U S A I D K i n e r j a Halaman 8
4. MSF menjalankan tugas dan perannya
Setelah mendapatkan pelatihan, MSF di tingkat distrikpuskesmas terlibat dalam
survei pengaduan, yang merupakan salah satu metode yang dikembangkan untuk
menggali masukan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. Dalam hal ini, MSF
membantu puskesmas
melaksanakan survei, menganalisa masalah dan alternatif
solusi, dan mengawasi pelaksanaan janji puskesmas
untuk memperbaiki
layanannya. Sedangkan, MSF Waniambey berperan melakukan advokasi kepada dinas kesehatan
dan DPRD agar mereka memenuhi rekomendasi dari puskesmas dan menyediakan anggaran cukup untuk mencapai standar layanan minimal kesehatan.
Anggaran yang diperlukan
Anggaran untuk membentuk dan melaksanakan MSF digunakan untuk membiayai kegiatan pertemuan dan diskusi, peningkatan kapasitas, melakukan kegiatan advokasi dan pelaksanaan
survey pengaduan masyarakat. Berdasarkan pengalaman di Kota Jayapura, kegiatan ini memerlukan anggaran sekitar Rp. 50 hingga 100 juta untuk membiayai seluruh tahap
pelaksanaan MSF di tingkat puskesmas dan kota. Anggaran ini sudah termasuk untuk membiayai replikasi pembentukan MSF ke sembilan puskesmas lain.
Hasil dan dampak program
Setelah hampir dua tahun MSF dibentuk dan berjalan, forum ini telah berkontribusi membuat
perubahan dan meningkatkan pelayanan kesehatan. Dampak tersebut bagi penyedia layanan
adalah: 1. MSF mampu menjembatani puskesmas dan masyarakat. Mereka menjadi sarana bagi
puskesmas untuk menyebarluaskan program kesehatan kepada masyarakat. Pada saat bersamaan, MSF menyampaikan masukan masyarakat tentang pelayanan kesehatan
sehingga puskesmas dapat terus melakukan inovasi.
Gambar atas: Pengurus MSF membantu puskesmas menganalisis pengaduan
masyarakat.
U S A I D K i n e r j a Halaman 9
2. MSF membantu puskesmas mendapatkan sumber daya untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan kesehatan. MSF membantu puskesmas melakukan advokasi kepada
Dinas Kesehatan agar mereka memenuhi rekomendasi teknis dari puskesmas, seperti yang terjadi di Puskesmas Koya Barat.
Bagi pengguna layanan, MSF membuat perubahan sebagai berikut:
1. MSF menjadi forum bagi masyarakat untuk mendiskusikan berbagai persoalan tentang pelayanan kesehatan, baik di tingkat puskesmas maupun persoalan terkait dengan
kebijakan pemerintah daerah. 2. Melalui berbagai pelatihan advokasi, MSF mampu mengawasi pelaksanaan janji
perbaikan layanan oleh puskesmas untuk dan memastikan rekomendasi teknis puskesmas kepada Dinas Kesehatan ditindaklanjuti. Mereka juga mulai terlibat dalam
melakukan advokasi kebijakan kesehatan lainnya. seperti SPM kesehatan dan anggaran kesehatan. Saat ini MSF Waniambey terlibat aktif dalam melakukan advokasi kepada
Dinas Kesehatan dan DPRD untuk menyusun anggaran kesehatan sesuai kebutuhan puskesmas dan mengacu pada standar pelayanan minimum.
Monitoring dan evaluasi MSF
Monitoring dan evaluasi MSF dilakukan secara mandiri melalui pertemuan-pertemuan internal. Dalam pertemuan tersebut, MSF mengevaluasi pengurusnya yang tidak aktif atau berhalangan
Sirine Kehidupan di Puskesmas Koya Barat:
Salah satu temuan hasil monitoring pelaksanaan Janji Perbaikan Layanan sebagai respon atas hasil survei pengaduan di Puskesmas Koya Barat adalah puskesmas tidak mempunyai ambulance. Selama ini, puskesmas menggunakan mobil
jenazah untuk mengangkut pasien. Hal ini membuat masyarakat resah.
“Kami orang Papua tidak terbiasa mengangkut orang sakit dengan mobil jenazah. Itu artinya mendoakan si sakit agar cepat meninggal”, ujar Hengki Rumayomi, SKM – Kepala Puskesmas Koya Barat, menirukan keluhan masyarakat.
Menanggapi hal ini, Puskesmas Koya Barat dan MSF membuat rekomendasi teknis kepada Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk membantu pengadaan ambulance. Langkah ini diambil karena pengadaan ambulance berada di luar
wewenang puskesmas.
Puskesmas dan MSF terus-menerus melakukan advokasi kepada dinas kesehatan. Akhirnya, Dinas Kesehatan setuju untuk memasukkan pengadaan ambulance bagi Puskesmas Koya Barat ke dalam perencanaan dan penganggaran
Dinas.
Cerita lebih lanjut dapat dilihat di film Sirene Kehidupan – Buah Perjuangan Masyarakat.
U S A I D K i n e r j a Halaman 10
menjalankan tugasnya sebagai MSF. Pengurus yang tidak aktif atau sudah tidak mampu menjalankan perannya digantikan oleh pengurus baru yang memiliki kompetensi dan integritas
untuk bergabung dalam forum ini.
Tantangan yang dihadapi
Berikut adalah tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan MSF di Kota Jayapura: 1. Pembentukan MSF di tingkat Kota Jayapura sebagai wadah partisipasi masyarakat
memerlukan usaha keras dan berkesinambungan. Hal ini didasari bahwa forum yang dibentuk merupakan wadah partisipasi bersama secara sukarela. Karenanya, pada awal
pembentukan banyak kendala yang dihadapi. Tetapi, individu-individu yang memiliki komitmen untuk terlibat akan terlihat seiring perjalanan program. Pendekatan awal
terhadap individu yang akan dilibatkan tidak dapat dijadikan patokan utama dalam penguatan struktur forum. Oleh sebab itu, struktur pengurus forum tidak bisa dipaksakan
dalam waktu singkat untuk sekedar memenuhi kelengkapan administrasi, hanya individu yang benar-benar peduli yang akan bertahan. Sedangkan beberapa individu yang telah
diinisiasi dapat diganti oleh individu lain yang lebih mempunyai komitmen dan integritas. 2. Terkait dengan persoalan anggaran juga menjadi tantangan tersendiri, karena forum
yang dibentuk baik di tingkat kota maupun puskesmas sifatnya sukarela tanpa ada pembiayaan untuk honorarium rutin bagi pengurus forum. Kendala ini cukup sering
dibicarakan dalam pertemuan, tetapi pada waktu tertentu akan terlihat individu yang memiliki komitmen dan peduli terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Individu-
individu inilah yang kemudian menjadi penggerak keberlanjutan forum untuk masa yang akan datang.
Keberlanjutan dan peluang replikasi
Dalam rangka keberlanjutan MSF untuk mendukung proses peningkatan pelayanan bidang kesehatan, telah dilakukan beberapa kegiatan yang cukup signifikan agar keberadaan MSF di
level Kota Jayapura mendapat dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah. Upaya pertama yang dilakukan adalah mengadvokasi keberadaan MSF di tingkat Kota Jayapura agar
dapat menjadi mitra pemerintah daerah. Advokasi ini dilakukan kepada pemerintah daerah dan DPRD agar Forum Peduli Pembangunan Kesehatan Waniambey Kota Jayapura disahkan
dengan SK Walikota untuk memperkuat posisi dan peran mereka sebagai mitra pemerintah daerah. Dengan adanya legalisasi MSF ini, mereka akan lebih mudah mengases sumber daya
U S A I D K i n e r j a Halaman 11
dan pendanaan dari pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan dan keberlangsungan MSF baik di tingkat kota maupun tingkat distrikkecamatan.
Meski demikian, MSF telah mulai mengembangkan kemandirian mereka secara swadaya khususnya dalam menyelenggarakan pertemuan internal. Forum di tingkat puskesmas ini tetap
melakukan pertemuan rutin yang dilaksanakan di tingkat Kota Jayapura secara bergilir dalam suatu distrik.
MSF telah direplikasi dari tiga puskesmas percontohan ke sembilan puskesmas lain. Replikasi ini telah dilaksanakan dan dianggarkan di Dinas Kesehatan tahun 2015.
Hasil pembelajaran dan rekomendasi
Selama pelaksanaan pengembangan MSF banyak aspek yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan rekomendasi bagi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam program maupun
pihak-pihak lain yang ingin mereplikasikan program ini untuk tercapainya hasil maksimal.
1. Pembelajaran