48
d X menginginkan ini
e X melakukan seperti ini
4.2 Kategorisasi verba BAWA bahasa Batak Toba
Kategorisasi adalah pengelompokan butir leksikal berdasarkan kesamaan komponen semantisnya. Kategorisasi verba ditinjau berdasarkan kesamaan pada
ciri semantisnya. Ciri semantis verba BAWA bahasa Batak Toba tampak pada alat yang digunakan dan objek yang dimilikinya. Ciri semantis berdasarkan
komponen alat dapat berupa kendaraan, benda-benda tajam, anggota-anggota tubuh, dan lain sebagainya. Ciri semantis tersebut menjadi acuan untuk
memperoleh kategorisasi verba BAWA dalam bahasa Batak Toba. Hal tersebut tampat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Kategorisasi verba BAWA berdasarkan alat yang digunakan
No Leksikon verba
BAWA
Tangan Bahu Punggung Kain gendong
Kepala Pikulan Kendaraan Garpu
1
Manuhuk
- +
- -
- -
- -
2
Mangabarai
- +
- +
- -
- -
3
Mangusung
- +
- -
- -
- -
4
Mangalanja
- +
- -
- +
- -
5
Manghallung
- +
- -
- -
- -
6
Manghadang
- +
- -
- -
- -
7
Manghunti
- -
- -
+ -
- -
49
8
Manarat
+ -
- -
- -
- -
9
Mangahut
- -
- -
- -
- +
10
Mangompa
- -
+ +
- -
- -
11
Mangabing
+ -
- -
- -
- -
12
Manghandit
+ -
- -
+ -
- -
13
Mambonseng
- -
- -
- -
+ -
14
Manupiri
- -
- -
- -
+ -
Pemahaman tentang kategorisasi verba BAWA berdasarkan komponen alat dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh: 29 a. Manghunti soban do simajujungna dibahen among
AKT-junjung kayu bakar kepala PAS-pakai 3Tg ‘Bapak menjunjung kayu bakar itu dengan kepala’.
b. ?Manghuntisoban do abarana dibahen among AKT-junjung kayu bakar P pundak PAS.pakai3Tg
‘?Bapak menjunjung kayu itu dengan punggung’ 30 a. Dibahen tulang do abarana manuhuk soban i
PAS.pakai 3Tg pundak-3Tg AKT.pikul kayu bakar DEM ‘Paman memikul kayu bakar itu dengan pundak’
b. ?Dibahen tulang do simajujungna manuhuk soban i PAS.pakai 3Tg P kepala AKT.pikul kayu bakar DEM
‘?Paman memikul kayu bakar itu dengan kepalanya’
50
Pada contoh 29 dan 30 membuktikan bahwa verba manghunti ‘menjunjung’ menggunakan kepala dalam melakukan tindakannya sedangkan
verba manuhuk ‘memikul’ menggunakan bahu pundak dalam melakukan tindakannya meskipun keduanya memiliki objek yang sama yaitu kayu bakar.
Berdasarkan objeknya verba BAWA bahasa Batak Toba dibedakan menjadi dua bagian yaitu verba BAWA yang objeknya berat dan verba BAWA
yang objeknya ringan.Selain berdasarkan berat dan ringannya suatu objek, maka objek juga dapat ditinjau berdasarkan wujudnya yaitu objek yang berupa benda
hidup atau berupa benda mati.Berdasarkan komponen objeknya, kategorisasi verba BAWA dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Kategorisasi verba BAWA berdasarkan objek
No Leksikon verba BAWA
Berat Ringan
Benda hidup Benda Mati
1 Manuhuk
+ -
+ -
2 Mangabarai
+ +
+ -
3 Mangusung
+ -
- +
4 Mangalanja
+ +
- +
5 Manghallung
+ -
+ -
6 Manghadang
+ +
- +
7 Manghunti
+ +
- +
8 Manarat
+ +
+ +
51
9 Mangahut
- +
- +
10 Mangompa
+ +
+ +
11 Mangabing
+ +
+ +
12 Manghandit
+ -
+ +
13 Mambonseng
+ +
+ +
14 Manupiri
+ +
+ +
Pada tabel 4.2 tampak kategorisasi verba BAWA bahasa Batak Toba yang ditinjau berdasarkan objeknya.
Berdasarkan pengkategorian verba BAWA bahasa Batak Toba yang ditinjau melalui alat dan objekya maka dapat diketahui bahwa terdapat adanya
perbedaan dan persamaan pada setiap butir leksikalnya. Beberapa butir leksikal memiliki kesamaan dan bahkan terletak pada ranah semantis yang sama. Oleh
karena itu, verba BAWA bahasa Batak Toba dapat dikelompokkan berdasarkan padanannya masing-masing.Perhatikan bagan 1berikut.
52
Bagan 1 Kategorisasi verba BAWA bahasa Batak Toba berdasarkan padanannya MAMBOAN
Manuhuk Manghunti Manarat
Mangompa ManghanditManaruhon Mangabarai
Mangusung Mangalanja
MangahutMangabing Mambonseng Manghallung
Manupiri Manghadang
53
Pada bagan 1 tersebut di atas tampak verba BAWA bahasa Batak Toba memiliki 13 butir leksikal yaitu verba manuhuk, mangabarai, mangusung,
mangalanja, manghallung, manghadang, manghunti, manarat, mangahut, mangompa, mangabing, manghanditdan manaruhon yang terdiri dari verba
mambonseng dan verba manupiri. Melalui butir-butir leksikal verba BAWA tersebut, maka verba BAWA bahasa Batak Toba dapat dikelompokkan menurut
padanannya masing-masing. Pada bagan 1 tersebut di atas dijelaskan bahwa verba manuhukberpadanan
atau mirip dengan verba mangabarai, mangusung, mangalanja, manghallung, dan manghadang. Keenam verba tersebut terletak pada ranah semantis yang sama.
Kesamaan tersebut terletak pada tindakan membawa. Keenam verba tersebut sama-sama menggunakan bahu untuk membawa objek.
Verba manuhuk, mangabarai dan mangusung membawa barang di bahu tanpa menggunakan kayu pikulan sedangkan verba mangalanja dan verba
manghallung membawa barang di bahu dengan menggunakan kayu pikulan. Perbedaanya terletak pada subjek dan objeknya. Pada verba manuhuk memiliki
objek benda mati, dan verba mangabarai memiliki objek manusia anak-anak verba mangusung objeknya adalah benda mati jenazah dan terdiri dari 4-6
subjek pelaku, sedangkan verba manghadang juga membawa barang di atas bahu dan objeknya adalah benda mati tas.
Pada bagan tersebut di atas juga menjelaskan bahwa verba manarat memiliki padanan atau mirip dengan verba mangahut. Kedua verba tersebut sama-
sama membawa objek hingga objek bersentuhan langsung dengan tanah.
54
Perbedaannya teletak pada alat yang digunakan. Pada verba manarat pada umumnya memiliki objek benda hidup manusia yang dibawa menggunakan
tangan dengan sifat paksaan. Namun, ada kalanya verba manarat juga memiliki objek benda mati sedangkan pada verba mangahut objeknya berupa benda mati
yang dibawa dengan menggunakan bantuan garpu tanah. Verba mangompa juga berpadanan atau mirip dengan verba mangabing.
Kedua verba tersebut terletak pada ranah semantis yang sama. Verba mangompa dan verba mangabing memiliki pengertian yang sama yaitu menggendong. Kedua
verba tersebut pada umumnya memiliki objek yang sama yaitu manusia. Namun, pada verba mangompa objek diletakkan di belakang badan punggung dengan
menggunakan kain gendongan sedangkan pada verba mangabing objek diletakkan di bagian depan badan tanpa menggunakan kain gendongan.
Verba manaruhon merupakan tindakan membawa objek dengan cara mengantarnya ke suatu tempat. Tindakan manaruhon pada umumnya dilakukan
dengan berjalan kaki. Namun, seiring berkembangnya zaman tindakan manaruhon kini dilakukan dengan menggunakan kendaraan. Oleh karena itu, dalam
masyarakat Batak Toba lahirlah kosakata baru yang merupakan serapan dari bahasa Indonesia. Verba tersebut adalah verba mambonseng dan verba manupiri.
Kedua verba tersebut adalah berpadanan. Perbedaan kedua tersebut terletak pada alat yang digunakan. Verba mambonseng menggunakan sepeda motor dalam
melakukan tindakannya sedangkan verba manupiri menggunakan kendaraan roda empat mobil.
55
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Struktur semantis verba BAWA dalam bahasa Batak Toba menggunakan makna asali untuk membatasi makna kata dengan menggunakan sistem parafrasa.
Verba yang bermakna BAWA dalam bahasa Batak Toba dibentuk oleh dua makna asali yaitu MELAKUKAN dan TERJADI. Struktur semantis verba BAWA bahasa
Batak Toba membentuk sintaksis makna universal ‘X melakukan sesuatu pada sesuatu Y karena itu sesuatu terjadi pada Y pada waktu yang sama’.
Kategorisasi verba BAWA bahasa Batak Toba ditinjau berdasarkan alat dan objeknya. Butir-butir leksikal verba BAWA bahasa Batak Toba tersbut juga