Tabel 4.15 Hubungan Provider Factor Persepsi tentang Penyedia Layanan
dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues
Persepsi tentang penyedia layanan
Pemanfaatan Jumlah
X
P
2
Tidak Rutin Memanfaatkan
Rutin Memanfaatkan
n n
n
Tidak Baik
71 74,0
25 26,0
96 100,0
41.288 0,000
Baik
12 20,7
46 79,3
58 100,0
4.4 Analisis Multivariat
4.4.1 Pengaruh Consumer Factor dan Provider Factor terhadap Pemanfaatan
Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues
Consumer factor dalam penelitian ini terdapat 5 variabel, yaitu faktor
sosiodemografis; umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, penghasilan, persepsi dan faktor sosiopsikologis, yaitu persepsi terhadap penyakit, dan provider factor,
yaitu persepsi tentang penyedia layanan. Analisis multivariat model regresi logistik berganda harus memenuhi persyaratan hasil pengujian. Persyaratan yang dimaksud,
yaitu variabel independen yang disertakan kedalam uji multivariat harus memiliki nilai p0,25 pada uji bivariat.
Berdasarkan hasil uji bivariat dengan metode chi-square seluruh variabel bebas memiliki nilai p0,25, karena nilai p0,25 maka seluruh variabel bebas yaitu;
consumer factor, yaitu umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, penghasilan, persepsi terhadap penyakit, dan provider factor, yaitu persepsi tentang penyedia
layanan dimasukkan ke dalam uji multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji regresi logistik menggunakan metode enter diketahui bahwa dari 6 enam variabel yang diuji terdapat 5 lima variabel independen yang berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen, yaitu umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, persepsi terhadap penyakit, dan persepsi tentang penyedia layanan,
dengan nilai p0,05. Model regresi logistik adalah model regresi yang peubah terikatresponnya
mensyaratkan berupa peubah kategorik. Menurut Hosmer dan Lemeshow 2000, metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan
pengaruh peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau interval. Yang dimaksud dengan peubah
kategorik, yaitu peubah yang berupa data nominal dan ordinal. Agresti 2000, mengungkapkan bahwa pendekatan model persamaan regresi
logistik digunakan karena dapat menjelaskan pengaruh X dan π x yang bersifat
tidak linear, ketidaknormalan sebaran dari Y, keragaman respon yang tidak konstan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linear biasa.
Hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Variabel umur mempunyai nilai Exp B sebesar 4,592, artinya responden yang berumur
≥ 70 tahun mempunyai peluang 4,592 kali memanfaatkan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dibandingkan dengan
responden yang berumur 60-69 tahun. b.
Variabel pendidikan mempunyai nilai Exp B sebesar 14,015, artinya responden yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai peluang 14,015 kali memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan dasar.
c. Variabel jumlah anggota keluarga mempunyai nilai Exp B sebesar 8,493,
artinya responden yang memiliki jumlah anggota keluarga 2 orang mempunyai peluang 8,493 kali memanfaatkan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango
Kabupaten Gayo Lues dibandingkan dengan responden yang memiliki jumlah anggota keluarga
≤ 2 orang. d.
Variabel persepsi terhadap penyakit mempunyai nilai Exp B sebesar 41,020, artinya responden yang memiliki persepsi terhadap penyakit kategori baik
mempunyai peluang 41,020 kali memanfaatkan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dibandingkan dengan responden yang
memiliki persepsi terhadap penyakit kategori tidak baik e.
Variabel persepsi tentang penyedia layanan mempunyai nilai Exp B sebesar 16,570, artinya responden yang memiliki persepsi tentang penyedia layanan
kategori baik mempunyai peluang 16,570 kali memanfaatkan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues dibandingkan dengan responden
yang memiliki persepsi tentang penyedia layanan kategori tidak baik f.
Variabel persepsi terhadap penyakit mempunyai nilai Exp B paling besar, yaitu 41,020 dengan koefisien B 3,714
Hasil uji regresi logistik multivariat ditunjukkan pada Tabel 4.16
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Analisis Regresi Logistik Berganda Pengaruh Consumer Factor dan
Provider Factor terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues
No Variabel
b SE
Wald df Sig. Exp.B 95
CI For Exp.B
Lower Upper
1 Umur 1.524 0.762 4.006 1 0.045 4.592 1.032 20.430
2 Pendidikan 2.640 0.869 9.238 1 0.002 14.015 2.554 76.907
3 Jumlah anggota keluarga 2.139 0.873 5.998 1 0.014 8.493 1.533 47.053
4 Penghasilan keluarga 0.917 0.837 1.198 1 0.274 2.501 0.484 12.912
5 Persepsi terhadap penyakit 3.714 0.854 18.902 1 0.000 41.020 7.688 218.853
6 Persepsi tentang penyedia layanan
2.808 0.913 9.459 1 0.002 16.570 2.769 99.166 Constant
-19.102 3.407 31.432 1 0.000 0.000 a Pemanfaatan Posyandu Lansia
R Square = 84,7
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Consumer Factor dan Provider Factor terhadap Pemanfaatan
Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues Consumer factor, yaitu faktor sosiodemografis umur, pendidikan, jumlah
anggota keluarga, penghasilan keluarga, dan faktor sosiopsikologis, yaitu persepsi terhadap penyakit serta provider factor, yaitu persepsi tentang penyedia layanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues p0,05 sedangkan faktor
sosiodemografi penghasilan keluarga berpengaruh namun tidak signifikan p0,05. Hasil penelitian menunjukkan persentase pemanfaatan Posyandu Lansia di
Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues belum maksimal, yaitu sebanyak 83 orang 53,9 tidak rutin memanfaatkan. Hal ini sesuai dengan latar belakang
penelitian yang mengindikasikan rendahnya kunjungan Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues. Secara rinci dengan pembahasan sebagai
berikut :
5.2 Pengaruh Faktor Sosiodemografis terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues
Faktor sosiodemografis dalam penelitian ini meliputi; umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, penghasilan keluarga.
Universitas Sumatera Utara