Metode Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

23 pentingnya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kebijakan PAUD di Indonesia.

d. Metode Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Partini 2010: 41 menjelaskan secara garis besar metode pembelajaran bagi anak merupakan upaya atau sarana pembelajaran yang melibatkan unsur belajar dengan unsur lain yang disukai anak misalnya unsur bergerak, bermain, dan bernyanyi. Metode yang lazim digunakan antara lain sebagai berikut : 1 Permainan Bongkar Pasang Kreatifitas alami anak harus terus berkembang sesuai tahapannya. Tugas pendidik adalah membantu perkembangan kreatifitasnya sedini mungkin. Salah satu bentuk permainan yang disukai anak dan bagus untuk perkembangan kreatifitas atau daya motorik adalah permainan bongkar pasang. Permainan bongkar pasang merupakan suatu benda tertentu yang dibongkar kemudian disusun kembali. Permainan ini juga akan melatih daya pikir anak Partini, 2010: 41-42. 2 Kerja Tim Setiap anak perlu sosialisasi dan harus bisa bekerja sama dengan pihak lain baik pada masa pertumbuhan maupun dewasa nanti. Kerja tim adalah latihan bagi anak untuk bekerja sama dengan teman- temannya untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, misalnya 24 belajar mendirikan tenda besar, merawat mainan koleksi sekolah secara bersama-sama dan sebagainya. Kegiatan ini dapat menjadi sarana pengenalan awal bahwa siapapun tidak dapat hidup sendirian Partini, 2010 : 42-43. 3 Mengisi Momentum Tertentu Dalam masyarakat ada dikenal hari-hari besar baik bersifat keagamaan atau pun kenegaraan. Hari-hari tersebut adalah momen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Anak dapat dilibatkan dalam kegiatan tersebut agar mengenal dan menghayati sesuai kemampuan. Dengan ikut kegiatan keagamaan anak akan mengenal identitas agamanya, anak akan mengamati, merasakan, dan terlibat. Tugas pendidik adalah menjelaskan secara bijak. Selain itu kegiatan di hari besar nasional seperti hari Kemerdekaan atau hari Kartini juga akan bermanfaat untuk menanamkan jiwa nasionalis dan kepahlawanan pada diri anak Partini, 2010: 43. 4 Wisata Studi Ada beberapa hal yang dapat difungsikan untuk pembelajaran dalam wisata studi. Pertama, anak didik mendapatkan suasana baru yang berbeda dengan lingkungan sekolahnya. Suasana baru yang menyenangkan dapat merangsang kesegaran berpikir anak. Dengan berwisata anak akan terhibur dan keluar dari rutinitas. Kedua, pilihan yang tepat seperti museum dirgantara, kantor media massa, 25 perpustakaan, atau dinas pemadam kebakaran akan menambah referensi hidup anak. Setelah pulang dari tempat tersebut anak-anak dapat menemukan cita-cita yang sebelumnya belum pernah terfikirkan misalnya menjadi pilot, wartawan, penulis, atau pahlawan penolong kebakaran. Cita-cita atau minat bukan suatu hal yang dapat dipaksakan, pendidik cukup memberikan arahan-arahan positif dan membiarkan anak memilih dunia masa depannya Partini, 2010: 43- 44. 5 Bercerita Pendidik dapat memberikan masukan-masukan atau menanamkan suatu nilai kepada anak-anak melalui cerita atau dongeng. Nilai-nilai yang bisa ditanamkan dalam benak anak antara lain, kejujuran, keberanian, ketulusan, tidak kenal menyerah, sabar dan ulet. Kemudian untuk melatih daya tangkap anak terhadap sebuah cerita, pendidik dapat meminta anak memberi penilaian atau menceritakan kembali di lain waktu. Metode ini telah lama digunakan oleh orangtua terdahulu Partini, 2010: 44-45.

3. Persepsi