32
independen  dinaikkan  atau  diturunkan  nilainya  dimanipulasi,  dalam Sugiyono 2006 : 149.
3.6.3  Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1  Uji Normalitas
Tujuan  uji  normal  variabel  atau  residual  memiliki distribusi  adalah  ingin  mengetahui  apakah  dalam  model  regresi
variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi  normal.  Uji normalitas  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  uji  grafik
dan  uji  Statistik  Kolmogrov-Smirov  K-S.  Pada  uji  grafik,  data yang  baik  adalah  data  dengan  bentuk  lonceng  bell  shaped  yang
mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji  statistik  Kolmogrov-Smirov  K-S  memiliki  kriteria  sebagai
berikut: 1.
Nilai  Signifikan    0,05,  maka  distribusi  data  adalah  tidak normal.
2. Nilai Signifikan  0,05, maka distribusi data adalah normal.
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  regresi ditemukan  adanya  korelasi  diantara  variabel  independen.
Multikolinieritas  adalah  situasi  adanya  korelasi  variabel-variabel independen  antara  yang  satu  dengan  yang  lainnya.  Dalam  hal  ini
kita  sebut  variabel-variabel  bebas  ini  tidak  ortogonal.  Variabel- variabel  bebas  yang  bersifat  ortogonal  adalah  variabel  bebas  yang
memiliki  nilai  korelasi  diantara  sesamanya  sama  dengan  nol.  Jika
Universitas Sumatera Utara
33
terjadi  korelasi  sempurna  diantara  sesama  variabel  bebas,  maka konsekuensinya adalah :
a. Koefisien
–koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b.
Nilai  standar  error  setiap  koefisien  regresi  menjadi  tidak terhingga.
Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antarvariabel  independen.  Jika
terjadi korelasi,
maka dinamakan
terdapat problem
multikolinearitas.  Ada  dua  cara  yang  dapat  dilakukan  jika  terjadi multikolinearitas, yaitu:
a. Mengeluarkan  salah  satu  variabel,  misalnya  variabel
independen A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b. Menggunakan  metode  lanjut  seperti  Regresi  Bayesian  atau
Regresi Ridge. Pengujian  multikolinearitas  dilakukan  dengan  melihat  nilai
VIF  dan  tejadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Jika  nilai VIF  lebih  besar  dari  2,  maka  terjadi  multikolinearitas  di  antara
variabel  independen.  Disamping  itu,  suatu  model  dikatakan terdapat  gejala  multikolinearitas,  jika  korelasi  diantara  variabel
independen  lebih  besar  dari  0,9  Ghozali,  2001  dalam  Erlina 2008: 105.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi  ketidaksamaan  variabel  dari  residual  satu  pengamatan  ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan  lain  tetap  maka  disebut  homoskedastisitas  dan  jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak  terjadi  heteroskedastisitas,  Erlina  2008:  106.  Untuk
mendeteksi  ada  atau  tidaknya  heteroskedastisitas,  maka  metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik plot.
Metode  grafik  plot  dilakukan  dengan  cara  mendiagnosa diagram  residual  plot  yang  kemudian  dibandingkan  dengan  hasil
prediksi. Penentuan heteroskedastisitas didasari oleh: 1.
Jika  titik-titik  tersebar  membentuk  pola  tertentu  dan  teratur bergelombang
melebar kemudian
menyempit, maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak
terjadi.
3.6.4 Analisis Regresi Berganda
Menurut  Sugiyono  2006  :  210  analisis  regresi  ganda  digunakan oleh  peneliti  bila  peneliti  bermaksud  meramalkan  bagaimana  keadaan
naik  turunnya  variabel  dependen  kriterium,  bila  dua  atau  lebih variabel independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai.
Universitas Sumatera Utara
35
Untuk  menentukan  hubungan  yang  berlaku  antara  peranan pengendalian  internal  dan  code  of  conduct  pedoman  perilaku  terhadap
peningkatan  kinerja  karyawan  bagian  akuntansi  pada  PT.  Perkebunan Nusantara  IV  Persero  Medan.  Peneliti  menggunakan  analisis  regresi
berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana : Y
: Peningkatan Kinerja Karyawan a
: Nilai intersep konstanta � − �
: koefisien arah regresi X1
: Peranan Pengendalian Internal X2
: Pedoman Perilaku e
: error
3.6.5  Uji Hipotesis 3.6.5.1 Uji t
Uji  ini  menunjukkan  seberapa  jauh  variabel  independen secara  parsial  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen.  Uji-  t  ini
disebut  juga  sebagai  uji  signifikasi  individual.  Uji  hipotesis  ini dilakukan  dengan  cara  membandingkan
�
ℎ� ��
dengan �
��
dalam tingkat probabilitas 5. Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika : �
ℎ� ��
�
��
atau sig t  0.05 Ha diterima jika :
�
ℎ� ��
�
��
atau sig t  0.05
Universitas Sumatera Utara
36
3.6.5.2 Uji F
Uji  ini  digunakan  untuk  menunjukkan  apakah  semua variabel  independen  yang  dimasukkan  dalam  model  ini
mempunyai  pengurus  secara  bersama-sama  terhadap  variabel dependen.Untuk  mengetahui  apakah  model  regresi  dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak Kriteria pengambilan keputusan:
Jika �
ℎ� ��
�
��
maka tolak Ho artinya signifikan Jika
�
ℎ� ��
�
��
maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan α = 0,05
3.6.5.3 Koefisien Determinan