61
4.2.4.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bermakna korelasi antara setiap variabel bebas dalam suatu
model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadai korelasi diantara variabel bebas. Multikoleniaritas dapat dilihat dari nilai
tolerance variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah
bebas dari masalah multikolinearitas.
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance
VIF Pengendalian Internal X1
0,532 1,879
Pedoman Perilaku X2 0,532
1,879
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen 0.10 yaitu sebesar 0,532 dan 0,532 dengan nilai
VIF semua variabel independen kurang dari 10 yaitu sebesar 1.879 dan 1.879 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi
multikolinieritas.
4.2.4.3 Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
62
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot
Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.
4.2.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20. Analisis regresi
linier berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-,108 ,657
-,165 ,870
Pengendalian Internal X1 ,225
,180 ,194
1,252 ,220
Pedoman Perilaku X2 ,802
,200 ,622
4,004 ,000
Dependent Variable: Kinerja Karyawan Y Sumber : Data Primer diolah, 2016
Universitas Sumatera Utara
63
Hasil perhitungan pada tabel 4.6 coefficients diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -0,108 + 0,225 X
1
+ 0.802 X
2
+ e
Keterangan : Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Pengendalian Internal X2 = Code Of Conduct Pedoman Perilaku
e = Error
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa: 1.
Nilai konstanta sebesar -0,108 menunjukkan setiap perubahan pengurangan satu satuan skor, Pengendalian Internal dan Pedoman
Perilaku akan merubah skor Kinerja Karyawan . 2.
Nilai koefisien regresi � sebesar 0.225 menunjukkan bahwa variabel
Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini berarti bahwa bila Pengendalian Internal ditingkatkan maka
akan menaikkan nilai dari Kinerja Karyawan. 3.
Nilai koefisien regresi � sebesar 0.802 menunjukkan bahwa variabel
Pedoman Perilaku berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini berarti bahwa bila Pedoman Perilaku ditingkatkan maka akan
menaikkan nilai dari Kinerja Karyawan. 4.
Dari nilai Beta maka Pengendalian Internal sebesar 0.194 sedangkan Pedoman Perilaku sebesar 0.622, sehingga Pedoman Perilaku lebih
besar pengaruhnya dibandingkan Pengendalian Internal.
Universitas Sumatera Utara
64
4.2.5.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima
jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan hipotesis ditolak jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.7 Uji t
Coefficients
a
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Dari tabel 4.7 dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel pengendalian internal sebesar 1,252 dengan nilai signifikan 0,220,
sedangkan �
��
adalah 1,692 sehingga �
ℎ� ��
1,252 1,692, maka pengendalian internal secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Signifikan penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0.220 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka artinya
pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-,108 ,657
-,165 ,870
Pengendalian Internal X1
,225 ,180
,194 1,252
,220 Pedoman Perilaku X2
,802 ,200
,622 4,004
,000
Universitas Sumatera Utara
65
Pedoman perilaku memiliki �
ℎ� ��
sebesar 4,004 dengan nilai signifikasi 0,000, sedangkan
�
��
adalah 1,692, sehingga �
ℎ� ��
�
��
4,004 1,692, maka pedoman perilaku secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Signifikasi penelitian juga
menunjukkan angka 0,05 0,000 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya pedoman perilaku berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan
4.2.5.2 Uji F