Pemilihan Sistem dan Pengumpulan Informasi Pendefinisian Batasan Sistem Penjelasan Sistem dan Blok Fungsi

4. Pendeskripssian fungsi sistem dan kegegalan fungsi 5. Penyusunan failure mode and effect analysis FMEA 6. Penyusunan logic tree analysis LTA 7. Pemilihan tindakan

5.2.2.1. Pemilihan Sistem dan Pengumpulan Informasi

Sistem yang dipilih pada penelitian ini adalah sistem produksi sterilizer. Sistem ini terdiri dari: 1. Penerimaan bahan baku 2. Marking proses 3. Proses pemotongan 4. Proses pengeboran atau pembuatan lubang 5. Proses pengelasan 6. Proses finishing Dengan demikian, maka mesin-mesin yang dianalisis dengan metode RCM adalah : 1. Mesin Cutting torch 2. Mesin Rolling 3. Mesin las listrik 4. Mesin Drilling 5. Mesin Shanding Master Komponen mesin yang dijadwalkan dengan tindakan Time Directed TD Universitas Sumatera Utara akan direncanakan jadwal pergantiannya menggunakan konsep Reliability Engineering dengan kriteria Total Minimum Downtime TMD.

5.2.2.2. Pendefinisian Batasan Sistem

Dalam proses RCM, definisi batasan sistem sangat penting karena dapat membedakan secara jelas antara sistem yang satu dengan yang lainnya agar dapat membuat daftar komponen yang mendukung sistem tersebut. Hal ini dapat mencegah terjadinya tumpang tindih atau overlap. Mesin utama yang digunakan dalam proses produksi teh orthodox Antara lain : 1. Mesin Cutting torch 2. Mesin Rolling 3. Mesin las listrik 4. Mesin Drilling 5. Mesin Shanding Master

5.2.2.3. Penjelasan Sistem dan Blok Fungsi

Adapun penjelasan sistem produksi sterilizer di PT. Pancakarsa Bangun Reksa antara lain : 1. Penerimaan Bahan Baku Bahan baku pembuatan sterilizer berupa ukuran plat dengan spesifikasi kualitas yang bagus dan sesuai dengan standart nasional indonesia. Universitas Sumatera Utara 2. Marking Process Marking process adalah proses di mana dilakukan penandaan pada material steel yang akan diproduksi menjadi sterilizer. Penandaan ini didasarkan pada gambar teknik dari produk tersebut. Proses penandaan dilakukan dengan bantuan meteran dan kapur besi yang dilakukan secara manual oleh operator. 3. Cutting Process Cutting process adalah proses pemotongan material steel sesuai dengan tanda-tanda yang telah dibuat pada proses sebelumnya. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan cutting branch yang memanfaatkan energi gas O 2 dan LPG pada tabung-tabung gas. 4. Drilling Process Drilling process adalah proses pengeboran atau pembuatan lubang-lubang kecil. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin drilling semi automatis. 5. Welding Welding adalah proses pengelasan dua buah material steel yang telah dipotong sebelumnya dengan menggunakan bantuan mesin las. 6. Finishing Proses finishing dilakukan dengan menghaluskan badan sterlizer. Universitas Sumatera Utara Komponen-komponen utama yang mengalami breakdown pada sistem produksi sterilizer di PT. Pancakarsa Bangun Reksa dapat dilihat pada Tabel 5.4 Tabel 5.4. Komponen Utama Mengalami Breakdown Pada Proses Produksi Sterilizer No Nama mesin Kode Komponen A Cutting Torch A-1 Nozzle A-2 Swirl Baffle A-3 Shield cup B Rolling B-1 Cool Feeding B-2 Roll Former C Mesin Las Listrik C-1 Mosfet C-2 IGBT C-3 Selenoid Valve C-4 Fan C-5 Trafo Switching D Drilling D-1 Drill chuck D-2 V-block D-3 Scriber D-4 T-bolt E Shanding master E-1 Solonoid Fuld E-2 Bearing Bushing

5.2.2.4. Pendeskripsian Fungsi Sistem dan Kegagalan Sistem