Dalam melakukan perawatan pencegahan preventive maintenance dapat dilakukan pada perusahaan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin
yaitu dengan melihat langkah-langkah berikut
5
a. Mengidentifikasi dan melakukan pemilihan area
ini:
b. Memeriksa frekuensi kerja unit
c. Menjadwalkan penugasan dari perawatan pencegahan preventive
maintenance d.
Mempersiapkan penugasan dari perawatan pencegahan preventive maintenance
e. Menentukan pokok-pokok kebutuhan dari perawatan pencegahan preventive
maintenance f.
Memperluas ruang lingkup program perawatan pencegahan preventive maintenance ke area lain yang membutuhkannya.
3.3.2. Corrective MaintenancePerawatan Perbaikan
Corrective Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu
preventive maintenance. Pada umumnya, corrective maintenance bukanlah aktivitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen
mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula.
5
Dhillon, B.S. 2006. Maintanability, Maintenance, and Reliability for Engineers. New York : Taylor Francis Group, LLC. Hal 153
Universitas Sumatera Utara
Corrective Maintenance di dalam buku “Maintanability, Maintenance and Realibility for Engineers”, diasumsikan bahwa corrective maintenance dapat
dilaksanakan dengan lima langkah berikut
6
1. Mengetahui penyebab kegagalan failure recognition
:
2. Lokasi kegagalan failure location
3. Mendiagnosa peralatan atau unit- unit yang gagal dianogsis within the
equipment or item 4.
Mengganti atau memperbaiki bagian yang gagal failed part replacement orrepair
5. Mengembalikan sistem ke kondisi menjalankan tugasnya kembali system to service
3.3.3. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance berfungsi menangani langsung hal-hal yang bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada alatfasilitas yang dilakukan dengan
jalan memeriksa alatfasilitas secara teratur dan berkala serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang dijumpainya selama pemeriksaan. Bagaimana
baiknya suatu mesin yang telah direncanakan, keausan dan kerusakan selama pemakaian, pada umumnya masih dapat terjadi, meskipun demikian laju keausan
ini masih dapat diperkirakan besarnya bila mesinalat dipakai dalam kondisi normal.
6
Dhillon, B.S. 2006. Maintanability, Maintenance, and Reliability for Engineers. New York : Taylor Francis Group, LLC. Hal 144
Universitas Sumatera Utara
Predictive maintenance ini juga merupakan suatu teknikcara yang banyak dipakai dalam cara produksi berantai dimana bila ada gangguan darurat sedikit
saja pada sistem produksi tersebut misalnya ada kerusakan pada belt conveyor dapat menyebabkan terhentinya aliran produksi sehingga dapat menimbulkan
kerugian yang cukup besar pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam industri yang menggunakan proses kimia, terhentinya aliran sistem proses produksi
beberapa detik saja dapat menimbulkan kerusakan dan bila berhenti beberapa menit saja sudah dapat menimbulkan kerusakan berat yang fatal. Jadi predictive
maintenance merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian komponensuku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya
kerusakan.
3.4. RCM Reliability Centered Maintenance