89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
29.74 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
2. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif terhadap Prestasi
Kerja Pustakawan Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara.
3. Hasil pengujian
t
hitung
variabel kepemimpinan transformasional x sebesar 3,443 sedangkan
t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 a=5 adalah 2,030. Dengan demikian bahwa nilai
t
hitung
3,443 t
tabel
2,030, maka keputusannya adalah hipotesis nol H
ditolak, dan hipotesis alternatif
H
1
diterima. Hal ini berarti variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan significant terhadap prestasi
kerja pustakawan. 4.
Nilai korelasi R adalah sebesar 0,053. Hal ini menunjukkan bahwa 5,3 prestasi kerja pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara dipengaruhi oleh Kepemimpinan Transformasional, sedangkan selebihnya sebesar 94,7
prestasi kerja pustakawan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
29.75 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan bahwa Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara dapat
Universitas Sumatera Utara
90
mempertimbangkan setiap kebijakan dan keputusan yang diambil dalam memberikan kebijakan-kebijakan baru pemberian TUPOKSI dan motivasi kerja
pada tiap-tiap pustakawan dan menjalankan kepemimpinan transformasional yang baik kepada pustakawan dengan berorientasi pada peningkatan prestasi kerja
pustakawan yang lebih baik dikemudian hari. Penelitian ini akan lebih baik jika ditambahkan variabel-variabel pendukung yang diperoleh dari penelitian-
penelitian dan referensi yang lain yang memungkinkan akan menambah variabel yang dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja pustakawan.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Prestasi Kerja Pustakawan
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Prestasi kerja sangat erat hubungannya
dengan produktivitas kerja. Pelaksanaan kerja dalam arti prestasi kerja tidak hanya menilai hasil fisik yang telah dihasilkan oleh seorang pustakawan.
Menurut Yuli 2005, 89 “Prestasi kerja job performance merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Hal yang sama dinyatakan oleh Mangkunegara 2006, 121 menyatakan bahwa, “kinerja pustakawan prestasi kerja adalah hasil kerja yang berkualitas
dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk
mencapai tujuan organisasi”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untu
mencapai tujuan organisasi. Soeprihanto 2000, 7 menyatakan bahwa, “prestasi kerja seorang karyawan
pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, targetsasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.
Universitas Sumatera Utara
7
Sedangkan Hariandja 2002, 195 mengemukakan bahwa, “prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang
ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Prestasi kerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai
tujuannya”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja pustakawan
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pustakawan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi. 2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Prestasi kerja karyawan di setiap organisasi sangat berbeda-beda. Para pemimpin organisasi sangat menyadari adanya perbedaan antara satu karyawan
dengan karyawan yang lain, meskipun para karyawan tersebut berada ditempat yang sama produktivitas kerjanya tidaklah sama, maka dari itu kinerja individu
setiap karyawan akan dapat tercapai apabila didukung dengan upaya bekerja dan didukung oleh organisasinya. Oleh karena itu prestasi kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Menurut Davis yang dikutip oleh Mangkunegara 2006, 13, prestasi kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1.
Faktor kemampuan Ability Secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge
+ skill. Yang maksudnya pimpinan dan karyawan harus memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai prestasi yang maksimal.
2. Faktor motivasi Motivation Motivasi diartikan suatu sikap attitude
pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan
Universitas Sumatera Utara
8
organisasinya. Situasi kerja yang dimaksud mencakup hubungan kerja, fasilistas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan
kerja dan kondisi kerja.
Sedangkan menurut Nasution 2000, 119 faktor-faktor yang termasuk dalam penilaian prestasi kerja terdiri dari:
1. Kualitas pekerjaan 2. Sikap
3. Ketaatan terhadap pekerjaan 4. Koordinasi dan kepemimpinan
5. Perencanaan dan pengorganisasian 6. Pendelegasian dan kontrol
7. Pembinaan bawahan.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Fhatoni 2006, 240 yang menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor penilaian prestasi kerja yaitu:
1. Yang dinilai adalah manusia yang memiliki kemampuan tertentu juga
tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan 2.
Penilaian pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistik, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan
diterapkan secara objektif
3. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pustakawan yang dinilai
dengan maksud ialah: a. Dalam hal penilaian tersebut positif, menjadi dorongan kuat bagi
pustakawan yang bersangkutan untuk lebih berprestasi lagi di masa yang akan datang.
b. Dalam hal penilaian tersebut negatif, pustakawan yang bersangkutan mengetahui kelemahannya dan dengan demikian dapat mengambil
berbagai langkah untuk mengatasi kelemahan tersebut. c. Jika seseorang merasa mendapat penilaian yang tidak objektif,
diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatannya 4. Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu didokumentasikan
dengan rapi dalam arsip kepegawaian setiap orang hingga tidak ada informasi yang hilang
5. Hasil penilaian prestasi kerja setiap orang menjadi bahan yang selalu turut dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang diambil mengenai
mutasi pegawai. Selain pendapat di atas, menurut Pareek yang dikutip oleh Arep 2002, 174, faktor-faktor penilaian prestasi kerja adalah :
1.
Kemampuan merencanakan 2.
Kemampuan berorganisasi 3.
Koordinasi 4.
Penyeliaan
Universitas Sumatera Utara
9
5. Kepemimpinan dan dinamika
6. Inisiatif
7. Kepandaian mencari akal
8. Kreatifitas dan daya khayal
9. Perkembangan para bawahan
10. Sumbangan kepada semangat kelompok
11. Kemampuan analisis
12. Pendelegasian
13. Hubungan masyarakat
14. Sosialibilitas
15. Kepercayaan pada diri sendiri
16. Pengambilan keputusan
17. Kerjasama
18. Fleksibilitas
19. Penyelesaian masalah
20. Pengambilan resiko
21. Kemampuan memotivasi bawahan
22. Mengelola konflik
23. Keterampilan komunikasi lisan tertulis
24. Keuletan
25. Kerja keras
26. Integritas
27. Niat
28. Empati
29. Ketegasan
30. Keahlian
31. Pengaturan data
32. Perhatian terhadap orang lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja seorang pustakawan adalah kemampuan
tertentu yang dimiliki oleh seorang pustakawan, sikap, ketaatan terhadap suatu pekerjaan, koordinasi dan kepemimpinan, kemampuan berorganisasi, kerja sama,
kemampuan berkomunikasi dan perhatian terhadap orang lain. Selanjutnya hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu didokumentasikan untuk menjadi
bahan keputusan yang diambil mengenai mutasi pegawai.
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.2Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja
Selain faktor-faktor penilaian prestasi kerja, terdapat juga unsur-unsur penilaian prestasi kerja. Menurut Nasution 2000, 95 unsur-unsur penilaian
prestasi kerja dibagi atas 2 dua kelompok, yaitu unsur kepala regu ke bawah dan kepala seksi ke atas. Masing-masing unsur-unsur tersebut adalah:
1. Kepala regu ke bawah: a. absensi
b. tanggung jawab terhadap pekerjaan c. kualitas pekerjaan
d. kecekatan atau keterampilan kerja e. inisiatif dan kreativitas
2. Kepala seksi ke atas: a. absensi
b. tanggung jawab terhadap pekerjaan c. kualitas pekerjaan
d. kecekatan atau keterampilan kerja e. inisiatif dan kreativitas
f. loyalitas g. kemampuan mengatur dan merencanakan pekerjaan
h. kemampuan untuk melatih dan membina.
Sedangkan menurut Utomo dan Hermawan 2000, 10, unsur-unsur dari penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai adalah :
1. Kesetiaan ialah tekat dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab. Tekat dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku seharihari dalam perbuatan melaksanakan tugas.
2. Prestasi Kerja ialah suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai oleh seorang PNS dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Prestasi kerja tersebut akan dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan PNS yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
11
3. Tanggung Jawab ialah kesanggupan seorang PNS untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknyadan tepat
pada waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
4. Ketaatan ialah kesanggupan seorang PNS untuk mentaati seala peraturan perundangundangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati
perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.
5. Kejujuran ialah ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan ugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang
diberikan kepadanya. 6. Kerja Sama ialah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
7. Prakarsa ialah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan
dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. 8. Kepemimpinan ialah kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang
lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokoknya. penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi
PNS yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang IIa ke atas yang memangku suatu jabatan.
Universitas Sumatera Utara
12
Pendapat lain dikemukakan oleh Flippo 1995, 250 menyatakan bahwa faktor-faktor prestasi kerja adalah:
1. Mutu kerja : ketepatan, keterampilan, ketelitian, kerapian 2. Kuantitas kerja : keluaran ; jangan hanya mempertimbangkan tugas-tugas
reguler, tetapi juga betapa cepat seseorang menyelesaikan tugas-tugas “ekstra” atau mendesak
3. Ketangguhan : mengikuti perintah, kebiasaan, keselamatan safety yang baik, inisiatif, ketepatan waktu dan kehadiran
4. Sikap : terhadap perubahan pekerjaan dan teman sekerja. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
unsur-unsur penilaian prestasi kerja antara kepala regu ke bawah dengan kepala seksi ke atas karena kenyataannya kemampuan, keahlian, tugas dan tanggung
jawab mereka pun sangat berbeda. Unsur-unsur penilaian prestasi kerja tersebut dapat dilihat dari kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,
kerja sama, prakarsa, kepemimpinan, mutu kerja, kuantitas kerja, ketangguhan, dan sikap.
Uraian di atas menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2 Penilaian Prestasi Kerja