54
3.6.1 Skala Pengukuran
Menurut Hasan 2002, 72 Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur. Skala pengukuran variabel yang yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala Likert. Menurut Hasan 2002, 72 “skala likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian fenomena sosial spesifik, seperti
sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang”. Dalam Skala Likert, setiap item jawaban diberi skor dengan skala 1- 4,
yaitu:
Tabel 3.3 Pengukuran dengan Skala Likert Alternatif Jawaban
Bobot Penilaian
Selalu S 4
Sering S 3
Kadang-Kadang KK 2
Tidak Pernah TP 1
Kuesiooner yang menggunakan skala Likert pada penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist. Responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan
yang diajukan. Dari hasil penelitian akan diperoleh skor setiap pertanyaan maupun skor total untuk seluruh responden.
3.6.2 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor
butir dengan skor total Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS versi
Universitas Sumatera Utara
55
23.00. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf a= 0,3.
Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid
invalid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.Adapun koefisien korelasi validitas ini yaitu:
1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan diketahui valid. 2. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan diketahui tidak valid. 3. r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation
3.6.3 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner diketahui reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Ghozali 2005, 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Repeated Measure
atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda
dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot
atau pengukuran sekali saja dilakukan hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Pengujian reliabilitas angket dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji
Cronbach Alpha . Suatu konstruk atau variabel diketahui reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha 0,60.
Universitas Sumatera Utara
56
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria:
Jika r alpha positif dari r tabel, maka pertanyaaan reliabel. Jika r alpha negatif dari r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel.
Pengukuran uji validitas dan reliabilitas mengguakan software SPSS versi
23.00
.3.7 Teknis Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Data dari hasil penelitian yang dikumpulkan melalui
angket diolah dengan bantuan program SPSS Statistical Package for Social Science
versi 23.00. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan wujud statistik regresi linier sederhana antara prestasi kerja pustakawan dengan
kepemimpinan transformasional. Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y = preastasi kerja Pustakawan X = Kepemimpinan Transformasional
a = Konstanta ß = Koefisien regresi
Kriteria hipotesis kerja adalah sebagai berikut: 1. Ho : ß1 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan
transformasional terhadap prestasi kerja pustakawan. 2. Ha : ß1
≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan
transformasional terhadap prestasi kerja pustakawan.
Universitas Sumatera Utara
57
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada
tingkat kepercayaan 95 a = 0,05. Jika thitung ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima sedangkan jika thitung = t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
3.7.1 Analisis Data Deskriptif