44
efektif dan efisien, setiap orang yang terlibat perlu mengantisipasi perubahan dan seharusnya pula mereka tidak takut akan perubahan
tersebut. Dalam kasus tertentu, pemimpin transformasional harus sigap merespon perubahan tanpa mengorbankan rasa percaya dan tim kerja
yang sudah dibangun.
5. Mobilitas, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya
dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.
6. Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang
positif. 7. Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bulat
untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas, emosi, dan
fisik serta komitmen.
2.7.3 Karakteristik-Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
Karakteristik pemimpin transformasional menurut Yulk 1998, 56 adalah : 1.
Menciptakan visi dan kekuatan misi 2.
Menanamkan kebanggaan pada diri bawahan 3.
Memperoleh dan memberikan penghormatan 4.
Menumbuhkan kepercayaan di antara bawahan 5.
Mengkomunikasikann harapan tertinggi 6.
Menggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi 7.
Mengeskpresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana 8.
Menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah secara hati-hati pada bawahan
9. Memberikan perhatian secara personal
10. Membimbing dan melayani tiap bawahan secara indivdual
11. Melatih dan memerikan saran-saran
12. Menggunakan dialog dan diskusi untuk mengembangkan potensi dan
kinerja bawahan
Devanna dan Tichy mengemukakan beberapa karakteristik dari pemimpin transformasional yang efektif antara lain Luthans1995 :
1. Mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai agen perubahan
2. Mereka mendorong keberanian dan pengambilan resiko yang berhati-
hati 3.
Mereka percaya pada orang-orang dan sangat peka terhadap kebutuhan- kebutuhan mereka
4. Mereka dilandasi oleh nilai-nilai yang membimbing perilaku mereka
Universitas Sumatera Utara
45
5. Mereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup lifelongs
learners bersifat fleksibel dan terbuka terhadap pelajaran dari pengalaman
6. Mereka memiliki keterampilan kognitif dan kemampuan untuk
mengatasi kompleksitas, ambiguitas, dan ketidakpastian 7.
Mereka juga adalah seroang pemimpin yang visioner.
2.7.4 Dampak Kepemimpinan Transformasional
1. Dampak Kepatuhan
Fisher 1981, 78 menyatakan bahwa kepatuhan dibedakan mejadi dua yakni ada urutan pertama mengacu ada kepatuhan yang berdiri sendiri, berupa
aturan substantif yang sering diwujudkan dalam perjanjian. Jadi maksutnya ialah sikap patuh terhadap perjanjian yang telah diratifikasi oleh pihak internal.
Terdapat alasan terjadinya ketidak patuhan yakni adanya ambiguitas yang biasanya terdapat bahasa yang tidak dimengerti dan ketidak pastihan perjanjian,
keterbatasan pada kapasitas pihak untuk melakukan perjanjian dan dimensi temporal dimana terjadinya perubahan sosial dan ekonomi Chayes dan Chayes
1993, 65. Urutan kedua kepatuhan yang dimaksut ialah patuh terhadap otoritas keputusan pihak ketiga.
Oran Yong 1979, 54 menjelaskan bahwa kepatuhan dikatakan dapat terjadi ketika perilaku nyata dari subjek terentu sesuai dengan perilaku yang
ditentukan dan ketidakpatuhan atau pelanggaran terjadi ketika perilaku aktual berasal dari perilaku yang ditentukan Yong dalam Simmon 1998, 66. Dari sini
penulis berasumsi bahwa kepatuhan dapat terealisasi dengan baik dan dapat juga terjadi tidak patuh dengan satu peraturan yang sama. Kepatuhan sendiri
merupakan eksplisit dari aturan atau bentuk nyata aturan yang bersifat hukum atau normatif sehingga terdapat tuntutan atau permintaan dari pihak pemberi aturan,
Universitas Sumatera Utara