Kinerja Usaha
Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19 dan pembelian TBS dibawah RKAP
sebesar 72.786 ton atau 30,99. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31. Realisasi produksi TBS Kebun
Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton
atau 1,50 dan 25. 722 ton atau 18,86. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau
5,61 dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90.
Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I2014 sebesar Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00
milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I2014 sebesar Rp 1.202,05
milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau
9,73.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I2014 sebesar Rp 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar,
berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56.
Rencana Usaha
Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang –
bidang sebagai berikut : 1.
Melakukan pengembangan industri hilir Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia dll.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan
dan Sulawesi 3.
Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit 4.
Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir 5.
Spin off Rumah Sakit Sekolah PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG
Good Corporate Governance secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal
dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1.
Transparansi transparency: yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dandalam mengungkapkan informasi
material dan relevan mengenai perusahaan. 2.
Akuntabilitas accountability: yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif. 3.
Pertanggungjawaban responsibility: yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat. 4.
Kemandirian independency: yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan
tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip
– prinsip korporasi yang sehat. 5.
Kewajaran fairness: yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
ketentuan yang berlaku. Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah
membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam
penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan
Universitas Sumatera Utara
55
penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen
dalam penerapan tata kelola.
4.2 Analisis Hasil Data 4.2.1 Deskriptif Data