20
Desa Paranginan Utara bisa disebut sebagai salah satu desa yang sudah maju karena selalu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman mulai dari
penggunaan listrik, Perusahaan Air Minum PAM serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi IPTEK seperti layanan internet. Desa Paranginan
Utara dihuni oleh penutur asli bahasa Batak Toba.Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan penduduk desa Paranginan Utara adalah bahasa Batak Toba sebagai
alat komunikasi sehari-hari. Namun, desa ini juga sudah didiami masyarakat yang bukan penutur jati bahasa Batak Toba atau pendatang baru yang berasal dari suku
dan bahasa lain seperti suku Nias. Akan tetapi interferensi bahasa yang diberikan masih tergolong sangat kecil sehingga tidak begitu mempengaruhi bahasa
masyarakat sehingga penutur jati bahasa Batak Toba masih banyak dijumpai di desa ini. Hal tersebut kemudian menjadi alasan peneliti untuk memilih desa ini
sebagai lokasi penelitian.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah penutur asli bahasa Batak Toba. Informan penelitian direncanakan berjumlah empat orang yang terdiri dari dua
orang perempuan dan dua orang laki-laki yang berdomisili di Desa Paranginan Utara, Kec.Paranginan, Kab. Humbang Hasundutan. Adapun syarat-syarat untuk
menjadi informan adalah sebagai berikut. 1.
Berjenis kelamin priawanita 2.
Berusia antara 25-56 tahun tidak pikun
21
3. Orang tua, istrisuami informan yang dibesarkan di desa itu serta jarangtidak
pernah meninggalkan desanya. 4.
Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD-SLTP. 5.
Berstatus sosial menengah tidak rendahtidak tinggi dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya.
6. Pekerjaannya bertaniburuh
7. Sehat jasmani dan rohani Mashun 1995: 106
3.3 Data
Peneliti memeroleh data dengan terlebih dahulu menyediakan daftar tanyaan yang akan diajukan kepada masyarakat penutur bahasa Batak Toba atau
narasumber di Desa Batugaja, Kec.Paranginan Utara, Kab. Humbang Hasundutan.
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dan metode cakap. Metode simak adalah metode yang
digunakan peneliti untuk menyimak pembicaraan yang dituturkan oleh narasumber atau penutur bahasa. Berdasarkan jenis datanya, maka teknik dasar
yang dipakai dalam pengumpulan data adalah teknik sadap.Teknik sadap bertujuan untuk menyadap pembicaraan penutur dengan teliti dan cermat. Teknik
lain sebagai lanjutan yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, dimana si peneliti ikut serta atau terlibat langsung dalam percakapan atau dialog
Sudaryanto: 1993:130.
22
Metode cakap adalah pemerolehan data dengan melakukan percakapan antara peneliti dan penutur.Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap
adalah teknik catat. Teknik catat adalah teknik yang digunakan dengan cara mencatat data-data yang diperoleh dari percakapan atau dialog sedangkan teknik
lanjutan yang digunakan peneliti adalah teknik rekam yaitu pengumpulan data dengan cara merekam dengan menggunakan telepon selularhandphone
Sudaryanto 1993:34.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data