126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fenomena dan Realitas Tawuran di SMA Negeri 2 Ngaglik
Dalam penerapan kehidupan bersekolah masih ada tindakan-tindakan siswa yang kurang sesuai dilakukan oleh pelajar, tindakan tersebut antara lain:
tindakan vandalisme siswa yang cukup merusak pemandangan tidak hanya di tembok luar sekolah namun di dalam sekolah tindakan vandalisme ini dapat
ditemukan di antaranya di tembok-tembok kelas pasti ada coretan, dibingkai jendela kelas, di pintu kamar mandi. Masih ada beberapa siswa yang
memanfaatkan waktu jam istirahat digunakan untuk pacaranbermesraan, kebanyakan perilaku ini dilakukan di kantin sekolah dan tanpa ada tindakan
malu, perkumpulan-perkumpulan siswa secara
_`ab_
yang dapat memicu tindakan tawuran. Saat terjadi perkumpulan tersebut tidak hanya membahas
tawuran adakalanya hal-hal mengenai jalan-jalan juga masuk dalam pembahasan. Hal yang sering dikuatirkan adalah tindakan
ca_
t
d
siswa mengitari sekolah lain yang dikuatirkan dapat memicu tindakan tawuran antar
pelajar. Perkumpulan ini sudah ditentang sekolah dengan tindakan aktif sekolah yang berupaya untuk membubarkan perkumpulan ini agar sekolah
127 senantiasa kondusif dan mencegah tindakan negatif agar tidak menyebar
dikalangan siswa yang lain.
2. Kebijakan Sekolah dalam Mengatasi Masalah Tawuran Pelajar
Kebijakan sekolah yang mengatur tentang larangan, poin, dan sanksi terhadap siswa terdapat di buku tata tertib sekolah yang dibagikan dan
disosialisasikan saat siswa masuk pertama kali di sekolah. SMA Negeri 2 Ngaglik juga merumuskan beberapa kebijakan sekolah diantaranya:
pembuatan tata tertib dan tata krama kehidupan sosial di sekolah yang berupaya mengontrol siswa dengan membuat skala
efg h
, mengembalikan kepada orangtua apabila siswa sudah melebihi
ef g h
yang ditentukan, layanan bimbingan konseling yang selalu siap menjadi teman siswa dan diharapkan
dapat membantu siswa keluar dari problem-problem dalam persekolahan. Adanya pendidikan spiritual setiap bulan untuk memberikan nasihat-nasihat
tentang akhlak dan kehidupan yang lebih baik, penambahan jam pelajaran agar siswa langsung pulang ke rumah dan tidak terjadi perkumpulan
g i j kl i
sepulang sekolah, hukuman kepada siswa yang terlambat yaitu penjemuran motor yang ada di lapangan upacara.
3. Implementasi Kebijakan