Standar Isi, Proses, dan Penilaian

100 menggunakan metode yang sesuai untuk kebutuhan anak usia dini, memiliki responsif dan kepekaan terhadap perilaku anak, selalu sabar dan ceria, memiliki keterampilan yang baik, dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua. Selain itu, orangtua peserta didik juga menilai bahwa pengelola mampu mengembangkan pelayanan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Hasil deskripsi data tersebut juga didukung dengan hasil wawancara pada pengelola SPS Asparagus di Dusun Kentungan, bahwa pendidik di SPS Asparagus berupaya memperbaiki kualitas pendidik dengan mengikutsertakan pendidik dalam acara seminar ataupun pelatihan, namun menurut salah satu pengelola mengatakan keterbatasan dana yang terkadang membatasinya. Dalam hal ini, berarti perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan layanan PAUD di setiap desa.

c. Standar Isi, Proses, dan Penilaian

Standar isi, proses, dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintergrasiterpadu sesuai dengan kebutuhan anak. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa persepsi orangtua peserta didik terhadap standar isi, proses, dan penilaian berada pada kategori baik. Hal demikian menunjukkan bahwa SPS Asparagus telah memiliki perencanaan yang baik sehingga dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan dan pelaksanaan yang baik tersebut terbukti dari ungkapan LS yang menyatakan bahwa SPS Asparagus 101 pernahmendapatkan juara mengenai KB Kelompok Bermain teladan, karena dalam 1 bulan bisa mendapatkan 30 peserta KB. Sedangkan untuk laporan penilaian dilaksanakan setiap pertengahan semester dan akhir semester. Penilaian dalam rapor peserta didik mengacu pada aspek-aspek perkembangan. d. Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa orangtua peserta didik memiliki persepsi yang baik terhadap standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Tidak hanya sekedar memahami dan memiliki respon yang baik dari masyarakat tetapi bentuk yang nyata juga diberikan oleh masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh RL, bahwa ada beberapa warga di Dusun Kentungan yang menjadi donatur untuk PAUD di Dusun Kentungan, selain itu setiap bulan iuran warga dari setiap RT terus berjalan. Dana tersebut untuk membangun fasilitas yang belum tersedia sehingga dapat mendukung PAUD di Dusun Kentungan menjadi lebih baik. Sebenarnya dari segi sarana prasarana, SPS Asparagus memang belum memiliki gedung sendiri, gedung yang digunakan pada saat KBM Kegiatan Belajar Mengajar adalah milik padukuhan tetapi pengelola sudah berkoordinasi dengan pemilik padukuhan setempat. Dari segi APE Alat Permainan Edukatif tidak ada kendala, permainan-permainan tersedia sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebab SPS Asparagus mendapatkan bantuan untuk APE. 102 Maka dari itu, orangtua peserta didik menanggapi dengan baik mengenai implementasi kebijakan PAUD di SPS Asparagus. Bila ditelaah dari hasil deskripsi data dan hasil wawancara, berdasarkan persepsi orangtua peserta didik implementasi kebijakan PAUD di SPS Asparagus terlaksana dengan baik. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh pengelola PAUD. Dengan demikian, jika dikaitkan dengan hasil deskripsi data persepsi pengelola terhadap penyelenggaraan PAUD maka dibuktikan bahwa pengelola telah menjalankan kewajibannya dalam mengembangkan lembaga pendidikan anak usia dini di Dusun Kentungan.

3. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Persepsi Responden