Teknik Analisis Data .1 Uji Asumsi Klasik

Variabel Nilai Reliabilitas N Of Items Keterangan Variabel Kualitas Produk 0.858 8 Reliabel Variabel Harga 0.847 6 Reliabel Variabel Kepuasan Pelanggan 0.869 8 Reliabel Variabel Kesetiaan Pelanggan 0.856 6 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2017Data Diolah 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas serta Uji Heterosdastisitas.

3.6.1.1. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono 2008:271, uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik lewat program SPSS sebagai berikut: 1. Analisis Grafik Menurut Ghozali 2013: 160-164, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak melenceng ke kiri dan ke kanan Universitas Sumatera Utara skewness. Cara lainnya dapat juga dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2. Analisis Statistik Menurut Ghozali 2013: 160-164, Selain menggunakan grafik histogram, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa juga dilakukan dengan uji statistic non parametric kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan menggunakan table kolmogorov-Smirnov Test. Menurut Priyatno 2013: 38, kriteria pengujian dalam metode One Sample Kolmogrov Smirnov yaitu: - Jika nilai signifikan 0,05 , maka data berdistribusi normal. - Jika nilai signifikan 0,05 , maka data tidak berdistribusi normal.

3.6.1.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2013:105, Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Menurut Ghozali dalam Priyatno 2013 : 56, cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain dengan melihat Variance Universitas Sumatera Utara Inflation Factor VIF dan Tolerance, apabila VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

3.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno 2013: 62, heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk uji heteroskedastisitas yaitu: 1. Uji Glejser Menurut Ghozali dalam Priyatno 2013 : 62, uji glejser ini dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolute residual. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. 2. Metode Grafik Menurut Priyatno 2013 : 69, uji heteroskedastisitas dengan metode grafik, yaitu dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.6.2Analisis Jalur Path Analysis Menurut Ghozali 2011:249, untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur Path Analysis. Analisis jalur merupakan Universitas Sumatera Utara perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabelmodel causal yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Dalam analisis model jalur path, harus terlebih dahulu dibuat model jalur untuk menguji ada tidaknya peran mediasi. Model jalur merupakan suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung Sarwono, 2007: 4. Dalam analisis jalur, pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah,dimana anak panah tunggal menunjukan hubungan sebab akibat antara variabel exogenous dan endogenus. Untuk mengukur ada tidaknya pengaruh mediasi atau intervening menggunakan perbandingan koefisien jalur. Koefisien jalur sendiri menurut Sarwono 2007: 4 adalah koefisien regresi standar yang menunjukan pengaruh langsung suatu variabel bebas dan variabel tergantung dalam suatu model. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan Ghozali 2011:251. Dibawah ini merupakan model jalur yang dibuat berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Model Analisis Jalur Path Analysis Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut: Z = b 1 X 1 + b 2 X 2 + e 2 Y = b 3 X 1 + b 4 X 1 + b 5 Z+ e 1 Keterangan: X 1 = Kualitas Produk X 2 = Harga Z = Kepuasan pelanggan Y = Kesetiaan Pelanggan b 1 = Koefisien jalur X 1 ke Z b 2 = Koefisien jalur X 2 ke Z b 3 = Koefisien jalur X 1 ke Y b 4 = Koefisien jalur X 2 ke Y b 5 = Koefisien jalur Z ke Y e 1 = error struktur 1 e 2 = error struktur 2 Kualitas produk X1 Harga X 2 Kepuasan pelanggan Z Kesetiaan pelanggan Y e 2 b 2 b 4 b 5 e 1 b 1 b 3 Universitas Sumatera Utara Interpretasi dari analisis jalur diatas adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh dari X1 Kualitas Produk ke YKesetiaan Pelanggan