12
2.   Melakukan konfirmasi kepada Bagian fungsional terkait. 3.   Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik.
4.  Menindaklanjuti  hasil  temuan  secara  berjenjang,  sesuai  peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.  Ketaatan  dan  Pelanggaran  Code  of  Conduct  Pedoman Perilaku
1
.  Ketaatan terhadap Code of Conduct Pedoman Perilaku a  Pelaku  bisnis  wajib  membaca,  memahami  dan  menghayati
setiap butir pedoman perilaku dengan baik dan benar. b  Pelaku  bisnis  sama-sama  bertanggung  jawab  mewujudkan
setiap  butir  pedoman  perilaku  ini  kedalam  perilaku  pribadi masing-masing.
c  Setiap  bawahan  wajib  meminta  penjelasan  kepada atasannya  apabila  terdapat  ketidakjelasan  baginya  untuk
berperilaku  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan  tugas  dan tanggungjawabnya,
sebaliknya atasan
harus dapat
memberikan penjelasan yang baik dan benar. 2.  Pelaporan pelanggaran Code of Conduct Pedoman Perilaku
Melaporkan seseorang atau rekan sekerja memang menimbulkan semacam  konflik  batin  bagi  si  pelapor,  tetapi  segenap  pelaku
bisnis  harus  berfikir  positif  yaitu  kepentingan  yang  lebih  besar yakni perusahaan.
3.  Sanksi atas pelanggaran Code of Conduct Pedoman Perilaku Pelaku  bisnis  yang  terbukti  melakukan  pelanggaran  dalam
tingkatan  apapun  akan  diberikan  sanksi  disiplin  atau  sanksi
Universitas Sumatera Utara
13
lainnya  sesuai  peraturan  yang  berlaku.  Setiap  tahun  seluruh pelaku  bisnis  diwajibkan  secara  tertulis  untuk  menyatakan
diwujudkan  dalam  suatu  pernyataan  kepatuhan  tahunan  yang ditanda  tangani  oleh  setiap  pelaku  bisnis  sebagai  salah  satu
syarat  kelanjutan  hubungan  kerja  dengan  perusahaan.  Code  of Conduct
Pedoman perilaku
ini  merupakan pedoman
pelaksanaan  pada  kinerja karyawan  PTPN  IV Persero sebagai standart perilaku yang harus dipatuhi diperusahaan.
2.1.3  Kinerja Karyawan a.  Pengertian Kinerja
Dalam melakukan
pekerjaannya, seseorang
karyawan hendaknya  memiliki  kinerja  yang  tinggi.  Akan  tetapi  hal  tersebut  sulit
dicapai,  bahkan  karyawan  banyak  yang  memiliki  kinerja  yang  rendah atau  semakin  menurun  yang  memilih  pengalaman  kerja  dan  lembaga
pun  telah  banyak  melakukan  pelatihan  dan  pengembangan  terhadap sumber  daya  manusianya,  untuk  dapat  meningkatkan  kemampuan  dan
motivasi kerja karyawannya. Menurut  Hervert  dalam  rivai,  Veitzhal  2009  :  604
menyatakan “kinerja  adalah  suatu  tampilan  keadaan  secara  utuh  atas
perusahaan  selama  periode  waktu  tertentu,  merupakan  hasil  atau prestasi
yang dipengaruhi
oleh kegiatan
operasional dalam
memanfaatkan sumber daya yang ada ”.
Universitas Sumatera Utara
14
Manajemen  kinerja  adalah  sebuah  proses  untuk  menetapkan apa  yang  harus  dicapai,  dan  pendekatannya  untuk  mengelola  dan
pengembangan  manusia  melalui  suatu  cara  yang  dapat  meningkatkan kemungkinan  bahwa  sasaran  akan  dapat  dicapai  dalam  suatu  jangka
waktu  tertentu  baik  pendek  maupun  panjang.  Secara  khusus  dan spesifik, manajemen kinerja bertujuan untuk:
  Memperoleh peningkatan kinerja yang berkelanjutan;   Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan;
  Untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan kepuasan kerja
dan  mencapai  potensi  pribadi  yang  bermanfaat  bagi  individu  dan organisasi;
  Bertindak  sebagai  daya  dongkrak  untuk  perubahan  yang  lebih berorientasi kinerja.
b.  Standar kinerja