Rekomendasi 9fd3d203 139d 4579 aa5d cd3d5487c4a8

U S A I D K i n e r j a Halaman 12 Penguatan peran serta masyarakat melalui pembentukan MSF harus dibarengi dengan memberikan tanggungjawab kepada mereka untuk terlibat dalam proses-proses monitoring. Keterlibatan ini diperlukan sebagai salah satu cara dalam mendongkrak keberadaan dan kepercayaan diri MSF dalam menjalankan tugas dan perannya. Jika masyarakat diberdayakan dengan baik akan memberi pengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam peningkatan kebijakan pelayanan dan dapat memberikan masukan dalam kebijakan daerah. Dalam memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, puskesmas harus dapat membina kerjasama dengan MSF di tingkat puskesmas dan masyarakat, menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan. Puskesmas harus dikelola dengan mengedepankan azas transpransi, partisipatif dan responsif, sehingga semua kebijakan dan keputusan yang diambil adalah kebijakan dan keputusan bersama. Perencanaan dan penganggaran kesehatan di tingkat Dinas Kesehatan dan puskesmas dapat melibatkan MSF dalam proses perencanaan sehingga MSF bisa memberikan masukan terkait isu-isu kesehatan.

2. Rekomendasi

Keberadaan MSF Waniambey sebagai Forum Peduli Pembangunan Kesehatan Waniambey mendorong kualitas pelayanan kesehatan perlu terus dikuatkan melalui kebijakan dan anggaran serta sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Pemerintah Kota Jayapura agar dapat memperluas program ini untuk seluruh 12 puskesmas karena dengan adanya peningkatan partisipasi masyarakat telah memberi hasil dan perubahan yang cukup nyata dan signifikan dalam peningkatan dan perbaikan tatakelola kesehatan baik ditingkat Kota Jayapura maupun puskesmas. Informasi kontak Fresan Ansanai Koordinator Lapangan Yayasan Harapan Ibu harapanibuyahoo.com echanavinyahoo.co.id U S A I D K i n e r j a Halaman 13 Lembar Catatan: U S A I D K i n e r j a Halaman 14 Pengelolaan Pengaduan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Puskesmas Abepantai Keluhan dan saran masyarakat membantu puskesmas memberikan layanan kesehatan yang responsif, inovatif, dan dapat dipertanggungjawabkan. U S A I D K i n e r j a Halaman 15 Situasi sebelum program dilakukan Puskesmas Abepantai merupakan salah satu ujung tombak Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat di kota ini. Puskesmas ini melayani kurang lebih 8.400 orang yang tersebar di tiga kampung dan satu kelurahan yaitu Kampung Nafri, Kampung Enggros, Kampung Koya Koso, dan Kelurahan Abepantai. Meskipun Puskesmas Abepantai terletak di wilayah perkotaan, pelayanan puskesmas ini masih kurang maksimal dan sering dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah adanya puskesmas pembantu pustu di wilayah puskesmas yang tidak memiliki bangunan, seperti Pustu Enggros. Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai membuat puskesmas tidak mampu menyediakan layanan kesehatan yang bermutu dan merata bagi penduduk di wilayah ini. Selain itu, program puskesmas tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan layanan puskesmas kurang optimal, diantaranya adalah Kekurangan dana juga menjadi salah satu kendala bagi puskesmas untuk memenuhi hak masyarakat mendapat layanan kesehatan yang berkualitas. Selain itu, partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pelayanan puskesmas masih rendah. Hal ini terjadi karena puskesmas tidak memiliki mekanisme yang sesuai untuk mengumpulkan masukan dari masyarakat tentang layanan kesehatan yang diharapkan. Banyak staff puskesmas yang menganggap pengaduan masyarakat sebagai kritik dan tambahan beban kerja yang harus dihindari. Di sisi lain, masyarakat juga tidak terbiasa melakukan pengaduan jika merasa kurang puas dengan pelayanan puskesmas. Masyarakat masih menganggap bahwa mereka adalah pengguna layanan yang hanya dapat menerima pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Bentuk inovasi Partisipasi masyarakat yang rendah dan sikap puskesmas yang kurang terbuka terhadap masukan masyarakat merupakan salah satu faktor penyebab pelayanan Puskesmas Abepantai kurang maksimal. Untuk mengatasi masalah ini, Puskesmas Abepantai bekerjasama dengan USAID Kinerja mengembangkan mekanisme pengelolaan pengaduan. Mekanisme ini melibatkan kerjasama antara puskesmas dan perwakilan masyarakat yang tergabung dalam multi-stakeholder forum MSF. Hal ini dimaksudkan agar mekanisme tersebut dipahami secara sama oleh semua pihak serta dapat dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan pelayanan U S A I D K i n e r j a Halaman 16 yang diberikan oleh puskesmas. Berikut adalah tahapan dalam mekanisme pengelolaan pengaduan:

1. Mengetahui jenis-jenis mekanisme pengaduan yang ada.