commit to user 31
penyidik dan penuntut umum sebagaimana yang telah diatur dalam KUHAP.
b. Tujuan dan Fungsi Praperadilan
Praperadilan mempunyai tujuan dan maksud untuk menegakkan hukum dan perlindungan hak asasi tersangka dalam tingkat penyidikan
dan penuntutan. Undang-undang memberikan kewenangan terhadap para penyidik atau penuntut umum untuk melakukan suatu upaya paksa berupa
penangkapan, penahanan, penyitaan dan sebagainya. Tindakan upaya paksa yang dilakukan oleh penyidik maupun penuntut umum merupakan
pembatasan kemerdekaan dan hak asasi tersangka, tindakan itu harus dilakukan secara bertanggung jawab menurut ketentuan dan hukum yang
berlaku. Praperadilan yang sebagaimana telah diatur dalam KUHAP merupakan wewenang tambahan kepada Pengadilan Negeri untuk
melakukan pemeriksaan perkara-perkara yang berkaitan dengan
penggunaan upaya paksa yang dilakukan oleh penyidik dan penuntut umum.
Lembaga praperadilan juga berfungsi sebagai alat kontrol terhadap tindakan penyidik dan penuntut umum apabila terjadi penyalahgunaan
wewenang yang telah diberikan kepada aparat penegak hukum. Maksud dari alat kontrol adalah bahwa setiap tindakan dari penyidik dan jaksa
harus berdasar pada aturan yang berlaku dan sesuai dengan KUHAP. Hal ini dapat memberikan sebuah kesimpulan bahwa praperadilan
bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia yang sekaligus berfungsi sebagai sarana pengawasan secara horisontal.
Sarana pengawasan horisontal maksudnya adalah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia terutama hak asasi tersangka
dan terdakwa Dian Ekawaty Ismail dan Yowan Tamu,2009:87.
commit to user 32
c. Wewenang Praperadilan
KUHAP telah mengatur mengenai wewenang praperadilan dimana yang diatur dalam Pasal 1 butir 10 dan Pasal 77 KUHAP, selain itu ada
lagi kewenangan lain yakni memeriksa dan memutus tuntutan ganti kerugian dan rehabilitasi sebagaimana diatur dalam Pasal 92 dan Pasal 95
KUHAP. Undang-undang memberikan wewenang terhadap praperadilan yakni sebagai berikut :
1 memeriksa dan memutus sah atau tidaknya upaya paksa; 2 memeriksa sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian
penuntutan Pasal 77 huruf a KUHAP; 3 berwenang memeriksa tuntutan ganti rugi Pasal 95 KUHAP;
4 memeriksa permintaan rehabilitasi Pasal 97 KUHAP; 5 praperadilan terhadap sah tidaknya tindakan pemasukan rumah,
penggeledahan, danatau penyitaan.
d. Pihak yang Berhak Mengajukan Permohonan Praperadilan