65
Pedoman perilaku memiliki �
ℎ� ��
sebesar 4,004 dengan nilai signifikasi 0,000, sedangkan
�
��
adalah 1,692, sehingga �
ℎ� ��
�
��
4,004 1,692, maka pedoman perilaku secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Signifikasi penelitian juga
menunjukkan angka 0,05 0,000 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya pedoman perilaku berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan
4.2.5.2 Uji F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi 0,05 berarti bahwa variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
2,777 2
1,388 22,974
,000
b
Residual 1,934
32 ,060
Total 4,710
34
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Y b. Predictors: Constant, Pedoman Perilaku X2, Pengendalian Internal X1
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Dari tabel Uji ANOVA, diperoleh �
ℎ� ��
sebesar 22,974 dengan tingkat signifikasi 0,000, sedangkan
�
��
sebesar 3,29
Universitas Sumatera Utara
66
dengan signifikan 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian dan pedoman perilaku secara simultan
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan karena �
ℎ� ��
�
��
22,974 3,29 dan signifikasi penelitian 0,05 0,000 0,05.
4.2.5.3 Koefisien Determinan
�
�
Nilai Koefisien Determinan
� menunjukkan seberapa
besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai Koefisien Determinan
� dapat dilihat pada tabel 4.9 yaitu sebesar 0,589.
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinan R2 dan Uji Adjusted R²
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,768
a
,589 ,564
,24583
a. Predictors: Constant, Pedoman Perilaku X2, Pengendalian Internal X1 b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Y
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Hal ini menunjukkan nilai � sebesar 0.589. hal ini berarti
Pengendalian Internal X
1
dan Pedoman Perilaku X
2
mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan Y yaitu sebesar 58,9
terhadap Kinerja Karyawan Y Pada PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Sedangkan sisanya 41,1 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
67
4.3 Pembahasan a. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Jika suatu
perusahaan tidak memiliki pengendalian internal yang baik terhadap kinerja karyawannya maka perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi
secara baik. Dikarenakan bahwa pengaruh antara pengendalian internal dengan kinerja karyawan adalah semakin rendah pengendalian internal,
maka kinerja karyawan yang dihasilkan akan mengakibatkan penurunan hasil produksi perusahaan, sebaliknya apabila pengendalian internal
semakin tinggi maka kinerja karyawan yang dihasilkan dapat meningkatkan hasil produksi perusahaan tersebut.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan perkebunan yang menjadi sampel dalam penelitian ini harus memperhatikan pentingnya
pengendalian internal dalam perusahaan. Alasannya adalah karena pengendalian internal merupakan suatu pengendalian yang mengarahkan
kinerja karyawannya untuk dapat bekerja sesuai prosedur, secara efektif dan efisien untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
b. Pengaruh Code Of Conduct Pedoman Perilaku terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa code of conduct pedoman perilaku berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dalam suatu
perusahaan, salah satu alat yang penting untuk menunjang kinerja
Universitas Sumatera Utara