97 dibutuhkan kepekaan dari seluruh warga sekolah agar senantiasa
memperingatkan dan mengarahkan siswa ke jalan yang positif.
b. Pihak yang Turut Berperan Aktif dalam Mengatasi Tawuran
Dalam pelaksanaan implementasi kebijakan sekolah sekolah sudah berupaya aktif dengan melibatkan semua pihak mulai dari seluruh
perangkat sekolah, masyarakat dan pihak berwajib dalam mengatasi masalah tawuran pelajar, pernyataan ini didukung oleh pak YMN sebagai
berikut: Tentu sangat banyak keterlibatan pihak lain antara lain kordinasi
dengan pak polisi yang selalu memberi masukan mengenai peraturan tata tertib, dan apabila ada aksi dari pelajar yang
mencurigakan polisi segera dihubungi, dalam hal ini sekolah jarang sekali menangani masalah sendiri. Kami juga bekerjasama
dengan masyarakat sekitar, sekolah kami ibarat sekolah milik masyarakat juga, jadi mereka sering kali memeri informasi-
informasi yang berkaitan dengan tawuran dan beberapa saat yang lalu ada warga masyarakat juga yang menangkap dan
menyerahkan oknum yang terlibat tawuran ke kantor polisi. WawYMN6 Juni 2014
Menurut penjelasan bapak YMN tersebut bahwa sangat banyak pihak yang siap membantu dalam mengatasi masalah tawuran antar pelajar
di SMA Negeri 2 Ngaglik. Kekompakan semua pihak ini yang membuat semakin minimnya tindakan tawuran.
Saat berbicara menurut pendapat siswa di SMA negeri 2 Ngaglik implementasinya layanan bimbingan dan konseling kurang berjalan
optimal, hal tersebut terlihat dari adanya keluhan dari siswa-siswa yang terlibat tawuran pada saat bimbingan guru BK tidak menyisipkan konten-
98 konten mengenai efek positif dan negatif tawuran, tetapi lebih kepada
pemberian motivasi dan semangat yang menurut mereka tidak begitu penting, hal ini serupa juga dengan apa yang diungkapkan saudara EVS:
Dulu yang paling berperan kepala sekolah, BK dulu tidak pernah memberikan solusi, pelajaran BK saja kurang efektif itupun hanya
memberikan bukan tentang kepribadian, namun lebih seperti teori seperti
ÄÅ Æ
ÇÈÉ Ê
t
Ê
v
Å
atau sejenisnya. Sebenarnya mereka sudah baik memberikan arahan, namun dari anaknya sendiri dulu mental
mereka belum terlalu stabil. Tidak begitu pengaruh sebenernya, karena mereka tidak mengerti dunia kami, mereka hanya ingin
sekolah menjadi baik di mata masyarakat . WawEVS15 Juni 2014
Jadi menurut saudara EVS bahwa dalam pemberian bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Ngaglik guru-guru kurang mengerti apa yang
dibutuhkan siswa, dan siswa yang diberi arahan oleh BK juga jiwanya kurang stabil kedua hal ini yang mengakibatkan ketidakpaduan antara
murid dan guru yang menimbulkan
Ë Ê
ss
Ì
o m
u
Í Ê
Ì Æ
Î Ê
o n
, sehingga arti sebenarnya dari layanan bimbingan dan konseling tidak berjalan dengan
sempurna Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sekolah
harus bekerja keras untuk dapat membuat siswa lebih mengerti mengenai peraturan sekolah tersebut dengan tujuan apabila yang belum mengerti
menjadi tahu dan yang sudah mengerti menjadi lebih paham dan mereka juga mengamalkan apa yang ada di isinya, sehingga tidak ada pelanggaran
lagi yang dibuat oleh siswa.
99
4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Implementasi Penerapan Kebijakan Mengatasi Masalah Tawuran Antar pelajar