28
Variabel Independen
Pengendalian Internal
Pengendalian  intern  adalah suatu
prosedur yang
digunakan untuk melindungi harta
perusahaan dan
memberikan informasi
pelaporan  keuangan  yang akan
sesuai dengan
kepatuhan hukum
dan peraturan
yang berlaku
sehingga  tujuan  organisasi dapat dicapai secara efektif.
1.Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko 3. Aktivitas
pengendalian 4.Informasi
dan komunikasi
5.Pemantauan Skala
Interval
Pedoman Perilaku
Pedoman  perilaku  adalah standar  etika  dan  perilaku
yang harus dipedomani oleh seluruh  jajaran  bank  yang
meliputi  komisaris,  direksi, executive  management  dan
seluruh  karyawan  dalam menjalankan
tugas dan
kedinasan  sehari-hari  serta dalam  melakukan  hubungan
bisnis  dengan  para  nasabah, rekanan
maupun rekan
sekerja. 1.Kebijakan
2.Sanksi Skala
Interval
3.5   Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a.  Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu: 1.
Data  Primer,  yaitu  berupa  data  yang  belum  diolah  yang  diperoleh dari  jawaban  kuisioner
yang  telah  diisi  oleh  karyawan  pimpinanstaff dan  bagian  SPI  yang  terlibat  dalam  mendukung  adanya  kinerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Data  sekunder,  yaitu  berupa  data  yang  telah  diolah  yang  diperoleh
dari perubahan seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi PTPN IV Persero Medan.
b.  Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini peneliti melakukan proses pengumpulan  data melalui: a.
Kuesioner  angket  diberikan  peneliti  kepada  karyawan  PT Perkebunan Nusantara IV Persero  yang ada pada yang beralokasi di
Jl.  Suprapto  No.  2  Medan.  Kuesioner  diberikan  hanya  sekali  kepada populasi,  setelah  1  minggu  peneliti  mengumpulkan  kuesioner  yang
telah diisi. b.
Studi dokumentasi yaitu mengambil data permanen seperti sejarah dan struktur  organisasi  dari  PT.  Perkebunan  Nusantara  IV  Persero  yang
ada pada yang beralokasi di Jl. Suprapto No. 2 Medan.
3.6   Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah  tahap  pemilihan  dan  pengumpulan  data  dalam  penelitian.  Analisis
data  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  program  SPSS Statistical  Package  for  Social  Science
.  Beberapa  teknik  analisis  data  yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
Universitas Sumatera Utara
30
3.6.1  Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrument dan Data 3.6.1.1  Pengujian Validitas Instrumen dan Data
Validitas  menunjukkan  seberapa  jauh  ketepatan  dan kecermatan  suatu  alat  ukur  dalam  melakukan  fungsi  ukurannya
Azwar, 2000 dalam Erlina 2008 : 91. Menurut Erlina 2008 : 92
Validitas  berhubungan  dengan  ketepatan  alat  ukur  untuk melakukan  tugasnya  dalam  mencapai  sasarannya,  validitas
berhubungan  dengan  kenyataan,  validitas  juga  berhubungan dengan  tujuan  dari  pengukuran.  Pengukuran  dikatakan  valid
jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.
Pengujian  validitas  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  bantu program statistik dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika
�
ℎ� ��
positif dan �
ℎ� ��
�
��
, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika
�
ℎ� ��
negatif  atau �
ℎ� ��
�
��
,  maka  butir pertanyaan tersebut tidak valid.
c. �
ℎ� ��
dapat  dilihat  pada  kolom  Corrected  Iten  Total correlation.
3.6.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen dan Data
Menurut  Erlina  2008  :  99 “Reliabilitas  data  adalah  tingkat
seberapa  besar  suatu    pengukur  mengukur  dengan  stabil  dan konsisten. Untuk melihat realibitas masing-masing instrument yang
digunakan,  maka  peneliti  menggunakan  koefisien  cronbach alpha
”.
Universitas Sumatera Utara
31
Kriteria untuk mengukur reliabilitas menurut Sekaran 2009 adalah:
1. Kurang dari 0,6 tidak reliabel
2. 0,6-0,7 dapat diterima
3. 0,7
– 0,8 baik 4.
Lebih dari 0,8 reliabel
3.6.2  Statistik Deskriptif
Menurut  Sugiyono  2006  :  142 “statistik  deskriptif  adalah
statistik  yang  digunakan  untuk  menganalisa  data  dengan  cara mendeskripsikan  atau  menggambarkan  data  yang  telah  terkumpul
sebagaimana  adanya  tanpa  bermaksud  membuat  kesimpulan  yang berlaku untuk umum atau generalisasi
”. Statistik  deskriptif  digunakan  bila  peneliti  hanya  ingin
mendeskripsikan  data  sampel  dan  tidak  ingin  membuat  kesimpulan yang  berlaku  untuk  populasi  dimana  sampel  diambil.  Termasuk  dalam
statistik  deskriptif  antara  lain  adalah  penyajian  data  melalui  tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan modus, median, mean
pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran  data  melalui  perhitungan  rata-rata  standar  deviasi  dan
perhitungan prosentasi, dalam Sugiyono 2006 : 143. Penelitian  yang  dilakukan  menggunakan  pengujian  hipotesis
asosiatif  dengan  datanya  berbentuk  interval  maka  digunakan  teknik analisis regresi.  Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi,
bagaimana  perubahan  nilai  variabel  dependen  bila  nilai  variabel
Universitas Sumatera Utara
32
independen  dinaikkan  atau  diturunkan  nilainya  dimanipulasi,  dalam Sugiyono 2006 : 149.
3.6.3  Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1  Uji Normalitas
Tujuan  uji  normal  variabel  atau  residual  memiliki distribusi  adalah  ingin  mengetahui  apakah  dalam  model  regresi
variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi  normal.  Uji normalitas  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  uji  grafik
dan  uji  Statistik  Kolmogrov-Smirov  K-S.  Pada  uji  grafik,  data yang  baik  adalah  data  dengan  bentuk  lonceng  bell  shaped  yang
mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji  statistik  Kolmogrov-Smirov  K-S  memiliki  kriteria  sebagai
berikut: 1.
Nilai  Signifikan    0,05,  maka  distribusi  data  adalah  tidak normal.
2. Nilai Signifikan  0,05, maka distribusi data adalah normal.
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  regresi ditemukan  adanya  korelasi  diantara  variabel  independen.
Multikolinieritas  adalah  situasi  adanya  korelasi  variabel-variabel independen  antara  yang  satu  dengan  yang  lainnya.  Dalam  hal  ini
kita  sebut  variabel-variabel  bebas  ini  tidak  ortogonal.  Variabel- variabel  bebas  yang  bersifat  ortogonal  adalah  variabel  bebas  yang
memiliki  nilai  korelasi  diantara  sesamanya  sama  dengan  nol.  Jika
Universitas Sumatera Utara
33
terjadi  korelasi  sempurna  diantara  sesama  variabel  bebas,  maka konsekuensinya adalah :
a. Koefisien
–koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b.
Nilai  standar  error  setiap  koefisien  regresi  menjadi  tidak terhingga.
Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antarvariabel  independen.  Jika
terjadi korelasi,
maka dinamakan
terdapat problem
multikolinearitas.  Ada  dua  cara  yang  dapat  dilakukan  jika  terjadi multikolinearitas, yaitu:
a. Mengeluarkan  salah  satu  variabel,  misalnya  variabel
independen A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b. Menggunakan  metode  lanjut  seperti  Regresi  Bayesian  atau
Regresi Ridge. Pengujian  multikolinearitas  dilakukan  dengan  melihat  nilai
VIF  dan  tejadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Jika  nilai VIF  lebih  besar  dari  2,  maka  terjadi  multikolinearitas  di  antara
variabel  independen.  Disamping  itu,  suatu  model  dikatakan terdapat  gejala  multikolinearitas,  jika  korelasi  diantara  variabel
independen  lebih  besar  dari  0,9  Ghozali,  2001  dalam  Erlina 2008: 105.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi  ketidaksamaan  variabel  dari  residual  satu  pengamatan  ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan  lain  tetap  maka  disebut  homoskedastisitas  dan  jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak  terjadi  heteroskedastisitas,  Erlina  2008:  106.  Untuk
mendeteksi  ada  atau  tidaknya  heteroskedastisitas,  maka  metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik plot.
Metode  grafik  plot  dilakukan  dengan  cara  mendiagnosa diagram  residual  plot  yang  kemudian  dibandingkan  dengan  hasil
prediksi. Penentuan heteroskedastisitas didasari oleh: 1.
Jika  titik-titik  tersebar  membentuk  pola  tertentu  dan  teratur bergelombang
melebar kemudian
menyempit, maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak
terjadi.
3.6.4 Analisis Regresi Berganda
Menurut  Sugiyono  2006  :  210  analisis  regresi  ganda  digunakan oleh  peneliti  bila  peneliti  bermaksud  meramalkan  bagaimana  keadaan
naik  turunnya  variabel  dependen  kriterium,  bila  dua  atau  lebih variabel independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai.
Universitas Sumatera Utara
35
Untuk  menentukan  hubungan  yang  berlaku  antara  peranan pengendalian  internal  dan  code  of  conduct  pedoman  perilaku  terhadap
peningkatan  kinerja  karyawan  bagian  akuntansi  pada  PT.  Perkebunan Nusantara  IV  Persero  Medan.  Peneliti  menggunakan  analisis  regresi
berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana : Y
: Peningkatan Kinerja Karyawan a
: Nilai intersep konstanta � − �
: koefisien arah regresi X1
: Peranan Pengendalian Internal X2
: Pedoman Perilaku e
: error
3.6.5  Uji Hipotesis 3.6.5.1 Uji t
Uji  ini  menunjukkan  seberapa  jauh  variabel  independen secara  parsial  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen.  Uji-  t  ini
disebut  juga  sebagai  uji  signifikasi  individual.  Uji  hipotesis  ini dilakukan  dengan  cara  membandingkan
�
ℎ� ��
dengan �
��
dalam tingkat probabilitas 5. Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika : �
ℎ� ��
�
��
atau sig t  0.05 Ha diterima jika :
�
ℎ� ��
�
��
atau sig t  0.05
Universitas Sumatera Utara
36
3.6.5.2 Uji F
Uji  ini  digunakan  untuk  menunjukkan  apakah  semua variabel  independen  yang  dimasukkan  dalam  model  ini
mempunyai  pengurus  secara  bersama-sama  terhadap  variabel dependen.Untuk  mengetahui  apakah  model  regresi  dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak Kriteria pengambilan keputusan:
Jika �
ℎ� ��
�
��
maka tolak Ho artinya signifikan Jika
�
ℎ� ��
�
��
maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan α = 0,05
3.6.5.3 Koefisien Determinan
�
�
Pengujian  koefisien  determinan �   digunakan  untuk
mengukur  proporsi  atau    persentase  sumbangan  variabel independen  yang  diteliti  terhadap  variasi  naik  turunnya  variabel
dependen. Koefisien determinan bernilai antara nol sampai satu  0 ≤    �     ≥  1.  Hal  ini  bila    �   =  0  menunjukkan  tidak  adanya
pengaruh  antara  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen, bila
�   semakin  mendekati  1  menunjukkan  semakin  kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila
�     semakin  kecil  mendekati  nol  maka  dapat  dikatakan  semakin kecilnya  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV ANALISIS HASIL DATA
4.1 Gambaran Umum  PTPN IV Persero Medan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
PT  Perkebunan  Nusantara  IV  disingkat  PTPN  IV  didirikan berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  No.  9  tahun  1996,  merupakan  hasil
peleburan  3  tiga  Badan  Usaha  Milik  Negara  BUMN  yaitu  PT Perkebunan  VI  Persero,  PT  Perkebunan  VII  Persero,  dan  PT
Perkebunan  VIII  Persero  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian  Perusahaan  Perseroan  Persero  PT  Perkebunan  Nusantara  IV
No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari
Menteri  Kehakiman  Republik  Indonesia  sebagaimana  dimaksud  dalam Surat  Keputusan  Nomor:  C2-8332.HT.01.01.Th.96  tanggal  8  Agustus
1996  dan  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia tanggal  8  Oktober  1996  Nomor  81  dan  Tambahan  Berita  Negara  No.
8675.  Anggaran  Dasar  Perseroan  telah  beberapa  kali  mengalami perubahan  terakhir  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  72  Tahun
2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan
Nusantara  III  Persero  dan  Akta  Perubahan  Anggaran  dasar  No.  25 tanggal  23  Oktober  2014  yang  dibuat  dihadapan  Notaris  Nanda  Fauz
Universitas Sumatera Utara
38
Iwan, SH, MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status
Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN. Bidang Usaha
PTPN  IV  adalah  salah  satu  perusahaan  yang  bergerak  dibidang agrobisnis  dan  agroindustri.  Dalam  menjalankan  bisnisnya  PTPN  IV
mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu : 1. Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit
2. Segmen Usaha Komoditi Teh PTPN  IV  memiliki  30  Unit  Kebun  yang  mengelola  budidaya
Kelapa Sawit, 3 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat,
Deli  Serdang,  Serdang  Bedagai,  Simalungun,  Asahan,  Labuhan  Batu, Padang  Lawas,  Batubara  dan  Mandailing  Natal.  Dalam  proses
pengolahan,  PTPN  IV  memiliki  16  Unit  Pabrik  Kelapa  Sawit  PKS dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit
Pabrik  Teh  dengan  kapasitas  total  154  ton  Daun  Teh  Basah  DTB perhari,  dan  1  unit  Pabrik  Pengolahan  Inti  Sawit  dengan  kapasitas  450
ton  perhari.  Selain  mengelola  kedua  komoditi  tersebut  PTPN  IV  juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina.
PTPN  IV juga didukung oleh 1 Unit  Usaha  Engineering  Manufacturing and  Construction  yaitu  Pabrik  Mesin  Tenera  PMT  dan  3  Unit  Usaha
Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
Universitas Sumatera Utara
39
Bidang Usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan
Sesuai  dengan  Anggaran  Dasar  sebagaimana  dimuat  dalam  Akte Nomor : 11 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati,
SH,  maksud  dan  tujuan  Perseroan  adalah  melakukan  usaha  di  bidang agro bisnis dan agro indutri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
Perseroan untuk menghasilkan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan  berdaya  saing  kuat,  untuk  mendapatkanmengejar  keuntungan  guna
meningkatkan  nilai  Perseroan  dengan  menerapkan  prinsip-prinsip Perseroan  Terbatas.  Untuk  mencapai  maksud  dan  tujuan  tersebut,
perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut : a.  Pengusahaan  budidaya  tanaman  meliputi  pembukaandan  pengolahan
lahan,  pembibitan,  penanaman,  pemeliharaan  dan  pemungutan  hasil tanaman  serta  melakukan  kegiatan-kegiatan  lain  yang  berhubungan
dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. b.  Produksi  meliputi  pengolahan  hasil  tanaman  sendiri  maupun  dari
pihak  lain  menjadi  barang  setengah  jadi  dan  atau  barang  jadi  serta produk turunannya.
c.    Perdagangan  meliputi  penyelenggaraan  kegiatan  pemasaran  berbagai macam  hasil produksi  serta  melakukan kegiatan  perdagangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. d.  Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan
agro industri. Selain kegiatan utama diatas Perseroan dapat melakukan kegiatan  usaha  dalam  rangka  optimalisasi  pemanfaatan  sumber  daya
yang  dimiliki  untuk  trading  house,  pengembangan  kawasan  industri, agro  industrial  complex,  real  estate,  pergudangan,  pariwisata,
perhotelan, resort oleh raga dan dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian,  prasarana  telekomunikasi  dan  sumber  daya  energi,
perpupukan, jalan, tol, pusat perbelanjaanmall, jasa konsultasi bidang
Universitas Sumatera Utara
40
agro bisnis dan agro industri, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
Produk dan Jasa Yang Dihasilkan
PTPN IV memiliki 2 segmen usaha yaitu kelapa sawit dan teh dengan  komoditi  kelapa  sawit  merupakan  segmen  usaha  terbesar.
Selain  itu  perseroan  juga  memiliki  1  Unit  Usaha  Engineering Manufacturing  and  Construction  yaitu  Pabrik  Mesin  Tenera  PMT
Dolok  Ilir  dan  3  Unit  Usaha  Rumah  Sakit.  Produk  dan  Jasa  yang dihasilkan Perseroan sebagai berikut :
Komoditi Kelapa Sawit: Minyak Sawit dan Inti Sawit
Komoditi Teh: Teh Hitam
Jasa lainnya Jasa  Pelayanan  Kesehatan,  Jasa  Engineering,  Manufacturing  and
Construction yang dihasilkan dari Unit Usaha PMT Dolok Ilir
Budaya Perusahaan
Memberi,  membimbing  dan  mendorong  perilaku  seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi.
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
4. Menempatkan  kepentingan  perusahaan  sebagai  pertimbangan
utama  bagi  setiap  keputusan  yang  diambil  oleh  setiap  jajaran perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
41
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan
Paradigma Bisnis
1.  Mampu  membangun  sistem  yang  sinergis  dan  terpadu  sesuai dengan  perubahan  dan  perkembangan  pasar,  yang  berorientasi
kepada  kepuasan  pelanggan  melalui  kinerja  yang  unggul excellence.
2.  Mampu merencanakan,
melaksanakan, menganalisa
dan mengevaluasi  secara  objektif,  bekerja  keras,  beretika,  kreatif  dan
inovatif  serta  berorientasi  pada  hasil,  untuk  memberikan  nilai tambah perusahaan.
3.  Kepemimpinan  yang  visioner  mampu  memandang  jauh  kedepan dan  kedalam  perusahaan  serta  menjadi  panutan  dan  inspirator
terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4.  Bertanggung  jawab  dalam  pelaksanaan  regulasi  peraturan  dan
undang-undang  yang  terkait  dengan  perusahaan  dan  hubungan industrial yang harmonis.
5.  Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan.
6.  Peduli  terhadap  kehidupan  social  masyarakat  sekitar  dan kelestarian
lingkungan, serta
menghargai setiap
idegagasanmasukan  dari stakeholder,
dalam menciptakan
hubungan yang sinergis. 7.  Dalam
mengelola pengetahuan
knowledge management
perusahaan  mewajibkan  setiap  personil  berbagi  pengetahuan knowledge sharing untuk perbaikan yang berkelanjutan.
8.  Memberikan  kesempatan  kepada  personilnya  untuk  meningkatkan kompetensi
secara berkesinambungan,
dalam menghadapi
perubahan di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
42
Tata Nilai
Tata nilai dirangkum dalam frasa
”PRIMA”, meliputi: P   : Profitability mengutamakan profit
R  : Responsibility bertanggung jawab terhadap stakeholder I    : Integrity integritas
M  : Market ahead selalu yang terdepan A  : Accountability terpercaya.
4.1.2   Visi dan Misi perusahaan Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
Misi Perusahaan
1.  Menjalankan  usaha  dengan  prinsip-prinsip  usaha  terbaik,  inovatif, dan berdaya saing tinggi.
2.  Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.
3.  Mengintegrasikan  usaha  agroindustri  hulu,  hilir  dan  produk  baru, pendukung  agroindustri  dan  pendayagunaan  aset  dengan  preferensi
pada teknologi terkini.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur  organisasi  diperlukan  untuk  membedakan  batas-batas wewenang  dan  tanggung  jawab  secara  sistematis  yang  menunjukan
adanya hubungan keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan
Universitas Sumatera Utara
43
yang telah ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi  melaksanakan  serangkaian  kegiatan  tertentu.  Struktur
organisasi adalah posisi setiap jabatan yang ada yang memiliki tugas dan fungsi  yang  berbeda.  Berdasarkan  Surat  Keputusan  Direksi  PT
Perkebunan Nusantara IV No. 04.15Kpts55VIII2014 Tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV.
Struktur organisasi perusahan dapat dilihat pada gambar 4.1:
Universitas Sumatera Utara
44
Universitas Sumatera Utara
45
Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas Job Description dari setiap unit pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :
1.  Rapat Umum Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak  diberikan  kepada  Direksi  atau  Dewan  Komisaris,  dalam  batas  yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Jenis RUPS :
  RUPS  Tahunan  diadakan  setiap  tahun,  meliputi  RUPS  mengenai persetujuan  Laporan  Tahunan  dan  Rencana  Kerja  dan  Anggaran
Perusahaan.   RUPS  lainnyaRUPS  Luar  Biasa  yang  diadakan  sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Hak Pemegang Saham :
  Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.   Hak  untuk  memperoleh  informasi  material  mengenai  pengelolaan
perusahaan baik  dari Dewan Komisaris maupun  Direksi  secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
  Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan dividen.   Menyelenggarakan  RUPS  dalam  hal  Direksi  atau  Komisaris  lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta   penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Wewenang Pemegang Saham
  Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  Menyetujui  atau  menolak  Rencana  Jangka  Panjang  Perusahaan  RJPP dan RKAP.
  Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.   Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
Universitas Sumatera Utara
46
  Menetapkan  auditor  eksternal  untuk  melakukan  audit  atas  laporan keuangan.
  Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.
  Menetapkan  anggaran  dasar  dan  perubahannya.  Pelaksanaan  Rapat Umum  Pemegang  SahamTahunan  RUPS  yang  diadakan  selama  tahun
2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2.    Dewan Komisaris
Dewan  Komisaris  adalah  organ  perseroan  yang  bertugas melakukan  pengawasan  secara  umumatau  khusus  sesuai  dengan  Anggaran
Dasar  serta  memberi  nasihat  kepada  Direksi.  Berdasarkan  Anggaran  Dasar PTPN  IV  No.  11  tanggal  04  Agustus  2008  dan  Peraturan  Menteri  Negara
BUMN  No:  PER-12MBU2012  tentang  Organ  Dewan  KomisarisDewan Pengawas  BUMN  adapun  tugas  dan  wewenang  Dewan  Komisaris  adalah
sebagai berikut:
Tugas Dewan Komisaris
  Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan  Perseroan  serta  memberi  nasehat  kepada  Direksi  termasuk
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.   Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing-
masing  Indikator  Kinerja  Kunci  IKK  atau  Key  Perfomance  Indicator KPI dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian
target yang telah ditetapkan.   Memantau  efektivitas  praktek  Good  Corporate  Governance  yang
diterapkan oleh perusahaan.
Wewenang  Dewan  Komisaris  Dalam  melaksanakan  tugasnya  Dewan Komisaris berwenang untuk:
  Melihat  buku-buku,  surat-surat,  serta  dokumen-dokumen  lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga
dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
47
  Memasuki  pekarangan,  gedung,  dan  kantor  yang  dipergunakan  oleh Perusahaan.
  Meminta  penjelasan  dari  Direksi  danatau  pejabat  lainnya  mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
  Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan oleh Direksi.
3.  Tugas Direktur Utama
  Mengelola  Perusahaan  sesuai  amanat  RUPS  untuk  mewujudkan sasaran Perusahaan.
  Menjalankan  segala  tindakan  yang  berkaitan  dengan  pengurusan Perusahaan  untuk  kepentingan  Perusahaan  dan  sesuai  dengan
maksud  dan  tujuan  Perusahaan  serta  mewakili  Perusahaan  baik didalam  maupun  diluar  pengadilan  tentang  segala  hal  dan  segala
kejadian  dengan  memperhatikan  ketentuan  peraturan  perundang- undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
  Memimpin, mengkoordinasikan
dan mensinkronisasikan
pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum,  Direktur  Keuangan  dan  Direktur  Perencanaan  dan
Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.   Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.
  Mengatur  pembagian  tugas  dan  wewenang  masing-masing  anggota
Direksi.
Wewenang Direktur Utama
  Menetapkan  kebijakan  kepengurusan  Perusahaan  yang  sejalan dengan RUPS.
  Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan  ketentuan  semua  tindakan  Direktur  Utama  tersebut  telah
disetujui dalam Rapat Direksi.
Universitas Sumatera Utara
48
  Mengatur  penyerahan  kekuasaan  Direksi  kepada  seseorang  atau beberapa  anggota  Direksi  untuk  mengambil  keputusan  atas  nama
Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.   Mengatur  penyerahan  kekuasaan  Direksi  kepada  seseorang  atau
beberapa  orang  pekerja  Perusahaan  baik  sendiri-sendiri  maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk  mewakili  Perusahaan
didalam dan diluar Pengadilan.   Mengangkat  dan  memberhentikan  pekerja  Perusahaan  setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
4.   Tugas Direktur Produksi
  Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Produksi.
  Menyusun  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Perusahaan  dibawah Direktorat Produksi.
  Melaksanakan  dan  mengendalikan  program  kegiatandi  Bidang Tanaman, Pengolahan termasuk P3TBSdan Teknik.
  Menjalankan  arahan  dari  Direktur  Utama,  Dewan  Komisaris  dan RUPS.
  Mengadakan  rapat-rapat  internal  secara  berkala  di  lingkungan Direktorat  Produksi  untuk  mengevaluasi  pelaksanaan  program
usaha
Wewenang Direktur Produksi
  Menetapkan  kebijakan  pengelolaan  Perusahaan  pada  Direktorat Produksi.
  Mewakili  Perusahaan  baik  didalam  maupun  diluar  pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
  Bertindak  untuk  dan  atas  nama  Direksi  berdasarkan  surat  kuasa dari Direktur Utama.
Universitas Sumatera Utara
49
  Mengangkat  seorang  atau  lebih  sebagai  wakil  atau  kuasanya dengan  surat  kuasa  untuk  melakukan  perbuatan  tertentu  yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi.   Memberikan  persetujuan  pengeluaran  anggaran  dalam  rangka
operasional  Direktorat  Produksi  dengan  batasan  nilai  sesuai ketentuan yang berlaku.
Tugas Direktur Keuangan
  Memimpin  dan  mengkoordinasikan  tugas-tugas  di  bawah Direktorat Keuangan.
  Menyusun  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Perusahaan  di  bawah Direktorat Keuangan.
  Melaksanakan  dan  mengendalikan  program  kegiatan  yang  telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
  Menjalankan  arahan-arahan  dari  Direktur  Utama,  Dewan Komisaris dan RUPS.
  Mengadakan  rapat  internal  secara  berkala  guna  membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Wewenang Direktur Keuangan
  Menetapkan  kebijakan  pengurusan  Perusahaan  pada  Direktorat Keuangan.
  Mewakili  Perusahaan  baik  di  dalam  maupun  di  luar  pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
  Bertindak  untuk  dan  atas  nama  Direksi  berdasarkan  surat  kuasa dari Direktur Utama.
  Mengangkat  seorang  atau  lebih  sebagai  wakil  atau  kuasanya dengan  surat  kuasa  untuk  melakukan  perbuatan  tertentu  yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.
6.   Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
  Memimpin  dan  mengkoordinasikan  tugas-tugas  di  bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
Universitas Sumatera Utara
50
  Menyusun  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Perusahaan  dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
  Melaksanakan  dan  mengendalikan  program  kegiatan  di  Bidang Perencanaan termasuk  IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk
pengembangan  di  Bidang  Tanaman  dan  Program  Kemitraan  dan Bina Lingkungan PKBL.
  Menyusun  dan  melaksanakan  kegiatan  Perusahaan  dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
  Pengelolaan  dan  pengurusan  Anak  Perusahaan  dan  Perusahaan Penyertaan tidak termasuk aspek legal.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
  Menetapkan  kebijakan  pengurusan  Perusahaan  di  bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.
  Mewakili  Perusahaan  baik  didalam  maupun  diluar  pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
  Bertindak  untuk  dan  atas  nama  Direksi  berdasarkan  surat  kuasa dari Direktur Utama.
  Mengangkat  seorang  atau  lebih  sebagai  wakil  atau  kuasanya dengan  surat  kuasa  untuk  melakukan  perbuatan  tertentu  yang
berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur
Perencanaan dan
Pengembangan Usaha.   Memberikan  persetujuan  pengeluaran  anggaran  dalam  rangka
operasional  Direktorat  Perencanaan  dan  Pengembangan  Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
7.    Tugas Direktur SDM dan Umum
  Memimpin  dan  mengkoordinasikan  tugas-tugas  di  bawah Direktorat SDM dan Umum.
  Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.   Menyusun  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Perusahaan  di  bawah
Direktorat SDM dan Umum.
Universitas Sumatera Utara
51
  Melaksanakan  dan  mengendalikan  program  kegiatan  dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
  Melaksanakan  pengelolaan  SDM,  termasuk  rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
  Menetapkan  kebijakan  pengurusan  Perusahaan  pada  Direktorat SDM dan Umum.
  Mewakili  Perusahaan  baik  didalam  maupun  diluar  pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
  Bertindak  untuk  dan  atas  nama  Direksi  berdasarkan  surat  kuasa dari Direktur Utama.
  Mengangkat  seorang  atau  lebih  sebagai  wakil  atau  kuasanya dengan  surat  kuasa  untuk  melakukan  perbuatan  tertentu  yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.   Memberikan  persetujuan  pengeluaran  anggaran  dalam  rangka
operasional  Direktorat  SDM  dan  Umum  dengan  batasan  nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
  Mengusulkan  kepada  Direktur  Utama  untuk  promosi,  demosi, mutasi  dan  memberhentikan  karyawan  dilingkungan  Direktorat
SDM  dan  Umum  dan  Direktorat  lainnya  sesuai  peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8.   Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN  IV  memiliki  tiga  anak  perusahaan  yaitu,  PT.  Sarana  Agro Nusantara  PT.SAN  yang  bergerak  dalam  bidang  jasa  tangki  timbun
dan  pemompaan  CPO,  PT  Agro  Sinergi  Nusantara  dan  PT  Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa
Sawit.  Selain  memiliki  anak  perusahaan,  PTPN  IV  juga  memiliki perusahaan asosiasi, yaitu:
1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara
Universitas Sumatera Utara
52
3. PT Nusantara Mas Serta penyertaan saham pada :
1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara
3. PT Riset Perkebunan Nusantara 4. Hamburg
– Indonesische Import dalam likuidasi.
Jaringan Usaha
PTPN  IV  adalah  Badan  Usaha  Milik  Negara  BUMN  yang  bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan
komoditas  kelapa  sawit  dan  teh  yang  mencakup  pengolahan  areal  dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan
komoditas  menjadi  bahan  baku  berbagai  industri,  pemasaran  komoditas
yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN  IV  memiliki  30  Unit  Kebun  yang  mengelola  budidaya  Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit,
1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit,  yang menyebar di  9  Kabupaten,  yaitu  Kabupaten  Langkat,  Deli  Serdang,Serdang  Bedagai,
Simalungun,  Asahan,  Labuhan  Batu,Padang  Lawas  ,  Batubara  dan Mandailing  Natal.  Dalam  proses  pengolahan,  PTPN  IV  memiliki  15  Unit
Pabrik  Kelapa  Sawit  PKS  dengan  kapasitas  total  575ton  Tandan  Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun
Teh Basah DTBper hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas  450  ton  per  hari.  PTPN  IV  juga  didukung  oleh  1  Unit  Usaha
Engineering  Manufacturing  and  Construction  yaitu  Pabrik  MesinTenera
Universitas Sumatera Utara
53
PMT  dan  3  Unit  Usaha  Rumah  Sakit  yaitu  RS.  Laras,  RS.  Balimbingan dan  RS.  Pabatu.  Seluruh  Unit  Usaha  dan  Proyek  Pengembangan  PTPN  IV
dikelompokkan  kedalam  5  lima  Grup  Unit  Usaha  GUU.  Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.
Kinerja Usaha
Capaian  produksi  TBS  Kebun  Sendiri  Triwulan  I2014  berada  diatas RKAP  sebesar  9.698  ton  atau  2,19  dan  pembelian  TBS  dibawah  RKAP
sebesar  72.786  ton  atau  30,99.  Secara  gabungan  produksi  TBS  dibawah RKAP  sebesar  63.088  ton  atau  9,31.  Realisasi  produksi  TBS  Kebun
Sendiri  dan Pembelian TBS Triwulan  I2014  dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton
atau  1,50  dan  25.  722  ton  atau  18,86.  Realisasi  produksi  Daun  Teh Basah kebun sendiri  Triwulan  I2014  dibawah RKAP sebesar 339 ton  atau
5,61  dan  dibandingkan  dengan  periode  yang  sama  tahun  lalu  diatas sebesar 740 ton atau 14,90.
Capaian  penjualan  setelah  pungutan  ekspor  Triwulan  I2014  sebesar Rp  1.474,97  milyar  jika  dibandingkan  dengan  RKAP  sebesar  Rp  1.318,00
milyar  maka  bedara  diatas  RKAP  sebesar  Rp  156,97  milyar  atau  11,91. Realisasi  biaya  secara  keseluruhan  Triwulan  I2014  sebesar  Rp  1.202,05
milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi  biaya  berada  dibawah  RKAP  sebesar  Rp  129,50  milyar  atau
9,73.Capaian  Laba  sebelum  PPh  Triwulan  I2014  sebesar  Rp  272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar,
berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56.
Rencana Usaha
Secara  umum  rencana  kerja  Perseroan  akan  diarahkan  pada  bidang –
bidang sebagai berikut : 1.
Melakukan  pengembangan  industri  hilir  Bio  Diesel,  Biomassa, Oleokimia dll.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Ekspansi  pengembangan  areal  perkebunan  kelapa  sawit  ke  Kalimantan
dan Sulawesi 3.
Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit 4.
Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir 5.
Spin off Rumah Sakit  Sekolah PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG
Good  Corporate  Governance  secara  konsisten  dan  berkelanjutan. Penerapan  GCG  sebagai  budaya  perusahaan  mencakup  kalangan  internal
dan  kalangan  eksternal  perusahaan  seperti  mitra  bisnis  pelanggan  dan pemangku kepentingan lainnya.
Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1.
Transparansi  transparency:  yaitu  keterbukaan  dalam  melaksanakan proses  pengambilan  keputusan  dandalam  mengungkapkan  informasi
material dan relevan mengenai perusahaan. 2.
Akuntabilitas  accountability:  yaitu  kejelasan  fungsi  pelaksanaan  dan pertanggung  jawaban  organik  sehingga  pengelolaan  perusahaan
terlaksana secara efektif. 3.
Pertanggungjawaban  responsibility:  yaitu  kesesuaian  di  dalam pengelolaan  perusahaan  terhadap  peraturan  perundangan  dan  prinsip-
prinsip korporasi yang sehat. 4.
Kemandirian  independency:  yaitu  pengelolaan  perusahaan  yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan
tekanan  dari  pihak  manapun  serta  taat  asas  terhadap  peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip
– prinsip korporasi yang sehat. 5.
Kewajaran fairness: yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
ketentuan yang berlaku. Untuk  memastikan  penerapan  GCG  di  perusahaan,  Direksi  telah
membentuk  Bagian  Manajemen  Risiko  dan  GCG  serta  menunjuk  Direktur Perencanaan  dan  Pengembangan  Usaha  sebagai  penanggung  jawab  dalam
penerapan  dan  pemantauan  GCG  di  PTPN  IV.  Perseroan  menuangkan
Universitas Sumatera Utara
55
penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen
dalam penerapan tata kelola.
4.2 Analisis Hasil Data 4.2.1 Deskriptif Data