C. Kerangka Pikir
Keterampilan membaca pemahaman di SMPN 3 Tengaran, Kabupaten Semarang belum mencapai hasil yang diharapkan. Proses belajar masih banyak
mengalami kendala, di antaranya siswa merasa bosan atau jenuh, proses pembelajaran yang diterapkan selama ini masih menggunakan cara ceramah,
diskusi dan siswa merasa kurang bersemangat ketika mengikuti kegiatan belajar membaca.
Penggunaan teknik K-W-L Plus diyakini dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pembelajaran membaca yang semula masih konvensional teori-contoh-
praktik, akan diubah menjadi pembelajaran yang lebih menyenangkan. Proses membaca oleh siswa dilakukan secara bertahap, mulai dari
pramembaca, membaca, dan pascamembaca. Dari ketiga tahapan itu, siswa akan merasa bahwa membaca bukanlah kegiatan yang sulit dan membosankan,
melainkan kegiatan yang sangat menyenangkan. Dengan mengubah desain pembelajaran menjadi lebih kreatif-inovatif melalui
teknik K-W-L Plus siswa diharapkan akan lebih bersemangat, dan senang mengikuti pembelajaran, sehingga keterampilan membaca oleh siswa akan
meningkat.
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini ada dua, yaitu hipotesis nol dan Hipotesis kerja. Hipotesis nol Ho dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan teknik K-W-L Plus dan siswa yang
mendapat pembelajaran tanpa menggunakan teknik K-W-L Plus. 2. Teknik K-W-L Plus tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca
pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tengaran Kabupaten Semarang.
Adapun hipotesis kerja Ha dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca pemahaman antara
siswa yang mendapat pembelajaran dengan teknik K-W-L Plus dan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan teknik K-W-L Plus.
2. Teknik K-W-L Plus efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tengaran Kabupaten
Semarang.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Data-data yang disajikan berupa skor, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, hingga
penyajian dan hasilnya. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu, karena penelitian pendidikannya menggunakan
manusia sebagai subjek penelitian. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan dalam kondisi yang dikendalikan Sugiyono, 2011: 72.
Perlakuan yang dimaksud adalah penerapan teknik K-W-L Plus pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai pembanding.
Rancangan atau desain penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Desain tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar II: Desain Penelitian Kelompok
Pretes Perlakuan
Posttes
Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kontrol O
3
X
2
O
4
Keterangan: O
1
: Pretes kelompok eksperimen O
2
: Posttes kelompok eksperimen O
3
: Pretes kelompok kontrol O
4
: Posttes kelompok kontrol X
1
: Teknik K-W-L Plus X
2
: Teknik pembelajaran tanpa KWL plus