Pemilihan Tindakan Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dalam proses RCM. Proses

5.2.2.7. Pemilihan Tindakan Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dalam proses RCM. Proses

ini akan menentukan tindakan yang tepat untuk mode kerusakan tertentu. Jika tugas pencegahan secara teknis tidak menguntungkan untuk dilakukan, tindakan standar yang harus dilakukan bergantung pada konsekuensi kegagalan yang terjadi. Tugas yang dipilih dalam kegiatan preventive maintenance harus memenuhi syarat berikut: 1. Aplikatif, tugas tersebut akan dapat mencegah kegagalan, mendeteksi kegagalan atau menemukan kegagalan tersembunyi. 2. Efektif, tugas tersebut harus merupakan pilihan dengan biaya yang paling efektif diantara kandidat lainnya. Beberapa kategori tindakan pencegahan tersebut antara lain: 1. Condition Directed CD adalah tindakan yang diambil yang bertujuan untuk mendeteksi. Apabila ada pendeteksian ditemukan gejala-gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen. 2. Time Directed TD adalah tindakan yang diambil yang lebih berfokus pada aktivitas pembersihan yang dilakukan secara berkala. 3. Finding Failure FF adalah tindakan yang diambil dengan tujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan pemeriksaan berkala. Berikut akan dijabarkan pemilihan tindakan seperti diuraikan pada tabel 5.9. dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Pemilihan Tindakan Perawatan No Parts Failure Mode Failure Cause Selection Guide Selection Task 1 2 3 4 5 6 7 1 Nozzle Tali Penghubung Putus Masa pakai habis Y N Y N - Y - CD 2 Swirl Baffle Tidak dapat menahan beban listrik Overheated, Sambungan terputus Y N Y N - Y - CD 3 Shield Cup Tidak dapat enahan gesekan terlalu tinggi Tabung pecah Y N Y N - Y - CD 4 Coll Feeding Tidak dapat menahan putaran yang terlalu cepat Koefisien gesek tinggi, pelumas kurang Y N Y N - Y - CD 5 Roll Former Tidak dapat menahan plat yang terlalu tebal Beban plat yang tidak sesuai Y Y Y N - Y - TD 6 Mosfet Tali penggerak putus Koefisien gesek tinggi Y Y Y N - Y - TD 7 IGBT Tali Penghubung Putus Overheated Y Y Y N - Y - TD Universitas Sumatera Utara 8 Selenoid Valve Tabung bocor Overload Y N Y N - Y - CD 9. Fan tidak dapat menahan putaran yang terlalu tinggi Tali penggerak putus Y N Y N - Y - CD 10 Trafo switching Tidak dapat menahan daya energi terlalu tinggi Overheated Y N Y N - Y - CD 11 Drill Chuck Cengkraman tidak berfungsi dengan baik Kurangnya pelumas Y N Y Y Y Y Y FF Tabel 5.9. Pemilihan Tindakan Perawatan Lanjutan Universitas Sumatera Utara No Parts Failure Mode Failure Cause Selection Guide Selection Task 1 2 3 4 5 6 7 12 V-block Tidak dapat menahan beban plat dengan baik Kurangnya pelumas mesin Y Y Y N - Y - TD 13 Scriber Scriber tidak berfungsi dengan baik Sudah habis pakai Y N Y N - Y - CD 14 T-bolt T-bolt tidak berfungsi dengan baik Kurangnya pelumas yang digunakan Y N Y Y Y Y Y FF 15 Solonoid fuld Solonoid Fuld bekerja tidak stabil Korosi, Pemasangan yang tidak sesuai Y N Y N - Y - CD 16 Bearing bushing Tidak dapat menahan putaran yang terlalu tinggi Koefisien gesek tinggi Y Y Y N - Y - TD Universitas Sumatera Utara VI-1 5.2.3. Pengujian Pola Distribusi dan Reliability Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin-mesin produksi, maka komponen yang akan diuji pola distribusinya dan kemudian ditentukan nilai Reliability adalah komponen yang tindakan perawatannya bersifat Time Directed TD. Interval kerusakan komponen diuji menggunakan 5 pola distribusi, yaitu distribusi weibull, normal, gamma, lognormal, dan exponensial distribusi yang lazim digunakan dalam reliability. Dalam pengujian pola distribusi dan reliability ini, peneliti menggunakan software Easy Fit Professional 5.5. Goodness of fit yang digunakan adalah Uji kolomogorov-smirnov. Uji ini digunakan untuk melihat kesesuaiankecocokan antara distribusi teoritis distribusi dalam reliability dan distribusi dari data yang teramati, khususnya untuk jumlah data yang tidak terlalu besar di bawah 30. Hasil pengujian pola distribusi masing-masing komponen menggunakan Software Easy Fit Professional 5.5 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil rekapitulasi uji distribusi dan parameter dengan Software Easyfit Professional 5.5. dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Hasil Rekapitulasi Uji Distribusi dan Penentuan Parameter Distribusi Interval Kerusakan Universitas Sumatera Utara No Komponen Pola Distribusi Parameter 1 Roll Former Gamma α = 1,7903 ; β = 19,674 2 Mosfet Lognormal σ = 0,50341 ; µ = 3,4385 3 IGBT Weibull ฀=2,9805 ; ฀= 24,394 4 V-Block Gamma α = 2,0169 ; β = 19,061 5 Bearing Bushing Lognormal σ = 0,60455 ; µ = 3,3454 Berdasarkan pola distribusi dan parameter di atas, maka dapat ditentukan persamaan dan grafik fungsi konsep reliability yaitu: 1. Probability density function fungsi kepadatan probabilitas; merupakan fungsi keandalan yang menunjukkan bahwa kerusakan terjadi secara terus- menerus continuous dan bersifat probabilistik dalam selang waktu 0, ∞. 2. Cumulative distribution function fungsi distribusi kumulatif; merupakan fungsi yang menyatakan probabilitas kerusakan dalam percobaan acak. 3. Survival Reliability function fungsi keandalan; merupakan fungsi yang menyatakan keandalan dari komponen mesin. 4. Hazard function fungsi kerusakanlaju kerusakan merupakan fungsi limit dari laju kerusakan dengan panjang interval waktu kerusakan. Universitas Sumatera Utara Persamaan konsep reliability dari komponen-komponen tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Rool Former a. Fungsi kepadatan probabilitas b. Fungsi distribusi kumulatif c. Fungsi keandalan d. Fungsi laju kerusakan 2. Mosfet a. Fungsi kepadatan probabilitas Universitas Sumatera Utara b. Fungsi distribusi kumulatif c. Fungsi keandalan d. Fungsi laju kerusakan 3. IGBT a. Fungsi kepadatan probabilitas Universitas Sumatera Utara b. Fungsi distribusi kumulatif c. Fungsi keandalan d. Fungsi laju kerusakan 4. V-Block a. Fungsi kepadatan probabilitas b. Fungsi distribusi kumulatif Universitas Sumatera Utara c. Fungsi keandalan d. Fungsi laju kerusakan 5. Bearing Bushing a. Fungsi kepadatan probabilitas b. Fungsi distribusi kumulatif Universitas Sumatera Utara c. Fungsi keandalan d. Fungsi laju kerusakan Grafik konsep keandalan dari komponen-komponen mesin diatas dapat dilihat pada Lampiran 6.

5.2.4. Perhitungan Total Minimum Downtime