Aspek–aspek Pendidikan Anak Usia Dini

15

b. Aspek–aspek Pendidikan Anak Usia Dini

Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini PAUD perlu memperhatikan aspek –aspek pengembangan anak usia dini yang meliputi beberapa aspek, sebagai berikut : 1 Aspek Pengembangan Nilai Moral dan Agama Piaget, 1965 Slamet Suyanto, 2005: 67 –68 menjelaskan membagi perkembangan moral ke dalam tiga tahap, yaitu: Pertama, premoral , pada tahap ini anak belum dapat menggunakan pertimbangan moral untuk perilakunya, selain itu anak juga masih bersifat egosentris, belum dapat memahami perspektif atau cara pandang orang lain; Kedua, moral realism, pada tahap ini kesadaran anak akan aturan mulai tumbuh. Perilaku anak sangat dipengaruhi oleh aturan yang berlaku dan oleh konsekuensi yang harus ditanggung anak atas perbuatannya; Ketiga, moral relativism , pada tahap ini perilaku anak didasarkan atas berbagai pertimbangan moral yang kompleks yang ada dalam dirinya. 2 Aspek Pengembangan FisikMotorik Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil Trianto 2011: 125. Slamet Suyanto 2005: 50 berpendapat bahwa perkembangan 16 meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Otot kasar atau otot besar ialah otot –otot badan yang tersusun dari otot lurik. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti berjalan, berlari, melompat, menendang, melempar, memukul, mendorong, dan menarik. 3 Aspek Pengembangan Bahasa Pengembangan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk berbahasa Indonesia Trianto, 2011: 125. Pentingnya pengembangan kemampuan berbahasa anak harus dimulai sejak usia dini, agar anak dapat mengungkapkan apa yang dirasakan dan diinginkan, sehingga emosional anak dapat terkontrol dengan baik 4 Aspek Pengembangan Kognitif Pengembangan ini bertujuan mengembangkan berpikir anak untuk mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam – macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya, dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah – milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti Trianto, 2011: 125. 17 Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berfikir. Piaget George S. Morrison, 2012: 194 meyakini bahwa anak –anak merupakan pembangun kecerdasan yang aktif lewat asimilasi menerima pengalaman baru dan akomodasi mengubah skema yang sudah ada untuk disesuaikan dengan informasi baru, yang menghasilkan keseimbangan. Ada empat tahap perkembangan kognitif anak menurut konsep Piaget Trianto, 2011: 56, yaitu sebagai berikut : 1. Tahap sensorimotor, usia 0 –2 tahun. Tahap sensorimotor disebut juga sebagai masa descriminating and labeling . Pada masa ini kemampuan anak terbatas pada gerak –gerak refleks, bahasa awal, waktu sekarang, dan ruang yang dekat saja. 2. Tahap praoperasional, usia 2 –4 tahun. Masa praoperasional atau masa prakonseptual disebut juga sebagai masa intuitif dengan kemampuan menerima perangsang yang terbatas. Anak mulai berkembang kemampuan bahasanya, walaupun pemikirannya masih statis dan belum dapat berpikir abstrak, persepsi waktu dan tempat masih terbatas. 3. Tahap konkret operasional, usia 7 –11 tahun. Pada tahap ini anak sudah dapat mampu menyelesaikan tugas –tugas menggabungkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi. 18 4. Tahap formal operasional, usia 11 –15 tahun. Pada masa ini anak sudah mampu berpikir tingkat tinggi. Mereka sudah mampu berpikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, mampu berpikir abstrak dan berpikir reflektif serta memcahkan berbagai persoalan. 5 Aspek Pengembangan Sosial Perkembangan sosial anak dimulai dari sifat egosentris, individual ke arah interaksi sosial. Pada mulanya anak bersifat egosentris, memandang persoalan dari satu sisi yaitu dari dirinya sendiri. ia tidak mengerti bahwa orang lain bisa berpandangan berbeda dengan dirinya. oleh karena itu, pada usia 2 –3 tahun anak masih suka bermain sendiri individual. Selanjutnya, anak mulai berinteraksi dengan orang lain. ia mulai bermain bersama dan tumbuh sifat sosial Slamet Suyanto, 2005: 70. 6 Aspek Pengembangan Seni Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan seseuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif Trianto, 2011: 126. Aspek –aspek di atas dilandasi oleh tugas perkembangan anak usia dini. Pada umumnya setiap manusia melalui tahap –tahap perkembangan selama proses hidupnya. Perhatian akan 19 perkembangan seseorang sejak usia dini adalah sangat penting untuk perkembangan selanjutnya.

c. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD