9
hukum  dan  peraturan  yang  berlaku  sehingga  tujuan  organisasi  dapat dicapai secara efektif.
b.  Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan  pengendalian  internal  untuk  membantu  anggota manajemen dalam melakukan tugasnya.
Menurut  Arens,  Elder  dan  Beasley  2008:  370-371  Manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian
internal yang efektif sebagai berikut:
1 Reabilitas  pelaporan  keuangan.  Manajemen  bertanggung
jawab  untuk  menyiapkam  laporan  bagi  para  investor, kreditor,  dan  pemakai  lainnya.  Manajemen  memikul  baik
tanggung  jawab  hukum  maupun  profesional  untuk memastikan  bahwa  informasi  telah  disajikan  secara  wajar
sesuai  dengan  prinsip-prinsip  akuntansi  yang  berlaku umum PABU.
2 Efisiensi  dan  efektifitas  operasi.  Pengendalian  dalam
perusahaan akan mendorong pemakai sumber daya secara efisien dan efektif untuk  mengoptimalkan sasaran-sasaran
perusahaan.
3 Ketaatan  pada  hukum  dan  peraturan.  Section  404
mengharuskan  semua  perusahaan  publik  mengeluarkan laporan  tentang  keefektifan  pelaksanaan  pengendalian
internal  atas  pelaporan  keuangan.  Selain  mematuhi ketentuan hukum dalam Section 404, organisasi-organisasi
publik,  nonpublik,  dan  nirlaba  diwajibkan  menaati berbagai hukum dan peraturan.
c.  Unsur- unsur Pengendalian Internal
Kerangka  kerja  pengendalian  internal  yang  dikeluarkan  oleh Committe of Sponsoring Organizations COSO yang menguraikan
mengenai  komponen  pengendalian  internal  dalam  Arens,  Elder dan Beasley  2008 : 376- 386 adalah:
1 Lingkungan pengendalian control environment
2 Penilaian risiko risk asessment
3 Aktivitas pengendalian control activities
4 Informasi
dan komunikasi
information and
communication 5
Pemantauan Monitoring
Universitas Sumatera Utara
10
d.  Pelaporan Pengendalian Internal
Berdasarkan  Undang-undang  Sarbanes-Oxley  dalam  Hery  2011  : 109,  auditor  diharuskan  untuk  menyusun  laporan  audit  mengenai
pengendalian  internal  atas  pelaporan  keuangan.  Laporan  audit berisi:
1 Pendapat  auditor  apakah  penilaian  manajemen  terhadap
keefektifan pengendalian
internal atas
pelaporan keuangan per akhir periode pembukuan telah dinyatakan
secara wajar dalam semua hal yang material. 2
Pendapat  auditor  mengenai  apakah  perusahaan  telah menyelenggarakan  dalam  semua  hal  yang  material
pengendalian  internal  yang  efektif  atas  pelaporan keuangan per tanggal yang disebutkan.
2.1.2  Code of Conduct Pedoman Perilaku a.  Pengertian Pedoman Perilaku
Pengelolaan  perusahaan  tidak  dapat  dilepaskan  dari  aturan- aturan  main  yang  selalu  harus  diterima  dalam  pergaulan  sosial,  baik
aturan  hukum  maupun  aturan  moral  atau  etika.  Code  Of  Conduct merupakan  pedoman  bagi  seluruh  pelaku  bisnis  di  PTPN  IV  dalam
bersikap    dan  berperilaku  untuk  melaksanakan  tugas  sehari-hari  serta dalam  berinteraksi  dengan  rekan  sekerja,  mitra  usaha  dan  pihak-pihak
lainnya  yang  berkepentingan.  PTPN  IV  dalam  hal  ini  telah menyampaikan  dan  mensosialisasikan  buku  pedoman  prilaku  kepada
seluruh  karyawan.  Manakala  manajemen  menerima  informasi  yang berisi tentang adanya indikasi penyimpangan terkait Sistem Operasional
Prosedur perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun pihak luar, manajemen  bersikap  terbuka  dan  menindaklanjuti  dengan  prinsip
kehati-hatian.
Universitas Sumatera Utara
11
PTPN  IV  telah  menerapkan  Tata  Nilai  Perusahaan  yaitu Profitability, Responsibilty Integrity, Market Ahead dan Accountability.
yang disingkat dengan”PRIMA”. Pada tahun 2006 PTPN IV juga telah menerbitkan Pedoman Perilaku Code Of Conduct . Tata nilai PRIMA
dan Pedoman Perilaku Code Of Conduct Perusahaan merupakan suatu program paradigma bisnis dalam membangun budaya perusahaan serta
membangun  tata  kelola  perusahaan yang  terintegrasi
untuk mewujudkan  visi  dan  misi  perusahaan.  Pembentukan  citra  yang  baik
terkait  erat  dengan  perilaku  perusahaan  dalam  berinteraksi  atau berhubungan  dengan  para  stakeholder.  Perilaku  perusahaan  secara
nyata  tercermin  pada  perilaku  pelaku  bisnisnya.  Dalam  mengatur perilaku  inilah,  perusahaan  perlu  menyatakan  secara  tertulis  nilai-nilai
etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan  diwajibkan  bagi  setiap  pelaku  bisnisnya.  Pernyataan  dan
pengkomunikasian  nilai-nilai  tersebut  dituangan  dalam  Code  Of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi :
1.  Pemegang Saham 2.  Dewan Komisaris
3.  Direksi 4.  Karyawan Pimpinan dan Pelaksana
5.  Mitra bisnis dan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Seluruh  informasi  tersebut  akan  diteliti  kebenarannya  oleh  Bagian
Sekretaris Perusahaan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1.  Melakukan  identifikasi  informasi  untuk  membedakan  antara  fakta
dan opini.
Universitas Sumatera Utara
12
2.   Melakukan konfirmasi kepada Bagian fungsional terkait. 3.   Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik.
4.  Menindaklanjuti  hasil  temuan  secara  berjenjang,  sesuai  peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.  Ketaatan  dan  Pelanggaran  Code  of  Conduct  Pedoman Perilaku